Universitas Negeri Yogyakarta terpilih menjadi salah satu perguruan yang mendapatkan tiket melakukan muhibah seni ke luar negeri. Muhibah seni merupakan program Direktorat Kelembagaan dan Kerja Sama Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi Indonesia dan perguruan tinggi asing dalam pengembangan tridharma perguruan tinggi, meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta untuk melestarikan seni dan budaya Indonesia di manca negara. Program muhibah seni ini tidak hanya bertujuan untuk menyebarluaskan seni dan budaya Indonesia ke manca negara, tetapi juga untuk memperkuat pengembangan kelembagaan dan jejaring kerjasama internasional perguruan tinggi Indonesia. UNY terpilih untuk melakukan muhibah seni ke Auckland University, Selandia Baru yang akan dilaksanakan sejak 9–18 Agustus 2014.
Dalam muhibah seni tersebut, UNY mengirimkan tim dari Fakultas Bahasa dan Seni yang terdiri dari Prof. Dr. Zamzani, Dr. Kun Setyaning Astuti, Prof. Dr. Trie Hartiti, Dr. Agus Widyantoro, Mardiyatmo, M.Pd., Ismadi, M.A., Wien Pudji, M.Pd., Dr. Kuswarsantyo, Tumbur Silaen, M.Hum., Riosa Oktaf Tiantaraputra, Jenny Andany Taruna, Arya Yudistira, Dedy Sartono, Muryani, El Riza Animayong, Prawhita Adi Putri, dan Ghanang Jati Diaz Abadi serta didampingi Wakil Rektor IV UNY Prof. Suwarsih Madya, Ph.D.
Tim akan menampilkan serangkaian pagelaran seni khas Indonesia seperti tarian, vocal group lagu daerah serta pentas kisah Ramayana dengan visualisasi penyajian yang berbeda dengan tradisi yang pernah ada. Di antaranya iringan dengan konsep jemblung, yang dalam istilah Banyumas berupa iringan dengan menggunakan mulut dan bagian tubuh lain, atau lazim disebut acapella.
Oleh karena itu, sebelum berangkat ke Selandia Baru, tim FBS UNY mengadakan pentas pamitan yang dilaksanakan di Gedung PLA FBS UNY pada Kamis, 7 Agustus 2014 yang dihadiri Rektor UNY beserta jajarannya. Pentas pamitan ini bertujuan mendapatkan input agar dapat tampil semaksimal mungkin. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. mengatakan bahwa UNY mendukung tim FBS yang akan melakukan muhibah seni ke Selandia Baru karena UNY juga berkomitmen go international. “Misi ini adalah juga misi budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta dan UNY,” tegas Rektor UNY. Beliau juga berpesan agar muhibah budaya ini bisa menjadi parameter seni sebagai local wisdom yang patut dibanggakan karena merupakan unggulan dari Indonesia, yang dibawa ke negara lain.
Menurut Wakil Dekan III FBS Dr. Kun Setyaning Astuti, tim FBS UNY akan melakukan tiga kali pentas selama di Selandia Baru yaitu di University of Auckland kampus 1 dan kampus 2, serta pentas Indonesian Day pada 17 Agustus bersama Joko Susilo, dalang Indonesia yang lama tinggal di Selandia Baru, diiringi oleh grup gamelan Ibu Miranda. Miranda adalah warganegara Selandia Baru yang memiliki seperangkat gamelan.
Selain pentas seni, kegiatan lain tim UNY di Selandia Baru adalah diskusi tentang Indonesia yang akan membahas isu bagaimana Indonesia ke depan dengan pemimpin yang baru. Diskusi yang digagas mahasiswa Indonesia yang studi di Auckland University tersebut akan menghadirkan narasumber Wakil Rektor IV UNY Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Dikti Hermawan Kresno Dipojono dan Prof. Seville Kushey dari Auckland. “Pada muhibah ini juga akan diadakan workshop batik, tari, dan angklung” tutup Dr. Kun Setyaning Astuti. (dedy)