Di Indonesia, persoalan kualitas pendidikan menjadi perhatian penting dalam program pembangunan nasional. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dewasa ini, kultur sekolah dipandang semakin penting bagi upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini dinilai sebagi sesuatu yang memiliki energi besar bagi terwujudnya efektifitas dan efisiensi pendidikan. Saat ini di semua jenjang pendidikan dari dasar sampai tinggi faktor kultur sekolah belum tertata dengan baik sehingga sudah sewajarnya apabila peningkatan kualitas pendidikan belum bisa dicapai.
Hal itulah yang mendorong dosen IAIN Nurjati Cirebon, Nuryana untuk melakukan penelitian untuk mengupas maslah kultur sekolah. Penelitian dalam rangka penyelesaian disertasi ini berjudul “Evaluasi Kultur Sekolah di MAN Model Ciwaringin Cirebon”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kultur sekolah dengan mendeskripsikan dan menjustifikasi konteks, proses dan hasil dalam program pengembangan kultur madrasah dan mengkaji konsep-konsep dan nilai-nilai yang terkandung dalam kultur madrasah di MAN Model Ciwaringin. Kultur madrasah dimaksud meliputi: kultur perilaku warga sekolah, artifak, dimensi pesan verbal dan non verbal serta keterlibatan warga sekolah dalam pengembangan kultur sekolah.
Dalam ujian terbuka dan promosi doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta pada hari Jumat, 9 Mei 2014 di Aula PPs, promovendus memaparkan ringkasan disertasinya.
Dalam paparannya disampaikan bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi, yang mengintegrasikan countenance evaluation model dengan pendekatan evaluasi responsive (The Responsive Approach). Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan deskripsi, justifikasi, dan menemukan konsep-konsep utama dan nilai-nilai yang terkandung dalam kultur sekolah yang diterapkan dan dikembangkan di MAN Model Ciwaringin Cirebon.
Kesimpulan hasil penelitian salah satunya yaitu, perilaku kepala sekolah di MAN Model Ciwaringin Cirebon, sebagian besar telah menunjukan kultur perilaku sebagai pimpinan sekolah yang positif. Hal tersebut ditunjukan dengan kehadirannya yang tepat waktu ketika tidak ada acara dinas luar, berpakaian selalu resmi, bersih, dan rapih, memberi pembinaan dan menegur bawahan ketika ada hal yang perlu diluruskan, menertibkan cara berpakaian dan kedisiplinan guru, staf dan siswa, serta peduli terhadap bawahan. Para guru MAN Model Ciwaringin Cirebon sebagian besar telah menunjukan pada kultur perilaku tenaga pengajar dan pendidik yang positif. Sebagian besar guru datang ke sekolah tepat waktu. Mengajar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Demikian pula dalam berpakaian sesuai dengan ketentuan yang ada.
Di hadapan tim penguji penelitian dibawah bimbingan Prof. Dr. Aliyah A. Rasyid (Promotor) dan Prof. Zamroni, Ph.D. (Co-Promotor) ini dinilai dapat dipertahankan promovendus dengan baik. Oleh karena itu, tim penguji yang diketuai Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. menyatakan promovendus lulus dengan predikat Memuaskan. Dr. Nuryana merupakan doktor ke-220 di PPs, dan ke-134 pada Prodi PEP.
Mewakili tim promotor, Prof. Aliyah A. Rasyid dalam sambutannya menyampaikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah dibanding negara lain di tingkat ASEAN. Untuk itu, hasil penelitian Dr. Nuryana ini dapat mewarnai pendidikan di Indonesia pada semua jenjang dengan tercipta suasana belajar yang harmonis, dan kompetitif.
Selanjutnya, Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. mengucapkan selamat atas capaian jenjang akademik tertinggi di kampus ini. Beliau mengucapkan terim kasih atas kepercayaannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan selama melayani kuliah di sini. (Rb)