Usia anak adalah usia bermain. Anak senang bermain dan menghabiskan waktu di luar rumah sehingga sering lepas dari pengawasan orangtua. Minimnya pengawasan orangtua akan membahayakan diri anak, akibatnya anak bisa tersesat bahkan sampai terjadinya kasus penculikan sehingga pengawasan orangtua terhadap anak sangat penting. Pengawasan dari orangtua dapat dilakukan secara tidak langsung pada saat bekerja di luar. Agar anak selalu dalam pantauan orangtua, sekelompok mahasiswa UNY merancang pin untuk memonitoring keberadaan anak.
Mereka adalah Roh Dinia Wati dan Dita Widya Utami dari Prodi PGSD FIP Kampus Wates serta Fatma Indah Rahmawati dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Imam Tabroni dari Prodi D3 Teknik Elektronika Fakultas Teknik. Pengembangan pin tersebut dinamakan “Smart PIN” yang dapat mengetahui posisi keberadaan anak menggunakan Global Positioning System (GPS).
Menurut Roh Dinia Wati, tujuan dari alat ini adalah untuk menciptakan alat yang dapat memantau keberadaan anak menggunakan GPS. “Jarak akses Smart PIN mencakup jangkauan yang luas tergantung sinyal GPS karena menggunakan GPS tracker dan memiliki jaringan dengan satelit” kata Dinia, sapaan akrabnya.
Cara membuatnya diungkapkan Fatma Indah Rahmawati. “Komponen utama pembuatan Smart PIN adalah arduino, GSM dan GPS,” kata Fatma, “sedangkan sebagai pendukung untuk membantu proses pemrogaman digunakan Raspberry.” Alat-alat yang dipakai antara lain radio frekuensi, arduino, kabel USB, dan kabel downloader GPS dll.
Smart PIN didesain sesuai dengan kebutuhan anak yang unik dan lucu. Luaran desain Smart PIN menggunakan kain flannel sebagai ornamen agar terlihat menarik, sehingga Smart PIN dapat dipakai seperti bros pada jilbab yang diletakkan di dada bagian kanan maupun kiri. Smart PIN berbentuk balok berukuran panjang 8,5 cm, lebar 4,5 cm dan tinggi 1,2 cm dan beratnya kurang lebih 200 gram.
Smart PIN ini mempunyai modifikasi khusus sebagai pemantau keberadaan anak dengan menggunakan transmitter sebagai alat pengirim yang disampaikan kepada receiver. Receiver merupakan alat penerima data yang dikirim oleh transmitter dengan blok server sebagai komponennya. Sedangkan GPS digunakan untuk mengetahui posisi keberadaan anak dan akan mengirimkan pesan ketika orangtua meminta posisi keberadaan anak dengan melalui SMS. Sedangkan GSM sebagai pengirim pesan anak ke HP orangtua.
Imam Tabroni mengatakan blok pin yang dipasangkan pada pin yang bertindak sebagai transmitter, terdiri dari GPS tracker, Module GSM, dan Arduino. Blok server terdiri dari smartphone atau handphone juga tetap bisa dipakai. Jika menggunakan handphone hanya dapat melihat koordinat sedangkan jika menggunakan smartphone akan lebih rinci. Pada blok ini, data GPS yang diterima oleh handphone melalui SMS, akan diolah oleh mikrokontroler.
Menurut Dita Widya Utami, cara kerja Smart PIN cukup sederhana. Orangtua mengirim SMS ke Smart PIN dengan nomor tujuan dan format SMS yang telah ditentukan. Kemudian Smart PIN akan mendeteksi sinyal SMS orangtua sehingga Smart PIN mengirim titik koordinat keberadaan anak ke handphone orangtua. Orangtua menerima SMS yang berisi angka titik koordinat. Apabila orangtua menggunakan HP android maka posisi anak dapat dilihat pada Google Map.
“Tetapi jika orangtua menggunakan HP non-android, mereka hanya bisa menerima angka koordinat anak saja,” ujar Dita. Kreativitas ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Cipta (PKM-KC) tahun 2015. (dedy)