Mahasiswa PGSD Penjas Fakultas Ilmu Keolahragaan menggelar Musyawarah Mahasiswa pada Selasa (20/1/2015) di Ruang Gedung Layanan Akademik Lantai 3 UNY Kampus Wates. Musyawarah Mahasiswa ini digelar selama dua hari, Selasa—Rabu (20—21/1/2015) dengan agenda penyusunan dan pembahasan Garis Besar Haluan Kerja dan Rapat Kerja. Musyawarah Mahasiswa ini dihadiri oleh para pengurus Hima terpilih yang terdiri dari bidang ESDM, minat dan bakat, informasi dan komunikasi, serta keagamaan.
Musyawarah Mahasiswa ini dibuka oleh Wakil Dekan III FIK, Drs. Suhadi, M.Pd. Pada sambutannya, Drs. Suhadi, M.Pd. menyampaikan apresiasi yang tinggi atas berlangsungnya Musyawarah Mahasiswa PGSD Penjas FIK. Belum lama ini telah dilaksanakan pemilihan ketua HIMA periode 2015 dengan angka partisipasi yang cukup tinggi di atas 70 %. Selama tiga tahun ini ada kecenderungan partisipasi dalam kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa) mengalami penurunan. “Kegiatan ormawa menjadi suatu hal yang penting karena mahasiswa akan mendapatkan pengalaman berorganisasi untuk bekal saat kelak terjun di masyarakat.”
Drs. Suhadi, M.Pd. juga mengharapkan agar program kerja yang akan datang selain bersifat ketrampilan dan olahraga juga mengedepankan program penalaran. “Program penalaran ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menembus ajang pimnas dan mengulang kesuksesan mahasiswa FIK yang berhasil menyabet medali di ajang pimnas tahun 2013,”tambah Suhadi.
Dalam sambutannya, Ketua Pengelola UNY Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si. menyampaikan kegiatan kemahasiswaan terdiri dari kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Harapannya antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler dapat saling menunjang satu sama lain. Dan program kerja yang dihasilkan saling bersinergi dengan antara BEM KM, BEM Fakultas, dan HIMA. “Sehingga nantinya UNY Kampus Wates mampu menghasilkan lulusan yang matang baik dalam bidang akademis maupun non akademis.”
Dalam kesempatan tersebut, Tommy Safarsyah, Ketua BEM KM 2014 berbagi pengalaman kepada para mahasiswa tentang keorganisasian. Menurut Tommy Safarsyah, kampus merupakan laboratorium kehidupan dalam menegaskan jati diri guna mendefiniskan peran dan tanggung jawab masing-masing. ”Teruslah berinovasi dan jangan pernah takut salah karena di kampuslah kita bisa mengevaluasi diri sebelum praktik langsung di masyarakat. Mengukur keberhasilan di ormawa bukan pada saat akhir kepengurusan tapi saat kita berkecimpung di masyarakat dan berhasil memberi perubahan,” pesan Tommy. (tsa)