Memasuki masa lanjut usia dengan kondisi tetap sehat diperlukan perencanaan tata gizi yang baik dimana salah satunya mengacu konsep gizi seimbang antara interaksi zat gizi dan teknik komplementer zat gizi protein. Interaksi antara individu dengan lingkungan seperti perubahan cuaca, cemaran berbahaya dan dan sebagainya perlu dikelola dengan baik. Apalagi faktor gizi tidak bekerja sendiri terhadap fungsi fisiologis di dalam tubuh, melainkan saling berinteraksi terkait dengan faktor lain.
Demikian dikatakan Yuliati Djoko Harsono, M.Kes. dalam penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan untuk pegawai UNY yang telah purna tugas di Auditorium UNY, Kamis, 23 April 2015. Lebih lanjut dosen Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY tersebut mengemukakan bahwa untuk mengoptimalkan pemanfaatan zat gizi dalam tubuh, perlu makanan yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam hal jumlah, jenis dan komposisi termasuk kebutuhan protein, vitamin dan mineral.
“Jangan lupa, makanan untuk lansia harus mudah dicerna dan aman dari cemaran fisik, kemis dan biologis,” kata Yuliati Djoko Harsono, M.Kes. Menurutnya, cemaran fisik contohnya kerikil dalam beras atau klip yang tak sengaja ada pada makanan kecil. Sedangkan cemaran kemis dapat berupa residu pestisida yang ada dalam sayur dan buah, sedangkan cemaran biologis meliputi virus , bakteri, jamur atau cacing pada bahan makanan.
Penyuluhan ini dibuka oleh Ketua Ikapen Prof. Dr. Jumhan Pida dan dihadiri oleh lebih dari 100 pensiunan karyawan UNY. Kegiatan ini dilaksanakan oleh UPT Layanan Kesehatan UNY bekerjasama dengan Ikapen UNY dan merupakan kegiatan rutin dalam rangka meningkatkan kualitas layanan poliklinik kesehatan UNY yang sekarang berubah menjadi UPT-LK dimana dahulu hanya sekedar mengobati pasien sekarang berubah menjadi bagaimana mencegah agar pasien tidak mudah sakit.
Pembicara lain dalam sarasehan ini adalah dosen FMIPA UNY Siti Umniyatie, M.Kes. yang menjelaskan tentang makanan yang aman dikonsumsi. Mutu pangan ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi dan standar perdagangan terhadap bahan makanan dan minuman.
“Pangan selain bermutu juga harus layak dikonsumsi,” kata Siti Umniyatie, M.Kes. “Karena mutu pangan merupakan sesuatu yang penting untuk menjamin kesehatan manusia.” Menurutnya, makanan juga bisa kurang baik untuk dikonsumsi disebabkan oleh potensi makanan tersebut yang bersifat internal sehingga harus diatur penggunaannya seperti makanan yang berlemak, bergula dan bergaram tinggi. Makanan yang tidak aman dikonsumsi juga dapat disebabkan oleh faktor dari luar misalnya tercemar pestisida, hormone, logam dan bahan tambahan makanan yang sengaja ditambahkan.
Dalam kesempatan ini, selain sarasehan digelar pula pemeriksaan kesehatan gratis yang diikuti dengan antusias oleh para karyawan purna tugas UNY. Salah satu peserta, Prayogo, mengungkapkan rasa senang dengan adanya acara seperti ini. “Dengan adanya penyuluhan ini kami dapat berkumpul kembali sekaligus bernostalgia,” katanya. (dedy)