Delapan mahasiswa dari Kangan Institute, Australia berkolaborasi dengan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dalam program workshop Design Development of Batik Fashion for Spring or Summer 2015—2016. Workshop ini merupakan kerjasama antara Program Studi Pendidikan Teknik Busana PTBB FT UNY dengan Kangan Institute, Australia terutama dalam pengembangan koleksi batik fashion untuk pasar intenasional.
Wakil Dekan I FT UNY, Dr. Soenaryo Sunarto saat seremoni pembukaan workshop tersebut, Selasa (24/6/2014) mengungkapkan, “UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan dunia di mana hal itu melalui sebuah proses yang panjang dan di sini saudara sekalian akan belajar tentang warisan leluhur kami ini. Bukan hanya tentang proses pembuatannya namun juga filosofi yang terkandung di dalamnya.”
“Selain batik, nantinya para mahasiswa dari Australia dan Thailand juga akan kami perkenalkan dengan ragam seni dan budaya lainnya dari bangsa ini, khususnya dari Yogyakarta,” imbuhnya.
Graham Long, dosen pendamping dari Kangan Institute, Australia mengungkapkan bahwa agenda ini sangat penting untuk peningkatan kompetensi para mahasiswanya. “Dengan project ini, saya yakin mahasiswa dari Kangan dapat meningkatkan skills dan menambah pengetahuan tentang teknik desain batik di mana saat ini batik kian populer di beberapa negara,” ungkap Graham Long.
Ketika disinggung tetang awal mula kerja sama dengan Prodi Pendidikan Teknik Busana FT UNY, Graham Long mengatakan bahwa dirinya pernah hadir saat pagelaran busana mahasiswa dan takjub dengan apa yang dihasilkan para mahasiswa Busana FT UNY. “Karya mereka sangat menajubkan, mereka mampu menggabungkan bahan-bahan kain lokal Indonesia dengan teknik desain busana moderen sehingga menghasilkan busana yang sangat impressive,” cerita Graham.
“Dari situlah, saya berkeinginan membawa mahasiswa Kangan untuk belajar tentang kekayaan bahan lokal Indonesia serta berkolaborasi dengan mahasiswa Busana FT UNY guna menghasilkan desain koleksi busana berbahan batik untuk pasar internasional,” tandasnya. (hryo)