Ilmu kimia seringkali digambarkan sebagai sesuatu yang abstrak, padahal tanpa kita sadari dalam setiap bagian dari tubuh kita, pakaian yang kita kenakan, semua benda di ruangan ini, ataupun lingkungan tempat kita tinggal tersusun dari senyawa kimia. Berbicara tentang kimia, biasanya yang terbayang pada orang awam adalah senyawa yang terdapat pada tanaman, obat, atau pestisida. Salah satu bagian yang jarang menjadi pembicaraan umum adalah kimia permukaan. Kimia permukaan sebenarnya merupakan salah satu topik dalam kimia fisika, namun pada abad ke-21 ini telah berkembang menjadi multidisiplin.
Kimia permukaan merupakan salah satu kajian dalam kimia fisika, yang dimulai dari tahun 1800 kemudian berkembang pesat pada masa tahun 2000, dengan topik-topik padatan mikropori, permukaan polimer, semikonduktor, dan sensor. Kimia permukaan telah menjadi topik yang penting, bahkan salah satu peneliti di Institut Max Planck, Jerman. Gerhard Ertl, pada tahun 2007 telah mendapat hadiah nobel dari berbagai penelitiannya tentang mekanisme reaksi permukaan terutama pada proses katalisis heterogen.
Demikian diungkapkan Prof. Dr. Endang Widjajanti LFX dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam Ilmu Kimia Fisika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Pidato berjudul “Peran Proses Kimia Permukaan dalam Kehidupan Sehari-hari” itu dibacakan di hadapan rapat terbuka Senat UNY di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Senin, 18 Maret 2013. Prof. Dr. Endang Widjajanti LFX merupakan guru besar UNY ke-118.
Lebih lanjut, peraih doktor Kimia Fisika dan Analitik dari Universitas Paris VI, Perancis ini menjelaskan bahwa kehidupan kita tidak terlepas dari proses kimia. Sejak bangun tidur, mandi, gosok gigi, dan mencuci semua tidak terlepas dari reaksi kimia. Interaksi antara pasta gigi pada permukaan gigi yang dapat membersihkan gigi sebenarnya tergolong suatu proses kimia yang terjadi pada permukaan gigi (detergency) yang seharusnya tidak menyebabkan gigi menjadi terkikis.
“Bayangkan jika pasta gigi berfungsi sebagai amplas yang menggosok permukaan gigi, secara matematis dapat diramalkan kapan gigi kita habis tergosok,” kata Prof. Dr. Endang Widjajanti LFX. “Ketika ibu-ibu berbedak di pagi hari, proses kimia permukaan juga terjadi, di mana bedak dapat menempel di wajah demikian rapi dan tahan hingga sore hari sehingga bapak-bapak tetap tertarik memandang wajah ibu-ibu yang cantik sepanjang hari.”
Dosen Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY tersebut menambahkan bahwa proses kimia permukaan lain yang tergolong dekstrutif dan tidak asing bagi kita adalah korosi. Demikian banyaknya hal lain yang dijumpai berkaitan dengan proses kimia permukaan yang kurang kita sadari seperti penggunaan teknologi semacam sensor, polusi, katalisis, pengecatan atau pewarnaan, detergency, dan printing.
Prof. Dr. Endang Widjajanti LFX yang lahir di Semarang, 3 Desember 1962 ini mengatakan bahwa reaksi kimia yang terjadi pada permukaan sangat bervariasi dan dapat diaplikasikan pada berbagai bidang dalam kehidupan sehari- hari. Modifikasi permukaan sangat membantu interaksi antara permukaan dan adsorbat di mana permukaan yang bersih akan menyebabkan interaksi antar-dua muka berlangsung lebih cepat atau lebih maksimal. Perkembangan teknologi kimia permukaan membuat kita menjadi nyaman dalam berbagai kegiatan meskipun juga membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Pemilihan material seperti sabun atau deterjen yang tepat dapat membantu kita menjaga lingkungan. Sabun dengan banyak busa umumnya mengandung banyak senyawa phosfat yang apabila dibuang ke selokan dapat menyebabkan pertumbuhan gulma sehingga akan membuat air selokan tidak mengalir.
Namun perkembangan ilmu kimia telah dibuat surfaktan yang ramah lingkungan, dapat didegradasi oleh organisme dan didaur ulang dalam lingkungan menjadi unsur atau senyawa yang aman seperti karbon, nitrogen, karbon dioksida. Sementara pemeliharaan terhadap peralatan dari logam dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya melindungi permukaan logam dari air atau udara dengan mengecat logam, melapisi dengan logam lain yang kurang reaktif, atau melapisi dengan lapisan pasif. (dedy)