Di dunia ini tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi. Salah satunya seperti yang terjadi pada dosen PGSD FKIP Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, Drs. Syamsul Bahar, M.Pd. yang berhasil meraih gelar doktor pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta meskipun mengalami sakit pada kakinya. Kesan yang diberikan oleh Promotor dan Co-Promotor, Prof. Kumaidi, Ph.D. dan Prof. Dr. Husaini Usman bahwa mahasiswa S3 PEP tersebut cukup ulet dan gigih dalam menyelesaikan pendidikan doktoralnya walaupun fisiknya sakit.
Drs. Syamsul Bahar, M.Pd. berhasil mempertahankan penelitiannya di hadapan tim penguji yang dipimpin oleh Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo didampingi sekretaris Prof. Dr. Badrun Kartowagiran, Promotor, Co-Promotor, dua orang penguji yaitu Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. dan Prof. Zamroni, Ph.D. Penelitian yang berjudul “Model Instrumen Kinerja Kepala Sekolah Berbasis Supervisi Akademik dalam Pembinaan Profesional Guru” tersebut berhasil dipertahankan dalam ujian terbuka dan promosi doktor PPs UNY pada hari Jumat, 24 Oktober 2014.
Dalam paparannya, promovendus mengatakan bahwa penelitian ini untuk menjawab tantangan bagaimana konstruk kinerja kepala sekolah, kinerja kepala sekolah berdasarkan penilaian kepala dan guru SMP di kota Palu, dan adakah perbedaan kinerja kepala SMP negeri dan swasta berdasarkan penilaian guru.
“Penelitian ini merupakan penelitian expost facto dengan populasi SMP Negeri dan Swasta di kota Palu”, ungkapnya. “Rinciannya adalah 11 SMP Negeri dan 11 SMP Swasta yang ditetapkan menggunakan teknik quota proportionate random sampling dengan melibatkan 15 guru pada tiap sekolah dan tentunya 22 orang kepala sekolah”, tambahnya. Pengumpulan data mengunakan kuisioner, key performance indicator yang dimodifikasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah Second-Order Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan support software LISREL 8.50, Analisis Jalur (Parth Analysis), Structural Equation Modeling (SEM), Analisis Deskriptif, dan Uji T.
Hasil penelitian menunjukkan temuan sebagai berikut, menurut kepala sekolah model konstruk kinerja kepala sekolah tidak cocok dengan model yang dihipotesiskan. Namun demikian, menurut guru-model konstruk kinerja kepala sekolah dari semua komponen variabel yang dihipotesiskan cocok atau fit dengan data lapangan. Semua koefisien jalur dari dimensi terhadap variabel kinerja kepala sekolah dan muatan faktor dari indikator terhadap dimensi dari model yang dihipotesiskan signifikan.
Berdasarkan penilaian kepala sekolah, kepala SMP negeri masih lebih tinggi dan baik kinerjanya dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan pendidikan, jika dibanding dengan kinerja kepala SMP swasta. Kepala SMP negeri sebelum menduduki jabatan kepala sekolah, melalui seleksi yang ketat, berpengalaman sebagai wakil kepala sekolah, mengikuti diklat secara berjenjang dan sistemik, baik sebelum maupun setelah menduduki jabatan kepala sekolah.
Berdasarkan hasil penilaian guru, ada perbedaan kinerja kepala SMP negeri dan kepala SMP swasta, nilai rerata SMP negeri lebih tinggi dibanding SMP swasta yaitu 230.3758 > 205.9879, mulai dari komponen kepribadian dan sosial, komponen kepemimpinan pembelajaran, komponen pengembangan sekolah, sampai pada komponen supervisi pengajaran. Semuanya cocok atau fit dengan model yang dihipotesiskan. Muatan faktor dari semua indikator adalah signifikan. Hasil pengolahan data perbedaan kinerja kepala SMP negeri dan swasta yang diteliti, 268 responden (81,2%) yang menyatakan kinerja kepala sekolah dikategorikan tinggi, yang menyatakan sangat tinggi sebesar 52 responden (15,8%), dan kinerja kepala sekolah yang menyatakan sedang hanya 10 responden (3,0%).
Pada saat ujian berlangsung, promovendus mampu menanggapi pertanyaan, saran, dan masukan dari tim penguji. Oleh karena itu, berdasarkan diskusi tim penguji maka promovendus diputuskan menjadi doktor kependidikan ke-250 di PPs UNY dan ke-147 pada Prodi PEP dengan predikat Memuaskan. Selamat kami ucapkan kepada Dr. Syamsul Bahar atas prestasi yang dicapai ini. (Rb)