Pengalihan fungsi pengaturan dan pengawasan Perbankan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah dimulai sejak 31 Desember 2013. Pengawasan tersebut berupa pengawasan mikro prudensial yang dilaksanakan oleh OJK dan makro prudensial yang tetap dilaksanakan oleh BI. Sehingga, dengan beralihnya fungsi pengawasan perbankan dari BI ke OJK berarti Bank Indonesia akan fokus pada pengendalian inflasi dan kebijakan moneter. Hal tersebut merupakan bahasan yang didiskusikan dalam Studium Generale Ekonomi Moneter di FE UNY Rabu, 4 November 2015. Bertempat di Ruang Ramah Tamah Fakultas Ekonomi UNY, Hima Manajemen FE UNY menggelar Studium Generale dengan tema “Dampak Kebijakan Ekonomi Moneter terhadap Lembaga Keuangan di Indonesia”, dengan narasumber Dr. Pieter Abdullah, M.A., Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan I FE UNY, Drs. Nurhadi, M.M. mengapresiasi kegiatan Studium Generale yang digagas oleh mahasiswa Manajemen FE UNY. Nurhadi mengatakan, “Sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi, sudah sepantasnya jika memahami kondisi perekonomian Indonesia. Nantinya kalianlah yang akan menjadi calon pemimpin Indonesia di masa datang. Seorang pemimpin wajib untuk memahami kondisi perekonomian dan mampu membuat kebijakan dengan kondisi yang ada.”
Dalam paparannya, Dr. Pieter Abdullah, M.A. yang merupakan Senior Economist di Bank Indonesia mengatakan, “Harapannya Economic Outlook Indonesia tahun 2016 masih sesuai perkiraan. Hal ini dibuktikan dengan membaiknya beberapa indikator ekonomi makro pada akhir tahun 2015 ini. Pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara 4,7—5,1%, tingkat inflasi yang kurang dari 4%, GDP yang berkisar pada angka 2%, Neraca Perdagangan yang surplus pada September 2015, ekspor yang terus meningkat juga merupakan optimisme untuk perekonomian Indonesia ke depan,” jelas Pieter.
Kemudian ketika ditanya mengenai nilai tukar rupiah terhadap dollar, Pieter mengatakan, “Nilai tukar rupiah terhadap dollar kita saat ini sudah sesuai dengan perhitungan wajar, yaitu pada angka Rp13.500. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan nilainya. Bank Indonesia telah melakukan upaya untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah yaitu dengan intervensi atau mengeluarkan cadangan dollar.”
Acara Studium Generale yang diikuti kurang lebih seratus peserta dari mahasiswa Prodi Manajemen FE UNY tersebut merupakan langkah awal bagi FE UNY untuk menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan dan penelitian. Selain memberikan kuliah umum, Pieter juga menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan beberapa dosen untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Bank Indonesia. (lina)