Kamis, 20 Agustus 2015 menjadi tonggak awal estafet kepemimpinan petinggi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universias Negeri Yogyakarta periode 2015—2019. Sidang yang dipimpin oleh Prof. Dr. Fx. Sugiyanto, M.Pd. tersebut berlangsung di Ruang Sidang Utama Gedung Pusat Layanan Akademik FIK UNY. Adalah Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. yang berhasil memenangkan voting anggota senat dan Rektor UNY dalam pemilihan calon dekan FIK periode 2015—2019. Alumni University of Houston, Texas, Amerika Serikat pada 1995 tersebut berhasil mendapatkan 19 suara dan melampaui perolehan kandidat calon dekan yang lain yaitu Prof. Dr. Tomoliyus, M.S. dengan 7 suara dan Dr. Siswantoyo, M.S. AIFO dengan 2 suara.
Sebelum dilakukan pemungutan suara, di depan para senat FIK, perwakilan dosen, karyawan, mahasiswa, para kandidat memaparkan visi dan misi yang akan dilakukan pada lima tahun ke depan pada rapat senat terbuka pada pukul 12.00. Setelah itu, pemilihan yang dihadiri Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., tim pemantau, dan Humas UNY berjalan dengan tertib dan lancar pada rapat senat tertutup setelahnya.
Walaupun di tengah duka yang masih mendalam setelah kepergian ibu dan ayahnya dalam waktu yang dekat (pada 16 dan 19 Agustus 2015 di Sumedang, Jawa Barat), Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. terlihat tegar dan mantap menyampaikan visi dan misi arah pengembangan Fakultas Ilmu Keolahragaan lima tahun ke depan dengan tagline-nya: ACTIVe yaitu (Akhlakul Karimah, Creative, Tolerance, Intelligence, dan Visionary). Dekan terpilih tersebut memaparkan visinya bahwa Fakultas llmu Keolahragaan UNY menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkemuka, terdepan, dan terpercaya di ASEAN dalam bidang kesehatan, pendidikan jasmani, dan ilmu keolahragaan.
Sementara itu, kandidat yang lain Prof. Dr. Tomoliyus, M.S. memiliki visi untuk mewujudkan FIK yang unggul dan mampu menghasilkan pengembangan ilmu keolahragaan yang mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis Iptekor (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Olahraga) dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kehidupan dan kemanusiaan untuk mendukung visi UNY.
Sedangkan kandidat yang lain, Dr. Siswantoyo, M.Kes. AIFO memaparkan visi tentang penjabaran dan terjemahan visi Univesitas Negeri Yogyakarta untuk menghasilkan insan bertaqwa, mandiri, cendikia, menjadi FIK UNY lembaga pendidikan tinggi keolahragaan di tingkat ASEAN.
Pada sesi tanya jawab setelah pemaparan dari ketiga calon dekan, Dekan FIK, Drs. Rumpis Agus Sudarko M.S. memberikan pertanyaan tentang strategi peningkatan mahasiswa dalam kaitannya dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Sementara itu, Prof. Dr. Suharjana, M.Kes. memberikan pertanyaan bahwa dengan kekuatan FIK yang memiliki 26 dosen bergelar doktor dan fasilitas pendukung fakultas yang minimal berstandar nasional, strategi apa yang akan diberikan calon dekan terpilih untuk menghadapi Visi dan Misi Universitas Tahun 2025 dengan World Class Univeristy-nya.
Dr. Siswantoyo, M.Kes mengatakan, “Sumberdaya mahasiswa FIK tak kalah pengetahuan dan skill-nya dengan lulusan luar negeri. Hanya saja mahasiswa FIK terkadang kalah dalam hal pengetahuan berbahasa asing. Karena itu, alangkah baiknya jika mahasiswa FIK dibekali bahasa asing dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk studi banding atau mengadakan PPL di luar negeri yang sama sekali tak menggunakan bahasa Indonesia,” ujarnya.
Di sisi yang lain, Prof. Dr. Tomoliyus. M.S. menyatakan, peningkatan dan penempatan sumber daya manusia yang tepat, pengoptimalan sarana laboratorium dan pemanfaatannya merupakan cara yang efektif untuk bisa memajukan FIK. Selain itu, mahasiswa FIK juga diberikan kesempatan untuk lebih kreatif baik di kelas ataupun di masyarakat. Peningkatan kualitas mahasiswa juga perlu ditingkatkan dengan adanya ESQ. Dan memberikan fasilitas terbaik dan atmosfer yang lebih baik bagi mahasiswa.
Sebagai penutup sesi tanya jawab, Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. menuturkan bahwa dalam MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) nanti, alumni FIK UNY harus dapat bersaing tidak hanya di tingkat nasional, namun minimal harus bisa bersaing di seluruh ASEAN. Sekarang ini, FIK UNY sudah berada pada tingkat 10 besar tingkat nasional dan 150 besar tingkat ASEAN menurut Webometric. Tugas universitas dan fakultas adalah membekali mahasiswa dengan tambahan ekstrakurikuler yaitu bahasa dan softskills tak lupa memberikan asupan kepada mahasiswa untuk menjadi manusia dengan jiwa petualang yang tangguh.
Semua mimpi dan harapan ini tidak akan tercapai pun terwujud tanpa adanya partisipasi dari semua pihak, baik pimpinan, dosen, pegawai, dan fasilitas pendukung lainnya, imbuh Dekan terpilih tersebut. (Putri & Satya)