Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (JPTM FT UNY) bekerja sama dengan Kementrian Perindustrian serta Lembaga Sertifikasi Profesi - Logam dan Mesin Indonesia (LSP-LMI) menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Industri Alat dan Mesin Pertanian melalui sertifikasi bidang pengelasan SMAW Level 3G, 18—27 Juni 2014 di Bengkel dan Laboratorium JPTM FT UNY. Pelatihan ini bertujuan untuk mengambangkan SDM yang berbasis kompentensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi Khusus dan Standar Internasional terutama dalam menghadapi pasar global dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Ketua Panitia, Riswan Dwi Djatmiko, M.Pd., menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti 20 peserta yang berasal dari praktisi industri seperti PT. Sahabat, Industri Cor Aluminium, instruktur BLPT, dan industri terkait lainnya terutama pada bidang pengelasan. “Para pesrta memiliki latar belakang yang berbeda sehingga saat proses pelatihan diharapkan bisa saling melengkapi dan sharing pengalaman,” ujarnya.
“Setelah mendapatkan pelatihan dan lolos tahap pengujian, kata Riswan, para peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi serta mendapat pengakuan yang lebih baik di dunia industri,” tandasnya.
Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono dalam sambutannya mengungkapkan bahwa peningkatkan kompetensi para pekerja harus senantiasa digalakkan terlebih dengan semakin dekatnya ASEAN Free Trade Area pada 2015.
“Saat ini tantangan bangsa kita terkait tenaga kerja adalah bagaimana meyakinkan pihak industri akan kemampuan SDM kita bahwa mereka benar-benar memiliki kompetensi yang mereka butuhkan,” imbuhnya.
“Semoga sinergi antara pihak LSP, kementrian terkait seperti industri dan tenaga kerja serta institusi pendidikan seperti kami dapat makin meningkat sehingga kita semua mampu memfasilitasi para tenaga kerja agar dapat diterima dan diakui secara lebih baik oleh dunia industri,” tutup Dekan FT UNY.
Sementara itu, perwakilan dari LSP, Bapak Sutopo memberikan apresiasi yang tinggi kepada FT UNY yang telah mendukung dengan berbagai hal sehingga pelatihan dan sertifikasi ini dapat terlaksana dengan baik.
Sutopo juga mengamini apa yang dikatakan Dekan FT UNY seraya berharap pelatihan berbasis kompetensi untuk terus senantiasa ditingkatkan. “Karena mau tidak mau, siap ataupun tidak, kita semua akan menghadapi globalisasi pekerja di lingkup ASEAN,” ucapnya.
“Namun saya yakin para peserta di sini merupakan praktisi pada bidang ini sehingga praktik ini sudah menjadi keseharian,” ungkapnya
“Maka dari itu pelatihan ini bisa menjadi semacam refreshing dan juga tentunya penguatan landasan pengetahuan dan teori sehingga kelak dalam bertugas akan menjadi lebih baik,” tutupnya. (hryo)