Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogayakarta (UNY) patut bangga dan berbahagia. Pasalnya, pihak kampus terus berupaya untuk melengkapi peralatan pembelajaran praktik guna menunjang kompetensi dan keterampilan mahasiswa sesuai bidang yang sedang ditekuninya. Salah satu upaya yang baru-baru ini terealisasikan adalah pengadaan Trainer Kit untuk mata kuliah Flexible Manufacturing System (FMS). Tidak tanggung-tanggung, pelatihan awal penggunaan alat praktik ini diisi oleh seorang pemateri yang didatangkan langsung dari Jerman.
Georg Kinder, delegasi dari FESTO, mentransfer ilmunya kepada beberapa dosen pembimbing untuk 7 mahasiswa terpilih yang hendak mengambil mata kuliah Proyek Akhir (PA). Kinder adalah delegasi dari pabrikan FESTO yang memang bertugas untuk melakukan pelatihan kepada para costumer. Pelatihan berlangsung di laboratorium Mekatronika, (18—21/2/2013).
Menurut Ikhwan Taufik, mahasiswa Mekatronika peserta pelatihan, mata kuliah FMS adalah salah satu urat nadi Program Studi Mekatronika. Di dalamnya terdapat implementasi dari berbagai sistem yang merupakan ciri khas disiplin ilmu Mekatronika di antaranya adalah penggunaan sensor, aktuator, PLC (Programmable Logic Control), otomasi, dan robotika. Trainer Kit untuk mata kuliah FMS ini pun sarat akan komponen-komponen yang menjadi ciri khas mekatronika.
Trainer Kit yang dinamai MPS®500 ini terdiri dari enam cell yang tersusun berbagai station. Distributing Station, Testing, Processing, Handling, Image Processing, Robotic Assembling, Storage (ASRS), dan Shorting Station. Sistem kontrol dalam Trainer Kit ini menggunakan PLC Siemens tipe S7-300 seri CPU 314C-2PM/DP 314-6EH04-0AB0.
Totok Heru Tri Maryadi, M.Pd., dosen Program Studi Pendidkan Teknik Mekatronika menambahkan pelatihan ini merupakan satu paket dengan pengadaan peralatan praktik yang bernilai miliaran rupiah. Harapannya, mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mekatronika UNY bisa lebih leluasa untuk melatih kecakapannya di bidang ke-mekatronika-an, khususnya FMS. “Karena miris rasanya jika melihat mahasiswa Pendidikan Teknik Mekatronika namun tidak menguasai core keterampilan dari bidangnya ini yakni Sastra-nya Mekatronika,” sebutnya.
“Kini, dengan adanya peralatan praktik yang nantinya digunakan sebagai media pembelajaran ini, tentunya Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika UNY lebih siap mencetak calon-calon pendidik Teknik Mekatronika yang benar-benar kompeten di bidang ini,” tutupnya. (ikhwan)