Persoalan evaluasi pembelajaran PAI di SMP pada hakikatnya menyangkut persoalan bagaimana materi PAI di SMP sebagai hasil dari serangkaian pembelajaran terinternalisasi dalam diri peserta didik. Dampaknya pada terekspresikan dalam pola tingkah dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, fokus evaluasi lebih pada penilaian dalam kelas serta dominan pada ranah kognitif sehingga menghasilkan perilaku yang hanya bisa me-recall pelajaran yang telah diberikan tanpa bisa mengaitkan dengan nilai-nilai dan praktik keagamaan yang berkembang dalam masyarakat. Sebagai contoh, kenakalan remaja yang notabene mayoritas adalah peserta didik sering dipaparkan dalam media cetak atau via media elektronik.
Pada intinya bahwa mengevaluasi suatu hasil pembelajaran tidak hanya sebatas dalam ruang lingkup kelas tempat proses pembelajaran tersebut berlangsung, tetapi dikembangkan yang lebih luas yaitu dalam masyarakat. Sehubungan dengan hal itu, dosen IAIN Datokarama, Palu, Drs. Harsul Maddini, M.Pd.I. melakukan penelitian untuk penyelesaian studi S3-nya.
Penelitian yang berjudul “Model Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP dan Kaitannya dengan Perilaku Siswa” ini dipresentasikan dalam ujian terbuka dan promosi doktor Program Pascasarjana UNY pada hari Selasa, 28 Oktober 2014.
Dalam presentasi singkatnya promovendus mengatakan bahwa penelitiannya bertujuan untuk mengembangkan sebuah model yang akurat dan terpercaya untuk mengevaluasi pembelajaran PAI di SMP dan kaitannya dengan perilaku siswa. Selain itu, pengujian tingkat efektivitas model tersebut.
“Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilaksanakan dalam tiga tahap yakni: tahap pra pengembangan, tahap pengembangan, dan tahap penyajian/diseminasi”, ungkapnya. “Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis inferensial kuantitatif. Analisis validitas dan reliabilitas data kualitatif menggunakan metode trianggulasi dan expert judgment, sementara untuk data kuantitatif menggunakan tiga metode analisis yaitu; metode Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS versi 20, metode Exploratory Factor Analysis (EFA) juga dengan bantuan program SPSS versi 20, dan metode Generalizability theory dengan bantuan program Genova versi 3.1. Penentuan model fit dan signifikansi pengaruh antarvariabel menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program Lisrel versi 8.80”, imbuhnya.
Hasil penelitian berupa: (1) sebuah model evaluasi yang disebut ERPRI terdiri atas: (a) prosedur pelaksanaan evaluasi, (b) instrumen yang digunakan dalam kegiatan evaluasi memiliki reliabilitas instrumen untuk tiap komponen rata-rata berada di atas nilai cutscore (>0,70), dan validitas butir tiap instrumen rata-rata di atas nilai cutscore (>0,50), c) panduan pelaksanaan evaluasi berupa tata cara penskalaan instrumen, pengadministrasian instrumen, penskoran respons terhadap butir instrumen, dan kriteria baik atau tidaknya hasil evaluasi; (2) model ERPRI yang memiliki tingkat keefektivan yang baik.
Dengan bimbingan yang intensif oleh Promotor, Prof. Dr. Badrun Kartowagiran dan Prof. Dr. Sutrisno, penelitiannya mampu dipertahankan dengan baik dengan tanggapan atas pertanyaan, saran, dan masukan dari para penguji. Tim penguji yang dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. didampingi oleh Prof. Dr. Pujiati Suyata (Sekretaris), Prof. Dr. Ajat Sudrajat dan Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (penguji) memutuskan bahwa pria kelahiran 61 tahun yang lalu ini berhak menyandang gelar doktor kependidikan dalam bidang penelitian dan evaluasi pendidikan dengan predikat Memuaskan. Dr. Harsul Maddini merupakan doktor ke-251 di PPs UNY dan ke-148 pada Prodi PEP. (Rb)