Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu proses pembelajaran mahasiswa calon guru yang sangat strategis untuk melengkapi kompetensi dalam mengajar. Hal ini disadari penuh oleh Universitas Negeri Yogyakarta dan enam Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) lain yakni Unnes, IAIN Walisongo, IKIP PGRI Semarang, STAIN Pekalongan, STAIN Purwokerto, dan UNS sebagaimana terlihat dalam pertemuan konsorsium di Grand Wahid Salatiga yang difasilitasi oleh USAID PRIORITAS, 24—25 April 2014 lalu.
Peran guru pamong dan dosen pendamping dalam pelaksanaan program pengalaman lapangan PPL sangat berpengaruh dalam proses pmbelajaran mahasiswa dalam pelaksanaan PPL. Ketujuh LPTK yang difasilitasi USAID PRIORITAS tersebut sepakat untuk mendorong dan menguatkan guru pamong dengan pembelajaran aktif, baik PAKEM maupun pembelajaran kontekstual, menggunakan modul 1 dan 2 USAID PRIORITAS.
”Saat guru pamong belum mengenal pembelajaran aktif, banyak yang tidak membolehkan mengajar dengan model tersebut sehingga mahasiswa PPL akan menuruti guru pamong dan menerapkan model lama,” terang Saminanto M.Sc., perwakilan IAIN Walisongo, menjelaskan urgensi kegiatan tersebut.
Perwakilan dari UNY, Supartinah M.Pd. menambahkan, UNY juga akan melatih dosen pendamping dan sekolah mitra LPTK menjadi sekolah yang memiliki keunggulan dalam bidang pembelajaran aktif. Salah satunya, pendampingan yang telah dilakukan UNY bersama USAID PRIORITAS.
”Kami berharap sekolah mitra yang sudah dilatih dan didampingi dengan menggunakan modul 1 akan meningkat kualitas pembelajarannya. Dengan demikian, ketika menjadi tempat PPL, sekolah tersebut akan menjadi tempat praktik yang baik untuk mahasiswa,” ucapnya.
USAID PRIORITAS bekerjasama dengan tiga LPTK mitra yaitu Unnes, UNY, dan IAIN Walisongo untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Mulai tahun 2013, LPTK mitra telah bersama-sama melakukan kegiatan rutin untuk mengembangkan kualitas guru pra dan dalam jabatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan yakni pelatihan pembelajaran aktif baik PAKEM dan kontekstual untuk dosen, pengembangan materi ajar dan pelatihan dosen bidang Literasi, IPA, dan Matematika, pelatihan pedagogi untuk dosen mitra LPTK, pelatihan dan pendampingan pembelajaran aktif untuk sekolah lab dan sekolah mitra LPTK.
“Setiap tahun kita akan adakan pertemuan konsorsia baik tingkat nasional maupun tingkat provinsi untuk merencanakan program-program yang akan dijalankan di daerah. Salah satu program yang saat ini berjalan adalah mengembangkan kualitas sekolah lab dan sekolah mitra LPTK. Tujuan akhirnya adalah sekolah lab dan sekolah mitra LPTK tesebut akan menjadi tempat yang baik untuk PPL mahasiswa,” terang Afifuddin, Ph.D. spesialis bidang pelatihan dan pengembangan LPTK USAID PRIORITAS Jawa Tengah. (AJI)