Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

DISKUSI MEDIA FORUM UNY

$
0
0

Fenomena adanya kekerasan fisik dan seksual di sekolah dewasa ini mengalami kenaikan secara kuantitatif maupun kualitatif, untuk mengatasinya sangat dibutuhkan penanaman nilai seperti nilai keagamaan, sosial dan kemanusiaan. Pendidikan nilai sangat dikehendaki untuk menjaga fitrah manusia yang ada pada anak-anak sehingga pada akhirnya mereka menjadi insan seutuhnya, untuk itu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya tidak boleh terkontaminasi oleh tindakan yang tidak mendidik. Demikian dikatakan Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam diskusi pendidikan media forum UNY, Jumat, 4 Juli 2014 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.

Lebih lanjut Rektor UNY mengatakan bahwa pendidikan nilai terhadap anak dapat dilakukan secara terpisah dan terintegrasi. ”Secara terpisah, pendidikan nilai diwujudkan dengan pendidikan agama, pendidikan moral Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan budi pekerti dan sebagainya” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. “Sedangkan secara terintegrasi pendidikan nilai dapat dimasukkan dalam pelajaran lain seperti bahasa, olahraga, seni, matematika, sains, IPS atau yang lainnya.” Rektor UNY juga mengingatkan bahwa untuk menciptakan pendidikan nilai yang efektif diperlukan sifat-sifat pendidik seperti keteladanan, perilaku edukatif, perilaku protektif dan care, respek, tindakan persuasif, kooperatif serta santun.

Diskusi media forum sekaligus berbuka puasa bersama tersebut dihadiri oleh para pejabat di lingkungan UNY serta para wartawan media cetak dan elektronik. Kegiatan bertema “Darurat Kekerasan di Sekolah” tersebut selain mengundang Rektor UNY sebagai pembicara, juga mengundang Guru Besar FBS UNY Prof. Suminto A. Sayuti dan praktisi media Octo Lampito, M.Pd. dengan moderator Prof. Dr. Suwarno, M.Pd.

Menurut Prof. Suminto A. Sayuti nilai budaya tradisi yang ada saat ini telah termarjinalkan oleh budaya modern yang berdampak kurang baik bagi dunia pendidikan. “Para siswa didik saat ini telah dikuasai oleh perangkat modern sehingga kehilangan sentuhan manusiawinya,” kata Prof. Suminto A. Sayuti. “Hal tersebut juga dialami para pendidik.” Guru besar FBS UNY tersebut mengatakan bahwa untuk menghasilkan lulusan yang berkepribadian, penanaman pendidikan nilai kemanusiaan tidak bisa diabaikan. Sinergitas sekolah, orangtua dan pemerintah sangat penting untuk menjamin pendidikan berkualitas bagi anak-anak dengan lebih mengedepankan pendidikan keteladanan yang baik.

Sementara Octo Lampito, M.Pd. mengemukakan bahwa saat ini banyak anak yang terjebak dengan realitas media yang tidak sehat, bahkan banyak anak lebih senang berkomunikasi dengan media sosial dibandingkan dengan orangtua atau gurunya. Kondisi ini menimbulkan celah komunikasi di antara mereka. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles