Dalam kehidupan manusia ada dua hal yang perlu diingat dalam momen maaf memaafkan yaitu memaafkan kesalahan orang lain dan menghilangkan dendam pada orang yang telah mendzalimi kita. Memaafkan orang lain memang bukanlah pekerjaan mudah, apalagi untuk menghilangkan dendam. Akan tetapi jika kita memiliki taqwa, akan lebih mudah memaafkan orang lain saat itu juga dan tanpa mendendam. Demikian ungkap Bapak Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. dalam tausyiahnya di acara Syawalan Keluarga Besar FIP UNY, Sabtu (9/8/2014).
Beliau menghimbau untuk mencontoh ketaqwaan dan kesabaran Rasulullah SAW sebab yakin Allah akan mengangkat derajat seseorang yang bisa sabar. Ditambahkan lagi mengenai hikmah puasa yang mengajarkan manusia untuk merasakan penderitaan orang lain. Kesolehan sosial itu lebih penting dibandingkan kesolehan pribadi. Dalam masalah toleransi pun diusahakan untuk tidak membedakan orang lain. Di akhir tausyiahnya, beliau menyimpulkan ada dua hal yang perlu diingat dan dilupakan. Ingat kesalahan sendiri, ingat kebaikan orang lain. Lupakan kesalahan orang lain dan lupakan kebaikan diri sendiri.
Di kesempatan ini pula diselenggarakan pamitan haji oleh dosen dan karyawan FIP UNY. Adalah Dr. Rukiyati, M.Hum., Drs. Mulyadi, M.Pd. beserta istri, Dr. Ibnu Syamsi, dan Supaya. S.Pd. yang akan berangkat ke Baitullah pada tahun ini. Acara yang diadakan di lapangan Hijau FIP UNY ini dihadiri kurang lebih 350 orang keluarga besar FIP UNY yang terdiri dari dosen, karyawan, pensiunan, dan emiritus FIP UNY beserta pasangan. Dalam acara syawalan ini diselipkan pula pembacaan ayat suci Al-Quran oleh mahasiswi, hiburan lagu rohani, dan pengumuman pemenang lomba tumpeng, memasak nasi goreng dan membuat minuman segar. (yoss/ant)