Posdaya merupakan forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal-hal tertentu bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha, dan lingkungan hidup.
Dalam acara Plengkung Gading yang disiarkan langsung di TVRI Yogyakarta, Jumat (15/2/2013) dihadiri posdaya-posdaya binaan Perguruan Tinggi Yogyakarta di antaranya dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada kesempatan ini UNY mengajak serta posdaya binaannya, Posdaya Sejahtera Kecamatan Gedongtengen dan Posdaya Bina Insani Kecamatan Ngampilan, didampingi oleh mahasiswa relawan KKN.
Dalam kesempatan ini Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A, menyampaikan bahwa posdaya dapat membuat sinergi yang baik antara masyarakat dan perguruan tinggi, menciptakan ruang silaturahmi antar-keduanya. Posdaya dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat, hal ini tidak lepas dari peran aktif perguruan tinggi dalam membina melalui program KKN di masyarakat. Adanya hubungan yang baik antara keduanya tak ayal membuat posdaya binaan bisa berprestasi, seperti Posdaya Ngudi Raharja dari Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul yang (salah satu posdaya binaan UNY) mendapatkan penghargaan Damandiri Awward dari Yayasan Dana Sejahtera Mandiri. Penghargaan ini adalah bukti nyata keseriusan UNY dalam membina dan mengembangkan posdaya melalui program KKN di masyarakat.
Beliau menambahkan, untuk bisa berprestasi harus didorong dengan inovasi dan kreativitas. UNY selalu mendukung setiap kegiatan mahasiswa maupun fakultas, seperti yang sedang direncanakan FT dan FBS dalam membuat rekor muri dengan membuat “Gunungan” setinggi 7 meter. Gunungan ini rencananya akan dibuat dari pemanfaatan sampah plastik dan kertas yang ada di lingkungan UNY. Ini menarik untuk dikembangkan, karena sebuah hasil karya yang indah bisa dibuat dari bahan-bahan sederhana. Inovasi seperti ini sudah diterapkan di lingkungan UNY, pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, sampah plastik dan kertas bisa dijadikan kerajinan yang bernilai tinggi. (Ags)