Bertempat di Auditorium UNY, tak kurang 200 peserta terlihat antusias menyimak presentasi dan penjabaran dari Nufffic Neso (Netherland Education Support Office), yang merupakan perwakilan resmi Direktorat Pendidikan di Belanda, khususnya pendidikan tinggi dan bertugas mempromosikan serta menyediakan informasi program studi internasional di Belanda. Presentasi yang dibawakan oleh Kustin pada hari Jumat (18/9/2015) ini berlangsung selama sekitar 45 menit, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Pada agenda kali ini, materi lebih banyak diisi mengenai bagaimana sistem pendidikan tinggi di Belanda. Tak hanya itu, beberapa program studi unggulan Belanda juga turut dipromosikan, seperti water management, security & law, logistics, holti-agriculture, dan medicine.
Namun dari seluruh informasi yang diberikan, informasi mengenai program-program beasiswalah yang paling menyita banyak perhatian partisipan. “Untuk beasiswa, tenang saja. Kami punya beasiswa, ada yang sifatnya full, ada yang sifatnya partial,” ujar Kusti.
Ia lalu menyebutkan beberapa jenis program beasiswa full scholarship, di antaranya StuNed (Studeren in Nederland) yang khusus diberikan untuk pelajar Indonesia, dan Netherland Fellowship Program (NFP) yang diperuntukkan bagi kurang lebih 51 negara dan diutamakan negara-negara Afrika. Sementara untuk beasiswa parsial, disediakan Orange Tulip Scholarship, yang tersedia baik untuk tingkat magister, doktoral, atau short course.
Di sesi kedua, acara dilanjutkan dengan promosi dan presentasi dari Michigan State University dan Indiana University. Perwakilan dari Michigan State University, Julie Sinclair, menyatakan, “In America, especially my university, it’s common to step directly, from bachelor to Ph.D. without taking Master’s degree (Di Amerika, khususnya di Michigan State University, cukup sering lulusan S1 mengambil program doktoral tanpa harus mengambil program Magister).
Sementara itu, Daniel Whitmer dari Indiana University menegaskan bahwa universitasnya fokus pada program studi arts, atau non-teknis, dengan beberapa program unggulan seperti Computer Science/Informatics, hukum, dsb. Ia juga kembali menegaskan para mahasiswa untuk benar-benar menyiapkan dokumen yang diperlukan jika ingin melamar di universitas luar negeri, misalnya di Amerika Serikat. Salah satu dokumen penting yang harus disiapkan adalah sertifikat kemampuan berbahasa Inggris, yaitu TOEFL atau IELTS. (Wulan)