Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

GUGUR SATU RENDRA, TUMBUH SERIBU PEMUDA

$
0
0

Mengenang lahirnya penyair Indonesia W.S. Rendra pada tanggal 7 November 1935, Unit Studi Sastra dan Teater (Unstrat) UNY menyelenggarakan Pamplet Doa Masa Darurat, Jumat (7/11/2014). Sekitar seribu pemuda membaca puisi karya Rendra secara kolosal di halaman Rektorat UNY dan mengenang sosok ini dalam temaram lilin perenung. Mereka pun berbaris di batas-batas tali rafia yang—bila dilihat dari atas—menampakkan sket wajah Rendra.

Kegiatan lintas generasi sastra ini adalah cara menunjukkan rasa bangga dan syukur atas kehadiran sosok W.S. Rendra, sang Merak, yang berjuang demi kaum akar rumput lewat puisi. Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab pun ikut berpuisi karya Rendra, di hadapan hadirin.

Inilah saatnya, duduk bersama dan bicara. Saling menghargai nyawa manusia. Sadar akan rekaman perbuatan di dalam buku kalbu, dan ingatan alam akhirat.

Alumni Bengkel Teater Yogyakarta kemudian ikut menggelorakan malam puisi Rendra dengan menampilkan lagu-lagu puisi dan membacakan puisi sang Merak. Kegarangan penampilan mereka menunjukan bahwa pengalaman 40 tahun di dunia sastra telah memudakan semangat mereka. Adalah Untung Basuki, Yati Angkoromurti, Sitoresmi Prabuningrat, Dodi Precil, Fajar Suharno, Bram Makahekum, dan Didik Bagas yang mahir “menghadirkan” Rendra di tengah-tengah pemuda.

Pamplet Doa Masa Darurat adalah salah satu rangkaian kegiatan Festival Sastra 2014 UNY. Sebelumnya, panitia menyelenggarakan lomba puisi tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta yang pemenangnya juga diumumkan dalam acara ini.

Rendra meninggal dunia di Depok pada 6 Agustus 2009 silam. Jasadnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Bengkel Teater Rendra, Depok. Semasa hidup, Rendra mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada 1967. (Febi)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles