Beras merupakan komoditas pangan yang sangat strategis karena merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sebesar 237.556.363 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,49%, maka pada tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia dapat mencapai 252.034.317 jiwa. Apabila konsumsi beras pada tahun 2010 sebesar 139,15 kg/kapita/tahun dengan laju pertumbuhan konsumsi beras sebesar 1,5 %/kapita/tahun, maka kebutuhan beras pada tahun 2014 sebesar 33.013.214 ton. Untuk mencapai produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 33.013.214 ton pada tahun 2014, perlu adanya usaha peningkatan produksi gabah kering giling.
Masalah utama dalam penyediaan beras nasional adalah gagal panen yang diakibatkan oleh serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hama padi adalah dengan pemberian imunisasi pada tanaman padi seperti pestisida. Sistem alat semprot pestisida yang merata dan efisien merupakan cara untuk menekan penggunaan pestisida yang berlebih. Saat ini terdapat alat yang digunakan untuk membantu penyemprotan pestisida. Alat ini dikenal dengan sebutan tangki penyemprot pestisida. Tangki tersebut memiliki sistem kerja pompa manual untuk memompa pestisida. Penggunaan alat ini memiliki keterbatasan yaitu hasil penyemprotan masih berukuran besar sehingga pestisida yang digunakan akan boros.
Oleh karena itu, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Andi Setiawan, Roy Fernando, Rifki Ayu Ramadhani, dan Khoirul Putro yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UNY membuat sebuah alat waterman (alat semprot pestisida semi otomatis) sebagai usaha peningkatan kualitas hasil produksi padi.
“Cara kerja waterman adalah menggunakan motor DC sebagai mesin pemompa pestisida, energi panas matahari yang ubah menjadi energi listrik oleh solar cell, kemudian disimpan di dalam accu. Energi listrik tersebut digunakan untuk menghidupkan motor DC yang nantinya akan digunakan untuk memompa air dari tangki ke pipa penyemprotan,” ujar Andi Setiawan.
Roy Fernando menambahkan bahwa alat ini terdiri dari berbagai bagian penting di antaranya adalah panel surya sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, accu sebagai tempat penyimpanan energi, motor DC sebagai mesin utama dan tangki sebagai tempat menampung air.
“Selain menggunakan energi terbarukan, waterman juga menggunakan energi yang ramah lingkungan. Untuk 1 tangki waterman memiliki kapasitas tampung sebesar 15 liter. Untuk menghabiskan 15 liter, waterman hanya membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit. Waterman juga dilengkapi tombol yang dapat mengatur kecepatan semprotan di dalam pipa,” tutup Roy. (Roy)