“Di Indonesia, semua pengendara sepeda motor selalu membunyikan horn (klakson: red) tiap waktu. Salain itu, semua pengendara membawa motor dengan sangat cepat. Saya sangat takut,” tutur Cik Arba’ah Binti MD Salleh yang langsung disambut gelak tawa para mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) dan UNY yang memadati ruang Ruang Seminar Pusat Layanan Akademik lantai III, FBS, UNY, pada Jumat (23/1/2015). Begitulah kesan ketua rombongan Kolej 12 UPM ini, dalam sambutannya pada closing ceremony Program Sit-In UPM di UNY.
“Begitulah cara orang Indonesia untuk say hi, yaitu dengan membunyikan klakson,” respon Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. Dalam sambutannya, Wakil Dekan III FBS ini menyampaikan rasa syukur atas kunjungan UPM dan berharap akan ada lanjutan hubungan baik antar kedua universitas dari dua negara serumpun ini. “Saya tunggu kerjasama selanjutnya antara UPM dengan UNY terutama FBS,” terang beliau yang juga merupakan dosen senior di Prodi Pendidikan Seni Musik.
Rombongan universitas yang terletak di Selangor ini telah berada di Kota Gudeg selama enam hari. Dalam kurun waktu tersebut, mereka telah menjalani beberapa kegiatan baik di dalam wilayah UNY maupun di luar kampus pendidikan ini, seperti kuliah pendek mengenai karakter dan kualitas pemuda menghadapi AEC 2015, dialog mahasiswa antarbangsa dengan perwakilan BEM se-UNY, ekskursi ke Tamansari, dan melihat proses pembuatan kerajinan keramik di Kasongan.
Sebagai bentuk salam perpisahan, beberapa mahasiswa UPM mempersembahkan beberapa nyanyian dan tarian yang menggambarkan hubungan erat dan pertemanan antara Indonesia dan Negeri Jiran. Pihak UNY juga mempersembahkan sebuah tarian yang dibawakan oleh seorang mahasiswi Pendidikan Seni Tari. Penyerahan cenderamata dan sesi foto bersama menjadi akhir dari closing ceremony ini. (KUIK)