Jurusan Pendidikan Kimia UNY mempunyai kerjasama dengan Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia membentuk twin department. “Kita melakukan penelitian bersama, sit in mahasiswa selama satu atau dua minggu. Bahkan empat orang lulusan Kimia UNY diminta kuliah S2 di UPSI dengan beasiswa dari sana. Saat ini yang sudah berangkat satu orang dan sudah melaksanakan publikasi internasional. Dan ada yang akan berangkat lagi tiga orang. Selain dengan UPSI, Jurusan Pendidikan Kimia juga mempunyai kerjasama dengan Universitas Putera Malaysia. Tahun lalu sekitar 11 orang mahasiswa kita telah sit in di sana.”
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Hari Sutrisno, Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY ketika menerima studi banding mahasiswa Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Jambi, Senin (25/2/2013) di FMIPA UNY. Pada kesempatan tersebut para mahasiswa juga mengunjungi laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia.
Hari Sutrisno juga mengatakan UNY adalah universitas yang mengembangkan pendidikan berkarakter. “Kami mengembangkan dan mengimplementasikan dengan, misalnya, pada penyelenggaraan ujian semester mahasiswa memakai seragam. Senin—Selasa memakai baju putih celana gelap, Rabu—Kamis memakai batik, Jumat baju koko atau bebas. Hal tersebut untuk menegakkan nilai etika dan integritas.”
“Ada kecenderungan penolakan dari jiwa mahasiswa terhadap hal tersebut. Ada yang bilang kok seperti anak kecil memakai seragam segala. Hal tersebut perlu pembiasaan, karena nanti setelah bekerja baik di pabrik maupun di kantor juga memakai seragam,” lanjut Hari.
Pada bagian lain, Hari juga memaparkan bahwa salah satu usaha dari mahasiswa Kimia guna menghimpun dana untuk berbagai kegiatan, di antaranya dengan menyewakan jas/pakaian praktikum. Jika ada mahasiswa praktikum ternyata lupa tidak membawa jas, bisa menyewa dengan harga Rp 1.000,00. Ternyata dari usaha penyewaan tersebut bisa terkumpul uang cukup banyak.
Mahasiswa melalui Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaki) juga menyelenggarakan bakti sosial seperti bazar murah, dan lain-lain. Sasarannya yaitu pengentasan kemiskinan, lingkungan hidup, dan pengentasan pengangguran di daerah-daerah pelosok. (witono)