Mahasiswa FMIPA UNY, Rifaldy Fajar (Matematika 2014), Nana I. Kurniastuti (Matematika 2014), dan Mahasiswa FIP Adi Suseno (PLB 2012) berhasil meraih medali perunggu dalam The 6th International Engineering Invention and Innovation Exhibition (i-ENVEX) 2015, yang diselenggarakan pada 17—20 April 2015 di Perlis, Malaysia. Acara lomba tahunan yang diadakan oleh ENVEX Young Reseacher Club (EYReC),bekerjasama dengan University Malaysia Perlis (UniMAP) dan Malaysia High Education Ministry, pada tahun ini mengusung tema besar “Engineering for Society”.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 500 inventor dari beberapa negara, di antaranya Malaysia, Singapura,Indonesia, Korea, Egypt, Thailand, Vietnam, UEA, Taiwan, Pilipina, Kamboja, Iraq, Jerman, Oman, United Kingdom, dan Canada. Menurut Rifaldy, peserta terbagi atas beberapa bidang yaitu Classed A: Agriculture & Enviromental and Renewable Energy, Classed B: Automotive, Transportation & Industrial Design, Classed C: Biotechnology, Health & Chemicals, Classed D: Building, Construction & Materials, Classed E: I.C.T, Multimedia & Telecommunications, Electricity & Electronic, Classed F: Manufacturing Process & Machines and Equipment, dan Classed G: Social Science.
Tim UNY masuk dalam kelas G yaitu Social Science dikarenakan invensi merupakan media pembelajaran yang berbasis kartu. Kelas ini menurutnya merupakan tantangan yang sangat berat karena rivalnya adalah alat-alat atau invensi canggih yang berbasis untuk masyarakat bahkan beberapa di antaranya ada yang telah memiliki hak paten. Lebih lanjut Rifaldy menjelaskan, ia dan rekannya Nana serta Adi membawa invensi dengan judul “Drug Dangers Quartets (KABAYAN): Educational Game and Interactive Card on Teens in an Effort to Realize a Healthy Adolscent Without Drugs”.
Invensi ini berisi tentang kartu pembelajaran narkotika yang mereka terapkan untuk siswa SMP-SMA di Kota Yogyakarta kurang lebih 5 bulan terakhir. Lomba ini berkonsep pameran, setiap invensi mendapat meja dengan 89 juri dengan sistem presentasi-tanya jawab dalam bahasa inggris. Produk Rifaldy dan tim tidak semudah membuat quartet cards begitu saja melainkan hampir 40 kali revisi media, content, kesensitifan, ranah hingga pada kualitas. Perangkat yang harus disediakan dalam ajang ini adalah poster, brosur dan produk invensi. Juri dari berbagai negara, berputar mengunjungi tiap meja dan melakukan tanya jawab dengan inventor. Deskripsi karya, keunggulan produk, implementasi dan perihal paten menjadi pertanyaan wajib juri.
Sebelumnya, Rifaldy dan tim harus melalui ketatnya seleksi nasional di Jakarta oleh pihak Indonesia Invention and Innovation Promotion Association dan INNOTEK yang bekerjasama dengan pihak UniMAP. Dalam hal ini, Rifaldy menjalani seleksi untuk Innovator Days di Thailand dan i-ENVEX di Malaysia. Pihak tersebut menerima ratusan karya yang diseleksi menjadi 20 tim penilaian ekstra dan pada akhirnya terpilihlah 11 tim yang berhasil menembus pada ajang i-ENVEX 2015 di Malaysia termasuk tim Rifaldy yang belum berhasil menembus Innovator Days melainkan i-ENVEX 2015.