Workshop ini mencoba untuk menyiapkan kesiapan masa depan lebih awal dan untuk memperpendek masa tunggu lulusan. Salah satunya yaitu kepercayaan diri (confident), merupakan salah satu ganjalan yang timbul dari para lulusan. Rata-rata lulusan yang memiliki nilai akademik yang baik, belum tentu memiliki kepercayaan diri yang baik pula. Pelatihan yang diselenggarakan bidang III ini diharapkan menjadi inspirasi untuk menutup beberapa kekurangan yang biasanya terjadi dalam masa pencarian kerja. Demikian sebagaimana dipaparkan oleh Wakil Dekan III, Dr. Suwarjo, M.Si. dalam acara “Workshop Kesiapan Kerja” bagi alumni dan mahasiswa FIP UNY di Ruang Abdullah Sigit, Rabu (25/6/2014).
Memasuki dunia kerja bukan berarti harus menjadi pekerja, tetapi bisa juga menjadi orang yang menciptakan lapangan kerja. Dan itu pun membutuhkan kepercayaan diri. Acara diisi oleh dua narasumber yaitu Eva Imania Eliasa, M.Pd. dan Tina Rahmawati, M.Pd. membawakan materi Kesiapan Wawancara dan Kesiapan Administrasi Pencari Kerja.
“Penting bagi para alumni mengetahui bagaimanakah dunia kerja itu. Karena dunia berbeda sekali dengan dunia kuliah,” ungkap Dekan FIP, Dr. Haryanto, M.Pd. “Dunia kerja itu sangat liquid atau cair. Artinya dunia kerja itu tidak melulu linear seperti yang kita pikirkan selama ini. Ambil sebagai contoh, 10 tahun yang lalu tidak ada orang yang menyangka bahwa internet telah menjadi lahan untuk mengais rejeki. Online store yang kini bertebaran dan memberikan banyak orang keuntungan. Siapa yang menyangka?” tambahnya .
Dalam pemaparannya, Eva Imania Eliasa, M.Si. yang juga dosen BK, memberikan gambaran pada berbagai macam kegalauan para alumni. Rata-rata masih bingung setelah lulus mau bekerja, menikah, kuliah S2, atau malah tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bila ingin mencari pekerjaan, seorang pencari kerja haruslah mengevaluasi bakat dan minat, mengamati trend terbaru dunia kerja, menambah keterampilan dan lebih baik lagi apabila menguasai bahasa asing. Pencari kerja hendaknya memiliki sasaran yang realistis, terukur, spesifik, dan fleksibel. Banyak dari mereka “tersandung” saat wawancara. Beberapa kendala antara lain, kerapian busana, etika, kelancaran dan nada bicara saat ditanya dan sekali lagi kepercayaan dirinya. Eva juga mensimulasikan saat pencari kerja diwawancara.
Sesi berikutnya diisi oleh Tina Rahmawati, M.Pd. dosen MP menjabarkan mengenai Administrasi Kelengkapan Kerja, dalam hal ini yaitu Curriculum Vitae pencari kerja, Pas Photo berbagai ukuran, fotokopi transkrip dan ijazah yang telah dilegalisir dan fotokopi sertifikat keterampilan khusus. Seorang pencari kerja akan lebih “menjual” apabila administrasinya lebih lengkap karena itu sebagai bukti otentik akan beberapa keterampilannya. Di sesi ini, Tina juga menjelaskan bagaimana struktur resmi Surat Lamaran Pekerjaan. “Surat lamaran kerja janganlah bertele-tele. Gunakan bahasa yang singkat, padat, informatif dan tepat sasaran,” ungkapnya di hadapan 150 mahasiswa dan alumni FIP. (ant)