Mahasiswa Kelas Internasional Pendidikan Kimia FMIPA UNY angkatan 2011, sit-in di Universitas Putera Malaysia (UPM) selama 2 minggu belum lama ini. Sit ini merupakan salah satu program kerjasama antara UNY dengan UPM. Baik UPM maupun UNY sudah beberapa kali saling tukar mahasiswa untuk memberikan wawasan yang lebih kepada mahasiswanya.
Sulistiana Febriawati, salah satu mahasiswa sit in yang akrab di panggil Ana menjelaskan bahwa selama di UPM, para mahasiswa mengunjungi laboratorium dan melihat beberapa instrumen yang canggih, seperti FTIR, NMR, AAS, spektrofotometer UV-VIS. “Kami juga melihat fase cair dengan gas Nitrogen,” tambahnya.
“Di laboratorium fisika kami melakukan beberapa percobaan tentang fisika yang berhubungan dengan kimia. Kami berbicara tentang ikatan hidrogen, padat-cair, dan energi kinetik. Di laboratorium kimia, kami melakukan beberapa eksperimen tentang minuman berkarbonasi dengan mentol permen yang bisa memberikan ledakan, reaksi untuk mendapatkan AlCl3, dan kehidupan ajaib kimia. Kemudian kami pergi ke situs biologi, kami menonton film tentang biologi. Lalu kami pergi ke museum biologi di UPM.”
“Kami juga mengunjungi perpustakaan UPM. Fasilitas perpustakaan cukup baik dengan tempat yang nyaman di sekitarnya. Ada lebih dari 700.000 koleksi di sini. Ada dua bagian perpustakaan, A untuk sarjana, dan B adalah untuk lulusan. Di tempat tersebut kami banyak bertemu banyak mahasiswa asing,” lanjutnya.
Setelah itu, mereka pergi ke ladang UPM untuk melihat sapi, proses memerah susu sapi. Mereka juga melihat kuda-kuda yang dipelihara dengan baik di sana. Beberapa di antaranya adalah milik pribadi. Mereka juga memberi makan beberapa ekor sapi.
Tentang perkuliahan, Ana menjelaskan, “Kami mendapat kuliah tentang kimia kinetik dari dosen Bangladesh bernama Dr. Mohammad Syaiful Islam. Dia menjelaskan tentang adsorpsi. Kami memiliki beberapa kata penting di sini: pori-pori, persamaan BET, persamaan Langmuir, adsorpsi, absorpsi, adsorben, adsorbat, isoterm, International Union of Murni dan Terapan Kimia, permukaan, dan beberapa jenis pori-pori.”
“Selain itu, kami juga mendapat pembelajaran dari Dr. Mohammad Rezal Kamil Arifin Zwedan dari Departemen Matematika, Profesor Mohammad Ismail dari Departemen Biologi mengenai masalah tentang sikap. Kami juga pergi ke Badan Nuklir Malaysia. Di sana kami melihat proses sterilisasi makanan dengan menggunakan radiasi nuklir dan listrik,” tambah Ana. (Sulistiana/witono)