Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

HIMA DIKSI SELENGGARAKAN SEMNAS PENDIDIKAN KARAKTER

$
0
0

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) yang kerap disebut Hima Diksi pada Minggu, 27 April 2014 menyelenggarakan Seminar Nasional di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Seminar yang dihadiri sekitar 400 peserta ini menghadirkan Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A., selaku Koordinator Pendidikan Karakter Diktendik DIKTI dan Tim Inti Kurikulum 2013, Prof. Dr. Wuryadi M.S., selaku Ketua Dewan Pendidikan DIY, dan Prof. Zamroni, Ph.D., selaku Guru Besar UNY. Semnas ini dimulai pukul 08.00 – 15.00 WIB dengan mengangkat tema “Pendidikan Karakter sebagai Tonggak Eksistensi Bangsa Menuju Indonesia Emas”.

            Semnas ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjadikan bangsa Indonesia mempunyai eksistensi dan bermartabat menuju tahun emas Indonesia dengan kekuatan pendidikan berkarakter yang meng-Indonesia. Semnas ini banyak dihadiri oleh kalangan pendidik dan mahasiswa dari beberapa daerah, dan peserta terjauh adalah dari Jakarta. Sebelum peserta memasuki ruang Semnas, peserta melakukan registrasi dan Coffee Break dengan suasana santai.

            Tepat pukul 09.00 WIB acara dimulai dan Hima Diksi mempersembahkan Diksi Voice untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selain itu grup vokal tersebut juga menyanyikan lagu Gundul- Gundul Pacul dan Lir- Ilir yang sangat apik di hadapan para peserta dan pembicara. Acara Semnas resmi dibuka dengan pukulan gong tiga kali oleh Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi, Sukirno, Ph.D. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber yang dimoderatori oleh Dr. Ratna Candra Sari, S.E, M.Si., selaku dosen Pendidikan Akuntasi FE UNY.

            Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A., mengatakan bahwa Indonesia sudah lama merdeka namun perilaku berbangsa belum ada karena warga Indonesia belum mempunyai kesadaran akan ruang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta kurangnya kesadaran akan perjalanan waktu yang membentuk bangsa Indonesia. “Nilai utama Nation Character Building ialah membangun generasi yang jujur, cerdas, tangguh, dan peduli. Empat aspek itu sudah menjadi barang mahal di negara kita. Dan salah satu caranya adalah dengan pendidikan berkarakter dimulai di sekolah,” lanjutnya.

            Sementara itu Prof. Dr. Wuryadi M.S., mengatakan bahwa Nation Character Building adalah proses yang berkelanjutan dengan menerapkan pendidikan yang utuh dan berbasis budaya Indonesia untuk membangun jati diri bangsa. Beliau mengungkapkan sepuluh sifat warga negara sejati yang dirumuskan Ki Hajar Dewantara, salah satunya adalah perasaan cinta kepada bangsa dan kebudayaan nasional.

             Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Prof. Zamroni, Ph.D., bahwa karakter bangsa Indonesia sudah keropos dan nyaris roboh, namun sikap para mahasiswa sebagai generasi yang meluruskan kiblat bangsa malah terkesan tidak peduli karena sibuk mengejar IP dan lulus tepat waktu. “Yang perlu dikembangkan oleh mahasiswa adalah spiritualitas kehidupan, melaksanakan etika sehari-hari, kejujuran, bertanggung jawab, intropeksi dan point yang paling penting adalah mencintai negeri dan bangsa,” tegasnya.

            Acara diskusi tersebut berjalan lancar dan dilanjutkan dengan ishoma. Sebelum acara dimulai kembali Hima Diksi menampilkan grup akustiknya yang bernama Diksikcoustic yang membuat suasana semakin meriah. Acara dilanjutkan dengan training motivation oleh Agung Widodo, S.Kom, M.Ch., selaku motivator muda Indonesia dan Trainer Forum Kader Pengembangan Moral dan Etika Pemuda Indonesia yang telah bekerja sama dengan Kemendikbud dan 13 Kementrian lainnya. Beliau menyampaikan point penting pembentukan pendidikan karakter yaitu visi, komunikasi, keteladanan, dan integritas.

            Para peserta sangat antusias mengikuti serangkaian acara Semnas tersebut hingga akhir, salah satunya adalah Heru Wahyudi, guru SMPN 3 Pakem. “Saya senang mengikuti acara ini dan jika tahun depan ada lagi saya ingin ikut lagi. Saya tahu acara ini dari internet,” ungkapnya.

            Dwi Setiawan, mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2013 selaku Ketua Panitia juga mengungkapkan rasa bahagianya telah dapat menyelenggarakan Semnas ini dengan lancar. “Semnas ini kami kemas berbeda dari tahun kemarin dan alhamdulilah dapat menarik banyak peserta. Saya sangat berterimakasih kepada para panitia yang telah bekerja keras mengkonsep acara hingga sedemikian rupa selama kurang lebih dua bulan ini dan semua pihak yang terlibat,” katanya saat ditemui di akhir acara. (Tiara)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles