Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY, Rany Zeinita, Dian Rahmawati, Galay Widhiasmoro, dan Violita Bella Sandya melakukan penelitian kupu-kupu di kawasan Merapi. Lewat penelitian berjudul ”Inventarisasi Keanekaragaman Kupu-Kupu Famili Pieridae di Taman Nasional Gunung Merapi, Desa Kinahrejo, Sleman Yogyakarta”, para mahasiswa tersebut menginventarisasi kupu-kupu famili pieridae. Kupu-kupu dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah.
Bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman. Kupu-kupu sering dijadikan sebagai indikator lingkungan yang mana pada penelitian ini kupu-kupu dapat dijadikan sebagai indikator perubahan lingkungan yang terjadi pada daerah desa Kinahrejo setelah erupsi Merapi. Apakah keadaan Merapi sudah mengalami perubahan yang normal kembali.
Menurut Rany, penelitian ini mengangkat kupu-kupu famili pieredae dikarenakan famili pieredae merupakan kelompok kupu-kupu yang paling banyak, dan termasuk kupu-kupu yang umum dikenal berwarna putih, kuning, oranye, dan banyak spesies bertanda hitam di pinggiran sayap, atau bintik-bintik dari beberapa jenis, yang akan menjadi petunjuk penting untuk mengidentifikasi spesies famili pieredae. Kupu-kupu famili pieredae melakukan berbagi pola venasi sayap umum. Di sayap kedepan, jari-jari akan dibagi menjadi tiga atau empat cabang. Dalam beberapa kupu-kupu oranye-ujung, radius terbagi menjadi lima cabang. Whites, sulphurs, kuning, dan anggota keluarga lainnya semua memiliki tiga pasang kaki berjalan (tidak seperti di kupu-kupu sikat-kaki, di mana kaki depan yang dimodifikasi dan tidak digunakan untuk berjalan).
“Pengamatan kami lakukan 4 kali yaitu pada 5, 6, 12, dan 13 April 2014. Setelah itu melakukan identifikasi lepidopera dengan menggunakan buku literature dan literatur web. Dari pengamatan tersebut kami memperoleh data yaitu kupu-kupu famili pieridae yang ditemukan dari pengamatan di Taman Nasional Gunung Merapi, Desa Kinahrejo, Sleman, Yogyakarta, yaitu sebanyak 10 jenis (spesies) yang merupakan dari family Pieridae yaitu: Delias hyparete♂, Delias pasithoe♂, Catopsilia pomona, Catopsilia scylla, Eurema hecabe, Eurema blanda, Eurema andersonii, Eurema simulatrix, Eurema brigitta, Eurema sari-sari,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Rany menyatakan pengamatan dilakukan pada 6 titik penjelajahan yaitu titik ke-1 sekitar pintu masuk desa Kinahrejo dan menuju ke area reboisasi tanaman keras, titik ke-2 di sekitar kebun warga, titik ke-3 di sekitaran hutan, titik ke-4 di bekas perumahan warga, titik ke-5 di sekitar rumah Mbah Marijan, dan titik ke-6 di puncak atau batas jalan aspal. (witono)