PPs UNY kembali meluluskan seorang doktor dari Prodi S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Jumat (22/2/2013) di Aula PPs UNY. Dr. Iin Nurbudiyani berhasil meraih gelar doktor ke-161 di PPs UNY dan doktor ke-42 di Prodi PTK dengan disertasi yang berjudul “Model Pembelajaran Kewirausahaan dengan Media Koperasi Sekolah di SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen Kota Palangkaraya” dengan hasil Sangat Memuaskan.
Dr. Iin memaparkan bahwa pengembangan kewirausahaan sekolah berbasis kreativitas dan inovasi dapat memberikan bekal bagi semua warga sekolah dalam pengelolaan pendidikan, khususnya dalam mempersiapkan “sekolah mandiri” yang menjadi roh dari otonomi sekolah. Sedangkan untuk menjadi seorang wirausahawan diperlukan kemampuan khusus yang tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal atau non formal saja, tetapi juga harus didukung dengan adanya jiwa wirausaha yang terlihat dari keterampilan kewirausahaan. “Desain pembelajaran kewirausahaan di SMK perlu ditinjau ulang, mulai dari kurikulum, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan guru yang mengajar mata pelajaran kewirausahaan” tambahnya.
Di hadapan Dewan Penguji yang terdiri dari Wardan Suyanto, Ed.D. (Ketua), Prof. Soenarto, Ph.D. (Sekretaris), Prof. Sarbiran, Ph.D. (Promotor I), Prof. Dr. Aliyah A. Rasyid (Promotor II), Prof. Dr. Muhyadi (Penguji I), dan Prof. Dr. Moerdiyanto (Penguji II), Iin menjelaskan bahwa ada 4 tujuan dari penelitiannya. Keempat tujuan tersebut yaitu: untuk menghasilkan model pembelajaran Model Kwu-Kop yang dapat membentuk keterampilan kewirausahaan siswa SMK, menghasilkan perangkat pembelajaran Model Kwu-Kop yang dapat dipergunakan di SMK, menghasilkan model pembelajaran kewirausahaan yang memenuhi kriteria valid dan efektif untuk dipergunakan di SMK, dan menghasilkan model pembelajaran yang dapat dilaksanakan dan berfungsi dengan baik untuk menumbuhkan keterampilan kewirausahaan siswa SMK.
Dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya tersebut memaparkan bahwa ia menggunakan metode penelitian dan pengembangan dalam penelitiannya. Tahapan pengembangan terdiri dari empat tahap dan produk yang dihasilkan dari tahapan-tahapan tersebut divalidasi oleh ahli materi dan ahli pendidikan. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa Koperasi SMK mengalami perkembangan baik dari segi permodalan, jenis usaha, dan pelayanannya. Ia juga menemukan bahwa dalam pembelajaran kewirausahaan SMK masih menggunakan KTSP dan cenderung teoretis.
Pengembangkan model pembelajaran kewirausahaan Model Kwu-Kop terbagi dalam dua kegiatan yaitu pra-pengembangan dan pengembangan. Perangkat model yang dihasilkan adalah buku panduan Model Kwu-Kop lengkap dengan perangkat pembelajaran (RPP, modul pembelajaran, job sheet, dan alat evaluasi). Secara objektif siswa dan guru mengatakan bahwa Model Kwu-Kop ini efektif untuk menumbuhkan keterampilan kewirausahaan siswa SMK. Model Kwu-Kop tersebut dapat dilaksanakan dan berfungsi dengan baik untuk menumbuhkan keterampilan kewirausahaan siswa SMK. (Sinta)