Sebuah instansi, baik swasta ataupun pemerintahan selalu dituntut untuk memberikan pelayan prima pada stakeholders. Hal tersebut disadari benar oleh segenap pengelola Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (PPs UNY). Selama ini pelayanan yang dirasa sudah baik tidak menjadi penghalangan untuk melakukan berbagai perbaikan bahkan peningkatan kualitas layanan. Betapa tidak, animo peminat yang menempuh studi di PPs UNY selalu mengalami tren positif. Bahkan, penerimaan mahasiswa baru terakhir tercatat mengalami peningkatan lebih dari 40%.
Dalam melakukan aksi nyata untuk melakukan peningkatan kualitas layanan, Bagian Kerja Sama dan Humas PPs UNY menggagas sebuah pelatihan menjadi MC (Master of Ceremony) yang digelar pada Kamis—Jumat (16—17/10/2014) di PPs UNY. Peserta pelatihan tersebut adalah karyawan kontrak PPs dan perwakilan mahasiswa yang hampir semuanya masih berusia produktif. Harapannya, dengan pelatihan tersebut PPs UNY akan mempunyai SDM yang banyak untuk menjadi MC mengingat begitu padatnya acara formal ataupun non-formal di PPs UNY seiring dengan peningkatan jumalah mahasiswa.
Beberepa peserta pelatihan sejatinya sudah sering menjadi MC dalam acara-acara yang diselenggarakan PPs UNY. Namun, betapa tercengang para peserta pelatihan, hal-hal yang sudah biasa dilakukan dan dianggap benar justru kurang bagus atau malah tidak bagus. Dalam acara tersebut, panitia pelatihan berkesempatan mengundang Trainer Public Speaking kaliber nasional untuk memberikan materi, beliau adalah Lusy Laksita.
Lusy Laksita, salah satu Trainer Publik Speaking dengan segudang pengalaman menularkan ilmunya pada peserta pelatihan. Materi yang diberikan sangat bermanfaat untuk perbaikan kualitas SDM MC di PPs UNY. Tak hanya materi, beliau juga memberikan sesi untuk praktik langsung. Dalam sesi tersebut, peserta di rekam untuk menjadi MC lalu ditayangkan kembali untuk di dievaluasi bersama tentang hal positif dan negatif selama peserta menjadi MC.
Rohmat Purwoko, sebagai salah satu peserta pelatihan berkesempatan menjadi MC dalam sesi praktik. Videonya saat menjadi MC kemudian ditayangkan dan dievaluasi. Ia mengungkapkan bahwa dengan pelatihan tersebut memberikan masukan yang sangat banyak dan tentunya jika mau melakukan perbaikan akan terjadi peningkatan yang signifikan. “Gila, ternyata kurang banyak sekali ya selama saya jadi MC. Ternyata selama ini kita kurang peduli dengan yang kita lakuin (nge-MC). Kita hanya melakukan kewajiban (nge-MC) saja tanpa melakukan evaluasi,” tandasnya untuk memberikan apresiasi yang besar dengan adanya pelatiahan MC tersebut.
Sebagai informasi, tahun ini PPs UNY telah mendapat mandat dan menerima SK untuk menyelenggarakan 18 program studi baru. Tentunya hal tersebut menjadi pelecut semangat karena merupakan indikator jika sayap PPs UNY semakin bertambah lebar untuk lebih membumbung tinggi. Sebagai komitmen dan harapan bersama segenap pengelola PPs UNY, dengan semakin bertambahnya kuantitas mahasiswa tentu harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari pengelola untuk tetap menjaga providing good services. (Woko)