Predikat World Craft City of Batik yang diberikan Dewan Kerajinan Dunia kepada Yogyakarta memberikan sebuah tantangan bagi lima mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian Fakultas, KSI Mist FMIPA UNY. Mereka adalah Miftahudin Nur Ihsan, Dheni Nugroho, Deary Putriani, Joko Susanto, dan Erwan Aditya. Di bawah bimbingan Ir. Endang Dwi Siswani, M.T., kelima mahasiswa tersebut berhasil menciptakan batik bernuansa budaya yang dikenal sebagai Indonesian Culture in Batik (ICB) melalui Program Kreativitas Mahasiswa DIKTI didanai 2015.
Berbekal dana Rp7.425.000,00 dari DIKTI, kelima mahasiswa ini berhasil membawa ICB lolos sebagai salah satu finalis dalam acara Pekan Ilmiah Mahasiswa tingkat Nasional di Kendari bulan Oktober 2015. Selain itu, usaha ICB juga mendapat dukungan dana dari LPPM UNY dan Dikpora DIY karena dinilai sebagai salah satu usaha yang potensial untuk dikembangkan.
Miftahudin Nur Ihsan selaku ketua mengatakan bahwa usaha ICB bertujuan untuk mengenalkan kembali budaya-budaya Indonesia dengan kemasan menarik. Selama ini batik yang ada di pasaran, belum ada yang mengangkat simbol-simbol budaya sebagai motif batik. Saat ini telah ada dua motif batik, yaitu motif “Pesona Yogyakarta” yang memuat gambar Tugu Yogyakarta, Wayang, Gamelan, Keris Lekuk 7, dan Rumah Joglo dan motif “Pesona Kalimantan Barat” yang memuat Tugu Khatulistiwa, senjata tradisional Dayak, burung enggang gading, ikan arwana merah, kelapa sawit, dan lidah buaya. Khusus untuk desain motif Pesona Yogyakarta, telah terjual lebih dari 350 produk.
Ihsan menambahkan bahwa saat ini, tim ICB sedang mencoba mendaftarkan merk dagang, hak cipta motif, dan mengurus akta usaha. Ke depan diharapkan usaha ICB terus berlanjut dan dapat memproduksi batik khas untuk setiap daerah di Indonesia. (Miftahudin Nur Iksan)