Dewan Pertimbangan Universitas Negeri Yogyakarta meninjau unit usaha yang dikelola Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha (BPPU) UNY. BPPU merupakan salah satu organisasi universitas yang bertugas melaksanakan pengelolaan dan pengembangan unit usaha dan mengoptimalkan pengelolaan sumber-sumber pendanaan UNY. Dalam rangka pengembangan tersebut, UNY membuka berbagai unit usaha seperti kolam renang, gedung olah raga, hotel, food court, UNYQUA, dan sebagainya.
Seiring dengan semakin bertambahnya unit usaha yang dimilikinya, UNY segera melaksanakan OTK dengan mendirikan suatu badan yang mengelola unit-unit usaha tersebut. Kemudian didirikanlah Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha (BPPU). Dengan diterapkannya Badan Layanan Umum (BLU) pada tahun 2009 semakin terbuka kesempatan UNY untuk mengembangkan usaha karena dengan sistem BLU institusi dapat mengelola sendiri pendapatan, utang dan piutang, investasi, memiliki rekening kas sendiri, dan menetapkan prosedur pengadaan barang dan jasa yang dananya berasal dari pendapatan jasa pelayanan.
Dewan Pertimbangan UNY yang terdiri dari GBPH Prabukusumo (wakil dari masyarakat), Drs. KH. Asyhari Abta, M.Pd.I. (wakil dari orangtua), Prof. Dr. Yoyon Suryono, M.S. (wakil dari dosen), dan Prof. Dr. Herminanto Sofyan, M.Pd. (wakil dari alumni) meninjau GOR UNY, kolam renang, UNY autocare, unit percetakan dan penerbitan, serta Hotel UNY sebagai bagian tugasnya sebagai organ yang melaksanakan fungsi pertimbangan nonakademik yang mencakup bidang organisasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan, pengembangan unit usaha, serta pengelolaan universitas.
GBPH Prabukusumo mengatakan bahwa sebagai unit bisnis murni, unit usaha UNY hendaknya juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatannya. “Saya sepakat bila tiap fakultas ada inkubator bisnisnya,” kata GBPH Prabukusumo. Gusti Prabu, sapaan akrabnya, mencontohkan mahasiswa Jurusan Boga UNY akan lebih baik jika diminta membuat makanan yang dibutuhkan oleh Hotel UNY untuk hidangan keseharian. Begitu pula dalam rapat-rapat fakultas misalnya, akan lebih baik jika memesan snacknya pada mahasiswa Boga UNY.
“Dengan demikian, mahasiswa yang praktik punya pemahaman manajemen sehingga ke depan mereka tidak hanya menjadi karyawan namun juga bisa menjadi bos” tutup Gusti Prabu. (dedy)