Pada 23—24 Februari 2013 telah diadakannya outbond PPGT Kupang di Sambi Ecoplayground. Ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan di luar ruangan yang bertujuan untuk membentuk karakter dan mengembangkan soft skill seperti kedisiplinan, kerjasama tim, rasa percaya dan lain-lain dari masing-masing peserta yang diharapkan dapat digunakan dalam bidangnya. Selain itu, kegiatan ini merupakan perileksasian bagi peserta setelah selama 3 semester sudah menimba ilmu di UNY yang nantinya akan di implementasikan di daerah mereka.
Setelah outbond dilanjutkan acara sarasehan pada malam harinya, ditemani oleh jajaran birokrasi di antaranya Dr. M. Bruri Triyono, M.Pd. selaku dekan FT, dengan pembahasan bagaimana nantinya untuk ke depan kemajuan ini. Selain itu, bagaimana nantinya dapat memanfaatkan energi agrari, di mana Indonesia ini banyak agrari terutama Kupang. Pada saraseha ini para pesera menyampaikan masukan-masukan mereka.
Selain acara outbond, para peserta diajak pula berkunjung ke tempat-tempat pariwisata seperti lava tour, tempat peserta diajak melihat lahan pasca erupsi Merapi. Tidak hanya itu, para peserta diajak mengunjungi Museum Merapi untuk mengetahui sejarah-sejarah erupsi Gunung Merapi.
Program PPGT ini merupakan kerjasama antara Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Fakultas Teknik dengan Politeknik Negeri Kupang untuk menyiapkan guru-guru yang profesional. “Sesuai Undang-undang no 14 tahun 2005, guru harus S1 dan PPG. Di sini FT UNY menyiapkan mereka yang nantinya dapat di-recruit di NTT,” ujar Dr. Sunaryo Soenarto selaku WD I FT UNY.
“Di sini kami berorientasi NKRI, kebetulan pada program ini PPGT bidang pertanian, mungkin nanti ada bidang lain meliputi wilayah-wilayah yang potensial untuk dikembangkan seperti di Kupang untuk bidang pertanian,” tambah Dr. Budi Tri S., selaku WD III FT UNY.
Program PPG ini merupakan salah satu program pemerintah yang baru diadakan di kota Yogyakarta (UNY), Jakarta (UNJ), Malang (UM), dan Padang (UNP) yang nantinya di UNY sendiri dalam rangka menambah pengalaman para peserta PPG akan dilakukan PPL di daerah Singkawang, Kalimantan Barat, agar mereka mengetahui betapa luasnya tanah Indonesia ini dan pengalaman mereka dapat bertambah setelah mempelajari dari berbagai budaya yang ada.
”Kita semua yang tidak memiliki dasar pendidikan guru, ketika mengikuti PPG ini, kita dilatih, diajarkan untuk menjadi pendidik yang sesuai dengan pendidikan masa depan. Menjadi guru profesional merupakan panggilan jiwa,” ungkap Fredi salah seorang peserta PPG yang berasal dari Kupang. (Haryo)