“Mulai hari ini, Senin, 7 September 2105, Fakultas Bahasa dan Seni UNY secara resmi menerima 42 mahasiswa asing yang terdiri dari 21 mahasiswa dari University Guangdong for Foreign Studies (GDUFS) dan 21 dari Yunan University Tiongkok. Mereka akan belajar bahasa dan budaya Indonesia selama satu tahun di FBS dalam program transfer kredit.” Demikianlah penjelasan yang disampaiakan oleh Tri Sugiarto, M.Hum. selaku koordinator dan pendamping mahasiswa asing di sela-sela acara pembukaan penerimaan mahasiswa asing dari Tiongkok.
Acara pembukaan dihadiri oleh Dekan FBS Prof. Dr. Zamzani, M.Pd., para dosen pengampu mata kuliah, kabag, kasubbag di lingkungan FBS, para tutor pendamping, dan semua mahasiswa asing dari kedua universitas tersebut. Hal yang menarik dalam pebukaan ini adalah sambutan yang disampaikan oleh dua perwakilan mahasiswa yaitu Dara dari GDUFS dan Dina dari Yunan. Dari apa yang mereka katakan tampak sangat jelas bahwa mereka sudah dapat berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan lancar. Mereka jarang menundukkan kepala untuk melihat teks pidato yang telah mereka siapkan. Mereka berbicara seolah-olah tanpa teks. Dalam sambutannya, mereka berharap bahwa dalam rentang waktu satu tahun mereka dapat meningkatkan kompetensi bahasa Indonesianya, mengenal budaya Indonesia khususnya budaya Jawa, dan dapat menikmati keindahan alam Indonesia.
Suasana tampak semakin cair dan mulai terdengar suara gelak tawa dari mereka ketika Dekan FBS Prof. Zamzani mulai melontarkan humor-humor segarnya. Prof. Zamzani memuji kedua mahasiswa yang telah memberi sambutan dengan exelent karena mereka dapat berbicara dengan lancar dan dapat memahami humor. Humor terkait dengan budaya. Itulah sebabnya, salah satu tanda bahwa seseorang telah menguasi bahasa asing adalah dilihat apakah mereka tertawa ketika sebuah humor terlontar. Selanjutnya beliau memberi pesan bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok antara bahasa tulis dan lisan. Sebagai contoh untuk menanyakan harga tidak dibutuhkan kalimat yang lengkap, ”Berapa harga satu kilo kentang?”, tapi cukup dengan kata “Berapa?”. Untuk itulah, diperlukan komptensi bahasa lisan yang sangat penting untuk dipakai dalam melakukan komunikasi sehari-hari.
Acara diakhiri dengan perkenalan para dosen pengampu dan para tutor yang dipandu oleh Tri Sugiarto dan sekaligus memberikan penjelasan teknis tentang perkuliahan, mata kuliah, tempat kuliah, dan semua program yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan. (Iwan A)