Gaya penulisan jurnalistik kian berkembang dan beragam. Hal tersebut memicu para penulis berita harus lebih kreatif lagi dalam penyampaian berita agar menarik untuk dibaca. Demikian halnya dengan PPs UNY yang saat ini sedang menggiatkan program kehumasannya. Pada Jumat pagi (3/10/2014), PPs UNY menggelar Pelatihan Penulisan Jurnalistik (Creative Writing Skills) yang diikuti oleh staf dan mahasiswa yang nantinya akan bertanggung jawab menulis berita yang ada di masing-masing prodi. Kegiatan yang digagas oleh Bagian Kerjasama PPs UNY tersebut, menghadirkan dua narasumber, yaitu: Rachmat Nurcahyo, M.A. dan Andy Bayu Nugroho, M.Hum. dari FBS UNY.
Rachmat memaparkan bahwa berita yang ditulis haruslah menarik agar dapat dijual dan pembaca tertarik untuk membaca berita-berita yang ada. “Jadikan berita itu KISS (Keep it Simple and Short), agar pembaca tidak bosan membaca sampai akhir,” tambahnya. Pak AB, sapaan akrab Andy Bayu, memaparkan bahwa elemen terpenting dalam berita salah satunya adalah judul. Sebuah judul harus dibuat menarik agar si pembaca penasaran untuk mengetahui isi lebih lanjut. “Judul juga harus merepresentasikan isi berita (sums up the story),” tambahnya.
Selain judul, elemen lain yang perlu diperhatikan di antaranya: Byline yang mencakup nama penulis dan spesialisasi si penulis; Placeline di mana cerita dimulai; Lead mengacu pada pembukaan, memberi informasi yang paling penting, dan mencakup 5W 1H; Body memberi informasi lebih rinci dan memberi pernyataan yang benar; dan Quotation kutipan langsung pernyataan narasumber. Rachmat menjelaskan bahwa formulasi berita yang baik diawali dengan Lead. Informasi paling penting yang terfokus pada informasi terkini sebagai pembuka berita. Bagaimana, mengapa, dan apa (how, why, dan what), sangat direkomendasikan sebagai lead.
Pada sesi praktik, para peserta diminta untuk mengoreksi isi dari Warta Pasca Edisi Agustus 2014. Banyak kritikan dan masukkan bagi buletin caturwulan PPs UNY tersebut. Selain itu, para peserta juga diminta membuat contoh sebuah berita yang telah mencakup elemen-elemen yang telah dipaparkan sebelumnya. Hasilnya sangat mengejutkan. Ternyata banyak bakat-bakat jurnalistik terpendam ada di PPs UNY. Para peserta antusias akan menulis untuk beberapa rubrik yang tersedia di Warta Pasca.
Dari kegiatan tersebut, diharapkan tidak hanya jumlah berita saja yang meningkat, tetapi juga kualitas tulisan. Warta Pasca dan web PPs UNY juga diharapkan lebih menarik lagi untuk dinikmati para pembaca dan stakeholders. (Sinta)