Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

WISUDAWAN S1 UNY DENGAN IPK TERTINGGI, LULUS TERCEPAT DAN USIA TERMUDA

$
0
0
Andre Iman Syafroni dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta terpilih menjadi wisudawan S1. Upacara Wisuda dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Desember 2012  di GOR UNY dengan IPK 3,85. Pria kelahiran Yogyakarta 14 Desember 1989 ini mengatakan bahwa untuk meraih prestasi dia mempunyai resep yaitu mencintai apa yang dilakukan dan dikerjakan. “Saya masuk ke Prodi Bahasa dan Sastra Inggris tidak untuk belajar bahasa Inggris” kata Andre. “Namun di sini saya mempelajari apa yang ada dibalik bahasa itu sendiri karena di prodi ini lebih dari sekedar belajar bahasa.” Putra pasangan Ir. Firman Syafroni dan Dra. Indraningsih, M.Hum ini memilih Bahasa dan Sastra Inggris sebagai tempat menuntut ilmu karena sejak sekolah di MAN I Yogyakarta mengambil jurusan bahasa dengan alasan bisa mengeksplorasi 3 bahasa yaitu bahasa Inggris, Jerman dan Perancis padahal nilai IPA saat kelas 10 mencapai rata-rata 9.Selanjutnya,  mahasiswa S1 yang lulus tercepat pada wisuda periode Desember 2012 ini adalah Muhamad Chariri, dari Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY. Alumni SMAN 5 Magelang ini menjelaskan bahwa dia selalu memperhatikan buku akademik untuk mencapai waktu studi sesingkat mungkin dengan cara mengambil mata kuliah pilihan sedini mungkin. “Tidak boleh ada nilai jelek agar tidak mengulang karena target saya lulus dalam waktu 4 tahun” ujar putra pasangan Mujarodi dan Markanah ini “Alhamdulillah saya bisa lulus dalam waktu 3 tahun 11 bulan”.Sementara itu,  Deni Arif Nugroho dari Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial meraih predikat wisudawan termuda karena meraih gelar sarjana pendidikan pada usia 20 tahun 8 bulan. Putra bungsu seorang petani bernama Giyanto ini masuk SD pada usia 4 tahun. “Pada catur wulan pertama kelas I SD saya kesulitan mengikuti pelajaran, bahkan saya lebih suka bermain di bawah meja ketika guru mengajar” ungkap Deni “Pada caturwulan II mulai bisa menyesuaikan dengan teman-teman yang lain dan hal itu berlangsung terus hingga saya menamatkan SD”. Ketika ditanya kenapa mau sekolah pada usia sekecil itu, pria kelahiran Magelang 22 April 1992 tersebut menjawab karena di rumah dia kesepian ditinggal bapaknya bertani dan ibunya yang menjaga warung di Pasar Bulu Magelang. Deni lalu ikut-ikutan tetangganya kelas 5 SD untuk bersekolah, dari sanalah guru di SD memberi kesempatan menuntut ilmu hingga sekarang di mana dia menjadi lulusan termuda pada wisuda UNY periode Desember 2012. (dedy/anw)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles