Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia ialah mutu pendidikan yang rendah di tiap level dan unit pendidikan, termasuk SMK. Hal inilah yang melatarbelakangi Dr. Wardani Sugiyanto mengembangkan manajemen mutu pendidikan. “Hal ini dilakukan untuk memahami strategi manajemen mutu yang lebih baik, untuk dilaksanakan pada berbagai komponen manajemen pendidikan di SMK,” ungkap Kepala Sekolah SMKN 2 Klaten tersebut.
Idealnya, output sekolah mendapat pekerjaan yang layak sesuai kompetensi dan keterampilanya. Namun, hasil sekolah selama ini kurang memuaskan akibat kurangnya kompetensi lulusan, yang ditandai oleh kurangnya kesesuaian lulusan dan kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Angkatan kerja lulusan SMK masih sulit tertampung sepenuhnya di lapangan kerja karena program-program pendidikan dan pelatihan yang diberikan kurang sesuai dengan kebutuhan DUDI.
Dalam ujian disertasi yg dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2014 di Aula PPs UNY tersebut, Dr. Wardani memaparkan permasalahan-permasalahan dan solusi yang didapat saat penelitian. Beliau dicecar berbagai pertanyaan dari para penguji yang hampir semuanya menyandang gelar profesor, di antaranya: Prof. Dr. Soesanto sebagai penguji, Prof. Dr. Husaini Usman sebagai penguji utama, Prof. Slamet PH., Ph.D. sebagai co-promotor, Prof. Sarbiran, Ph.D. sebagai promotor, Dr. Putu Sudira sebagai sekretaris, dan Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. sebagai ketua penguji.
Hampir 30 menit beliau memaparkan disertasinya yang berjudul “Manajemen Mutu Pendidikan SMK Unggul Bidang Teknologi Industri di SMKN 2 Surakarta” dan 1 jam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para penguji, akhirnya beliau berhasil mempertahankan disertasinya dengan baik. Setelah beberapa saat bermusyawarah, akhirnya beliau dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor kependidikan dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dengan predikat Sangat Memuaskan.
Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd. tercatat sebagai doktor ke-261 di Program Pascasarjana UNY dan ke-73 dari prodi PTK. Baik ketua penguji maupun promotor sepakat memberikan ucapan selamat atas capaian gelar doktor tersebut. Keduanya juga berpesan bahwa dengan gelar doktor merupakan fase awal untuk berkarya lebih baik lagi terutama dengan mempromosikan hasil penelitian tersebut kepada stakeholder yang ada sehingga diharapkan temuan tersebut mampu memberikan dampak yang baik bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. (Adhi)