Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

SARI BUAH SALAK KARYA MAHASISWA FBS UNY

$
0
0

Melimpahnya panen raya salak mengakibatkan harga salak di pasaran jatuh. Hal ini merupakan suatu dilema bagi petani salak. Harga salak yang rendah tidak memberikan banyak penghasilan bagi masyarakat petani salak. Di sisi lain banyaknya hasil panen salak memaksa petani untuk menjual habis hasil panennya agar tidak rugi akibat hasil panen yang membusuk. Di saat bulan-bulan selepas panen harga salak akan membaik namun produksi yang sedikit tetap tidak memberikan banyak penghasilan bagi masyarakat petani salak.

Untuk itu dibutuhkan suatu inovasi pengolahan salak yang memberikan nilai ekonomi lebih bagi salak yang tentunya mudah dibuat dan memiliki daya tahan yang baik sehingga memudahkan dalam penanganan produk. Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Nafisah Ulfah Fitri Nurrasta, Ika Yuli Arwinanti, Rofingah Juni Astuti, dan Faradina Kusuma Dewi menggagas produk olahan sari buah salak yang merupakan minuman ekstrak dari buah salak yang tidak mengalami proses fermentasi dan penambahan CO2 (carbondioxide). Sari buah dikonsumsi sebagai minuman segar yang langsung dapat diminum.

Menurut Nafisah Ulfah Fitri Nurrasta, manfaat buah salak sangat banyak dan salah satunya mempunyai serat yang tinggi dan dapat mengobati berbagai penyakit, di antaranya mengandung betakaroten yang sangat baik untuk menjaga kesehatan mata. “Selain itu salak berserat tinggi sehingga dapat mengobati diare,” kata Nafisah. Ika Yuli Arwinanti menambahkan bahwa dalam setiap 100 gr buah salak mengandung energi sebesar 368 kilikalori, protein 0,8 gram, karbohidrat 90,3 gram, lemak 0,4 gram, kalsium 38 miligram, fosfor 31 miligram, zat besi 3,9 miligram. “Selain itu  di dalam sebuah  salak juga mengandung vitamin C sebesar 8,4 miligram” katanya.

Rofingah Juni Astuti menjelaskan cara pembuatan sari buah salak tersebut. Buah salak yang dipilih dikupas kulitnya dan dibuang buah yang busuk kemudian direndam dalam larutan garam 1% dan dikukus selama 3 menit. Setelah itu didinginkan dengan cepat supaya tidak terjadi pemasakan berkelanjutan. Tahap selanjutnya bahan dihancurkan dengan cara  pencacahan, lalu masukkan cacahan buah dalam air yang sudah dididihkan dalam keadaan air masih panas. Diamkan selama 5 menit kemudian disaring dan ditambahkan gula pasir dan asam sitrat ke sari buah yang diperoleh dan aduk hingga larut. Sari buah salak telah siap disajikan. Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Dikti dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) tahun 2014. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles