Pada hari Sabtu, tanggal 18 Oktober 2014 kemarin, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima Aksi) Fakultas Ekonomi UNY mengadakan seminar nasional dengan tema “Menguak Tiga Kerabat Bangsa: Pendidikan, Moral, Korupsi”. Peserta seminar kali ini tidak hanya dihadiri oleh Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY saja, namun terdapat peserta dari berbagai daerah yang juga termasuk peserta dalam papper competition. Peserta yang hadir di antaranya dari UIN Makassar, UM Magelang, Universitas Gontor, dan Binus Jakarta.
Dalam sambutannya, Sukirno, M.Si., Ph.D. dan Siswanto, M.Pd. mengatakan sangat bangga dan mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Akuntansi yang masih peduli terhadap keadaan bangsa Indonesia yang akhir-akhir ini marak kasus korupsi. Mahasiswa sebagai generasi muda, diharapkan bisa menjadi agen pembaharuan dan harapan di masa depan untuk membuat Indonesia lebih baik, khususnya dalam bidang pemberantasan korupsi.
Beberapa narasumber yang hadir dalam seminar nasional kali ini adalah: Drs. Sarana Tamtana Yuda, M.M. (audit ahli madya Inspektorat DIY), Gatot Trihargo (selaku plt. Deputi Menteri BUMN bidang jasa), Dwi Amalia Sari (dari BPK Training Centre), dan Doni Hapsoro (sebagai dosen dari STIE YKPN dan FEB UGM). Beberapa hal yang sangat penting dan mendasar yang dibahas dalam seminar kali ini adalah semakin parahnya korupsi di Indonesia yang terbukti dari survei bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-3 negara terkorup di Asean.
Memang tidak mudah untuk memberantas korupsi karena perlu memperbaiki mental dan moral bangsa ini yang terlanjur terbiasa dengan hal-hal yang tidak jujur dan permisif layak/tidak benar serta gaya hidup masyarakat yang semakin lama semakin hedonis. Maka dari itu peran keluarga dalam mendidik generasi penerus bangsa yang lebih baik sangat diperlukan. Keluarga diharapkan bisa membentuk karakter dan moral anak bangsa sejak dini, menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran. Dengan adanya pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kejujuran dan moral, kasus-kasus korupsi di negeri ini bisa berkurang. Walaupun kesempatan untuk melakukan korupsi akan selalu ada.