Selasa, 3 November 2015, PPs UNY mengadakan Workshop Penilaian Model RASCH. Dengan menghadirkan Bambang Sumintono, Ph.D. yang merupakan salah satu pmbicara ISSE UNY, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lantai 3 Gedung Baru PPs UNY. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00–14.00 WIB ini berisi pemaparan materi mengenai RASCH model yang disampaikan langsung oleh Bambang selaku penulis buku RASCH model yang sudah terbit sejak September 2015. Kegiatan yang dimoderatori oleh Muhammad Lutfi, S.Pd.Si. ini bertujuan untuk memberi informasi sekaligus melatih penggunaan penilaian model RASCH dan dihadiri sekitar 130 mahasiswa yang berasal dari berbagai prodi di PPs UNY.
Penyampaian materi dilakukan secara dua arah, yakni peserta bisa bertanya selama pemateri menyampaikan materinya, bagitu juga sebaliknya. Tak hanya itu, peserta juga langsung mempraktikkan software pendukung untuk menghitung berbagai hal yang diinginkan ketika melakukan penelitian dan mengolah data yang ada. Hal yang ditekankan pemateri dalam penyampaiannya yakni penilaian yang dilakukan guru selama ini bukanlah pengukuran, melainkan skor.
”Pengukuran dan skor sangatlah berbeda, ketika melakukan pengukuran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan harus ada dan hal-hal tersebut harus sesuai dengan prinsip fisika, yakni (1) equal interval, (2) nol mutlak, (3) satuan, dan (4) linear. Dan yang dilakukan guru dalam memberi nilai siswa yakni penskoran, bukan pengukuran. Untuk melakukan pengukuran dalam pendidikan, skor-skor yang diberikan kepada siswa haruslah dikonversi sehingga membentuk suatu pengukuran,” jelas Bambang Sumintono, Ph.D yang merupakan salah satu dosen di Malaya Universiti, Malaysia.
Para peserta tampak antusias selama pelaksanaan workshop. Mereka mendapat ilmu baru, tak hanya teori namun langsung dipraktikkan dalam mengolah data yang diperoleh dari contoh soal yang diberikan oleh pemateri sebagai latihan dari workshop tersebut. Seperti yang diungkapkan Ambar, “Workshopnya seru, inspiratif, membuka wawasan dan menjawab kebingungan mengenai analisis data yang akan digunakan dalam tesisi nanti, meskipun tidak mesti pakai model RASCH, tapi setidaknya kita punya gambaran dan pembanding mengenai hal itu,” ungkap mahasiswi Jurusan Pendidikan Biologi PPs UNY tersebut.
Adanya workshop ini memang tidak lepas dari kebutuhan mahasiswa mengenai bagaimana menganalisis data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Untuk itu, diharapkan dari workshop ini mahasiswa mendapat wawasan baru dan pencerahan mengenai bagaimana menganalisis dan menginterpretasikan data yang diperoleh dari hasil penelitian. (yayaQe)