Indonesia merupakan negara agraris dengan keunggulan utama pada sektor pertanian. Namun kenyataannya saat ini masih banyak anak yang mengalami kekurangan gizi. Dalam kurikulum 2013, gizi pangan dikenalkan kepada siswa sekolah dasar melalui tema makanan sehat dan bergizi, yaitu berbagai jenis pangan lokal beserta olahan serta kandungan gizi yang dimiliki. Namun selama ini pembelajaran di sekolah masih menggunakan sistem klasikal dipandu guru dengan metode cara ceramah ataupun mencatat.
Hal tersebut berdampak pada pembelajaran yang kurang interaktif sehingga siswa kurang antusias dalam mengikutinya. Akibatnya anak kurang paham dengan materi yang dipelajari. Padahal pembelajaran tematik sangat menuntut siswa untuk akif menemukan, sedangkan guru hanya menjadi fasilitator. Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY mengembangkan media pembelajaran berbasis flash untuk siswa Sekolah Dasar untuk mengenalkan pangan lokal Indonesia. Mereka adalah Muhammad Muslim Machbub dan Hidayati Suryaningrum dari Prodi PGSD FIP, Arif Wahyu Saputro Prodi Pendidikan Teknik Otomotif dan Ahmad Muzaki Salman A. Prodi Pendidikan Teknik Informatika FT, serta Zahrina Sanni Muhasadah dari Prodi Pendidikan Bahasa Jerman FBS.
Ketua Pelaksana Kegiatan Muhammad Muslim Machbub mengatakan, pangan lokal Indonesia mempunyai kandungan gizi yang baik, contohnya beras dan jagung yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. “Manfaat gizi dikenalkan kepada siswa kelas IV sekolah dasar melalui tema makanan sehat dan bergizi” kata Machbub. “Di sini dikenalkan berbagai jenis pangan lokal dan kandungan gizi yang dimiliki, sehingga siswa tidak hanya mampu mengenal berbagai jenis makanan tetapi juga dapat memilih jenis makanan dengan gizi seimbang.”
Hidayati Suryaningrum menambahkan bahwa kendala dalam pembelajaran gizi pangan adalah kurangnya media yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran tematik. “Padahal penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar terhadap siswa,” kata Hidayati, “oleh karena itu kami merancang media pembelajaran ini.”
Ahmad Muzaki Salman menjelaskan, pembuatan media pembelajaran dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan aplikasi adobe flash. “Aplikasi ini dipilih karena dapat mengkombinasikan gambar dan animasi dengan respon yang cepat, sehingga sangat mendukung interaktvitas media” ungkap Ahmad. Berdasarkan storyboard yang telah dirancang sebelumnya, didalam media pembelajaran yang dibuat terdapat beberapa menu yang dapat diakses pengguna.
Adapun menu-menu tersebut diantaranya menu kompetensi yang berisi kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran, menu “materi kamu” yang berisi materi pembelajaran pengenalan pangan lokal yang bersifat tematik integratif, menu ”ayo bermain” yang berisi evaluasi pembelajarn dalam bentuk permainan, menu petunjuk yang berisi petunjuk penggunaan media, dan menu profil yang berisi identitas pengembang media.
Menurut Zahrina Sanni Muhasadah, tujuan pembuatan media pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengenal pangan lokal pada tema makanan sehat dan bergizi serta memberi pemahaman siswa untuk lebih mencintai dan mengkonsumsi pangan lokal. Media pembelajaran berbasis flash ini telah diujikan di SDN 1 Tegalrejo Yogyakarta dan berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) serta lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2015 di Kendari. (dedy)