Prestasi kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Kali ini tim E-Log berhasil meraih emas pada kategori poster dalam event bergengsi tingkat nasional yakni PIMNAS XXVIII yang diselenggarakan di Universitas Halu Uleo, Kendari pada 5—9 Oktober 2015. E-Log merupakan kependekan dari Easy Baglog, yakni sebuah alat pengepres baglog jamur otomatis yang diciptakan untuk meningkatkan produksi jamur.
Tim E-log terdiri atas Mirza Lutfi (ketua tim), Ganis Asri Jelita, Vitto Julio Prabowo, Fauzan Tri Andana, dan Sakti Pradika yang berasal dari Program Studi Teknik Elektro FT UNY dan dibimbing oleh dosen FT UNY, Muhammad Ali, M.T. dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
E-Log sendiri termasuk dalam kategori Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T). PKM-T merupakan program bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi industri berskala mikro atau kecil dan menengah bahkan berskala besar yang menyangkut kepentingan masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program. Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah kelompok masyarakat yang dinilai produktif.
E-Log diciptakan untuk membantu masyarakat pembudidaya jamur. Pembuatan alat ini dilatar belakangi meningkatnya permintaan jamur sebagai salah satu bahan makanan. Peningkatan permintaan tersebut menyebabkan meningkatnya kebutuhan produksi jamur yang membutuhkan media tanam (baglog) dalam jumlah besar.
“Dari pengamatan tim di kelompok tani budidaya jamur tiram ‘Tani Manunggal’ di Bumiayu, Jawa tengah, banyak pembudidaya yang menghadapi kendala dalam pembuatan baglog yang masih dilakukan secara manual dan menyebabkan lamanya produksi baglog. Hal tersebut menginspirasi kami untuk mencoba membantu dengan membuat inovasi pembuat baglog otomatis,” ujar Mirza.
Komponen penyusun E-Log adalah corong bahan baglog (hopper), limit switch, pengepres, cetakan, power window, rantai penggerak, reducer, dan motor penggerak.
Cara pengoperasian alat ini juga cukup mudah, yakni dengan memasukkan bahan baglog ke corong bahan baglog (hopper) dan menyiapkan plastik baglog di wadah pengepress. Setelah mesin dihidupkan, maka bahan baglog akan turun mengisi plastik baglog. Setelah batas isi terpenuhi, wadah akan berputar dan otomatis mengepress baglog.
“Pembudidaya tak perlu khawatir akan banyak bahan yang tumpah karena katup pengisi dipasang tepat diatas cetakan baglog dan dapat membuka serta menutup secara otomatis sesuai kapasitas baglog,” tutur Mirza menjelaskan.
Dengan menggunakan E-Log, pembudidaya jamur dapat meningkatkan efisiensi produksi baglog. Terbukti dari hasil pengujian yang dilakukan tim, E-Log dapat memproduksi 500 baglog dalam waktu hanya 50 menit jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan metode manual yang membutuhkan waktu 2—3 hari dengan jumlah produksi baglog yang sama. Selain itu, tingkat kegagalan pembuatan baglog juga mengalami penurunan sebesar 25% setelah menggunakan e-log. (humas FT)