Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan English Camp 2014 bagi mahasiswa UNY di Wildlife Rescue Center (WRC) , Kulon Progo, Yogyakarta pada tanggal 17—19 Oktober 2014. Dengan tema Save the Nature Save the Future, ini adalah tahun ketiga English Camp dilaksanakan.
Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan dalam English Camp 2014Opening Ceremony berharap agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris dan kesadaran terhadap lingkungan melalui kegiatan ini. “Setelah English Camp ini, kalian semua harus bisa membuat perubahan. Baik dalam menggunakan bahasa Inggris maupun melestarikan lingkungan,” pesannya kepada para peserta.
B. Yuniar Diyanti, M.Hum., ketua panitia English Camp 2014, menyatakan bahwa antusiasme mahasiswa untuk mengikuti English Camp terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini, dari 137 pendaftar dari seluruh fakultas di UNY, terpilih 50 peserta untuk mengikuti kegiatan ini. “Kami sangat bergembira karena tahun ini, semua fakultas lengkap terwakili. Kalau sebelumnya tidak ada perwakilan dari FIK, tahun ini ada 6 mahasiswa FIK yang mengikuti English Camp. Dukungan dari pihak universitas juga semakin besar seiring dengan banyaknya peminat,” ungkapnya.
Oleh para pengajar yang terdiri dari dosen-dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan tutor, keterampilan berbahasa Inggris mahasiswa diasah melalui kegiatan individu maupun kelompok. Sesuai dengan tema tahun ini, isu-isu tentang kelangsungan lingkungan hidup mengisi topik-topik diskusi, pemutaran film, dan presentasi.
Para peserta juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi dan mempraktikan bahasa Inggrisnya dengan native speakers (penutur asli) bahasa Inggris.
“Di sini, kami mendapat pengetahuan dan keterampilan baru dalam berbahasa Inggris dan bertemu dengan teman-teman seperti saudara sendiri,” kesan Fadli Robi Mumtaze, mahasiswa Jurusan PGSD Penjas, dalam testimoninya di Closing Ceremony kegiatan ini.
English Camp 2014 ini meliputi rangkaian sesi Cross Cultural Understanding, games, discussion skills, movie discussion, presentation skills, out bond, pentas kesenian berbahasa Inggris, dan kunjungan ke tempat rehabilitasi satwa liar, tempat mereka belajar tentang upaya-upaya pelestarian lingkungan. (Yuliana)