Pencanangan Dies Natalis ke-64 FIP UNY dilaksanakan di Lapangan Hijau FIP dengan kegiatan senam bersama, orasi budaya, dan beberapa fun games antar prodi, Jumat (27/6/2014). Semua dosen dan karyawan FIP tak terkecuali Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. yang merupakan keluarga besar PLB FIP turut menyemarakkan senam bersama. Pencanangan diawali dengan sambutan Ketua Dies Natalis, Hiryanto, M.Si. yang mengungkapkan bahwa kegiatan pencanangan ini cukup dilakukan secara sederhana saja.
Diteruskan dengan sambutan Dekan FIP, Dr. Haryanto, M.Pd. yang mengungkapkan bahwa Dies Natalis ini sebagai penghargaan pada senior yang telah memperjuangkan sehingga FIP terus berkembang menjadi Fakultas yang sangat besar. “Betapa besar perjuangan sesepuh FIP dahulu, maka dari itu mari gunakan kesempatan ini untuk mendoakan sesepuh kita semoga selalu dalam lindungan-Nya,” tambahnya. Tema “Pendidikan untuk Perubahan Manusia Bermartabat” sengaja diusung dilandasi suatu keprihatinan bahwa hampir sebagian besar warga terlalu sulit untuk diajak berubah, sementara dunia luar berubah begitu cepat. Untuk menandai pencanangan ini 64 ekor burung kutilang dilepas ke alam bebas.
Kegiatan dilanjutkan dengan Orasi Budaya oleh Drs. H. Iksan Waseso, pensiunan dosen Prodi PLS yang menyampaikan orasi secara monolog. Dalam orasinya beliau mengajak semua untuk kembali merenungkan dan mengkritisi tentang hakikat ilmu dan pengetahuan terutama yang telah didapatkan selama di bangku kuliah. “Saat ini cara berpikir pendidikan kita masih bingung, oleh karena itu harus dibenahi. Kita sebagai pendidik maka harus dapat berpikir seperti cara berpikir seorang sosiolog, paham ilmu, paham pengetahuan kemudian baru paham pendidikan.”
Pria kelahiran 17 Juli 1934 ini menambahkan, “Kita harus berusaha untuk menguasai ilmu dan bukan pengetahun dan jangan sampai kita tidak paham yang namanya ilmu pendidikan. Di masa depannya kita pun harus bisa menerapkan ilmu pendidikan itu dalam setiap perilaku. Maka seyogyanya bila S1 sudah pendidikan, maka S2 dan S3 juga pendidikan.” Di akhir orasinya, beliau mengajak untuk aktif dalam forum ilmiah pendidikan dan memberikan pesan bagi generasi musa untuk terus melatih dan mengembangkan kemampuan menulis. “Karena menulis apa yang kita pikirkan itu tidak mudah dengan apa yang kita omongkan,” tambahnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan fun games yaitu lomba bakiak. Juara pertamanya direbut oleh Prodi BK dan lomba vocal group lagu Jawa yang telah dimenangkan Prodi PG PAUD. Kegiatan pencanangan Dies diakhiri dengan pembagian door prize dengan hadiah utama sebuah sepeda gunung dengan nomor beruntung milik Dr. Mami Hajaroh, M.Pd., dosen Prodi KP. (yoss/ant)