Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

KREATIVITAS GURU KUNCI KUALITAS PEMBELAJARAN

$
0
0

Kualitas pembelajaran di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurikulum, manajemen sekolah, lingkungan belajar, intake siswa, dan guru sebagai pemegang kunci proses pembelajaran. Karena itu guru dituntut untuk selalu kreatif dalam implementasi pembelajaran. Salah satu kreativitas guru dapat dilihat bagaimana guru mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai alat dan sumber  belajar di lingkungannya. Guru tidak hanya dituntut dapat  memanfaatkan media pembelajaran, tetapi juga harus dapat mengembangkan media pembelajaran dari tingkat sederhana sampai dengan canggih. Demikian salah satu simpulan diskusi dua dosen FIS UNY Amika Wardana Ph.D. dan Supardi, M.Pd. dengan para dosen Fakulty of Education, Jameea Milia University (JMU) di New Delhi, India pada Rabu (05/11/2014).

Amika dan Supardi melaksanakan research dengan JMU dari bulan Oktober sampai dengan November 2014 untuk menemukan model laboratorium ilmu sosial terpadu yang siap dikembangkan FIS UNY. Dalam kegiatan reseacrh tersebut Amika dan Supardi melakukan diskusi dipimpin Dekan Fakulty of Education Jameea Milia University, Dr Ahrar Husain. Selama berinteraksi dengan para dosen di Jameea Milia, Amika dan Supardi melakukan diskusi dengan para dosen dan observasi laboratorium di  Fakulty of Education, JMU. Selain berdiskusi dengan para dosen, kedua duta UNY tersebut juga melakukan observasi dan studi manajemen laboratorium di lingkungan JMU. Mereka juga terlibat aktif dalam beberapa perkuliahan di dalam kelas untuk melakukan pengamatan partisipatif.

“Salah satu keunggulan JMU dalam mengembangkan pendidikan guru adalah konsistensi mereka dalam menggunakan berbagai sumber belajar untuk mendukung proses pembelajaran,” demikian ditegaskan Supardi  melalui jaringan skype langsung dari India.  “JMU benar-benar menyiapkan mahasiswa untuk siap di berbagai  ‘medan’, mereka tetap mengembangkan media sederhana, dengan membekali mahasiswa seperti mengembangkan kerajinan kayu, kain, batik tradisional maupun mengembangkan teknologi modern seperti perangkat canggih teknologi informasi,” tambah Supardi.

Amika menegaskan pentingnya membekali mahasiswa dengan mengembangkan ketrampilan sederhana  untuk mendukung kompetensi profesional. “Di tempat kita dianggap kurang menarik, tetapi di JMU menjadi kajian serius dengan berbagai produk kreatif untuk pembelajaran. Dan itulah realitas yang dibutuhkan di sekolah-sekolah kita,” tegas Amika. Kegiatan kedua dosen akan berakhir bulan ini dan diharapkan hasilnya menjadi salah satu masukan untuk mengembangkan Lab IPS terpadu FIS UNY. (Mr. SPD)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles