“Implementasi pendidikan vokasi di tiap negara ataupun daerah tentu saja berbeda-beda. Hal ini bergantung pada sistem pendidikan dan institusi pendidikan guru vokasi di masing-masing tempat. Oleh karena itu, seorang pendidik dituntut untuk mampu menerjemahkan dan mengaplikasikan teori-teori yang mereka miliki ke dalam proses pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tuntutan di daerah maisng-masing,” demikian ucap Prof. Klaus Ruth dari Universität Bremen saat menjadi pembicara dalam workshop di Ruang Sidang KPLT Fakultas Teknik UNY pada tanggal 1—2/3/2013. Workshop dengan tema “Research Approah in TVET: Methodologies and Contents” ini diikuti dosen-dosen di lingkungan FT UNY serta beberapa mahasiswa program pascasarjana UNY Jurusan Pendidikan Teknologi Kejuruaan.
Pelaksanaan worshop ini merupakan kelanjutan dari aktivitas keanggotaan Fakultas Teknik UNY dalam Regional Co-operation Platform (RCP) for Vocational Teacher Training and Education in Asia. Lebih jauh, Profesor yang telah berkecimpung di dunia penelitian sejak 1989 ini menjelaskan pula pola hubungan dan peran pengetahuan sosial dan vokasi dalam pengembangan penelitian pendidikan vokasi. “Kesuksesan dan kebermanfaatan penelitian pendidikan vokasi tentunya didukung oleh metodologi ilmu sosial. Begitu pula sebaliknya, kekurangan-kekurangan yang ada pada proses penelitian ilmu sosial akan teridentifikasi dan tereduksi dengan adanya implementasi penelitian pendidikan vokasi,” terangnya.
“Saat ini semestinya yang menjadi fokus utama penelitian pendidikan vokasi antara lain keterampilan kerja, proses pembelajaran, kurikulum dan standarnya, kompetensi dan pengetahuan vokasi, serta sistem pendidikan dan pelatihan vokasi,” tambahnya.
“Anda semua tentu saja boleh menggunakan metode ataupun instrumen penelitian bidang vokasi yang telah ada namun jangan pernah menyerah untuk mencoba mengembangkan metode atau model penelitian bidang vokasi baru,” tandas Prof. Klaus Ruth. (hryo)