Mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta memamerkan karya teknologi tepat guna di Selasar Jurusan, Kamis (26/02/2015). Berbagai inovasi diciptakan mahasiswa sebagai penyediaan teknologi berkelanjutan di tengah permasalahan yang berkembang di masyarakat sehingga diharapkan menjadi embrio dalam memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sejalan dengan peran teknologi sebagai solusi untuk kesejahteraan masyarakat.
Lebih dari tigapuluhan alat dipamerkan dalam ujian Karya Teknologi ini. Salah satunya adalah converter kits, yakni suatu perangkat yang mengubah gas LPG menjadi bahan bakar kendaraan bermotor. Menurut Angger Gufita, salah satu kreator alat ini, menjelaskan bahwa kreasi dia dan kelompoknya ini dilengkapi dengan flame arrester dan penghemat bahan bakar gas LPG difungsikan pada sepeda motor 4 tak dengan kapasistas silinder 80-125 cc.
“converter kits ini juga merupakan project kerjasama dengan pihak jepang untuk memberikan alternatif energi baru bagi para pengguna motor selain bensin”, tambah Angger.
Adapula mesin penganduk media penanman jamur tiram karya mahasiswa yang berfungsi untuk mempersingkat waktu pembuatan media penanaman jamur tiram atau baglog. Keunggulan alat ini adalah memastikan bahwa campuran pembuat baglog tidak tercampur dengan bahan lain seperti pada cara manual.
Serta yang menarik perhatian adalah alat pengatur sirkulasi udara yang diberi nama Vertical Axis Wind Turbine Ventilator. Alat ini semacam kipas angin tanpa energi listrik yang berfungsi untuk mengatasi masalah udara panas, pengap di dalam ruangan.
Dr. Wagiran, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, menjelaskan bahwa agenda pada siang itu merupakan tahap penilaian karya-karya teknologi mahasiswa. “Penilaian ini meliputi beberapa aspek seperti dari segi manfaat dan performa mesin”, tutur Dr. Wagiran.
“Dalam aspek ini ditekankan nilai kemanfaatan mesin yakni bagaimana performa mesin dalam memecahkan permasalahan yang mengemuka di masyarakat dan juga segi keamanan saat alat itu digunakan”, imbuhnya.
“Selain itu, aspek inovasi, orisinalitas dan kemutakhiran teknologi juga menjadi bahan pertimbangan utama dalam penilaian”, bebernya.
“Serta aspek-aspek lainnya seperti kerincian dalam perancangan yang meliputi urutan perancangan, analisis perhitungan, pemakaian bahan, proses pembuatan serta perakitan”, tutupnya. (hryo)