Pada hari Jumat, 11 April 2014 Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta kembali meluluskan mahasiswa jenjang doktor. Kali ini giliran Drs. Budi Raharja, M.Hum. sebagai promovendus duduk di kursi panas, kursi penentuan dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor PPs UNY di Aula PPs UNY.
Drs. Budi Raharja, M.Hum., dosen Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian disertasinya. Disertasi yang ditempuh pada Prodi PEP PPs UNY ini berjudul “Pengembangan Konstruk Instrumen Penilaian Hasil Pembelajaran Praktik Karawitan Jawa”.
Dalam presentasinya di hadapan tim penguji yang diketuai Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed., promovendus menyampaikan bahwa tujuan penelitian ini adalah mengembangkan konstruk instrumen penilaian hasil pembelajaran rebab, kendang, dan gender barung. Empat permasalahan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: konstruk, instrumen, cara menilai, dan sistem penilaian hasil pembelajaran tiga ricikan tersebut.
Langkah pokok penelitian ini meliputi pengembangan produk, validasi produk, implementasi produk, dan analisis data. Pengembangan produk adalah pengembangan dimensi penilaian. Pengembangan insrtumen meliputi pengembangan indikator, peskalaan, penskoran, dan pembobotan. Pengembangan cara menilai meliputi pengembangan penghitungan skor mentah dan skor ricikan. Sementara pengembangan sistem penilaian mencakup perencanaan, aplikasi, analisis hasil dan tanggapan, serta tindak lanjut.
Hasil penelitian tersebut adalah pertama, model dinyatakan fit. Koefisien korelasi dimensi sikap terhadap keterampilan untuk instrumen penilaian hasil pembelajaran rebab 0,91 dengan muatan faktor indikator rawit 0,92, raras 0,89, rampak 0,87, rempeg 0,86, psikomotorik 0,76, kognitif 0,69, dan afektif 0,62. Koefisien korelasi sikap terhadap keterampilan untuk instrumen hasil pembelajaran kendang 0,98 dengan muatan faktor rawit 0,90, raras 0,88, rampak 0,89, rempek 0,78, psikomotorik 0,75 dan kognitif 0,70. Koefisien korelasi sikap terhadap keterampilan untuk instrumen hasil pembelajaran gender barung 0,98 dengan muatan faktor rawit 0,91, raras 0,87, rampak 0,84, rempeg 0,86, psikomotorik 0,76, kognitif 0,70, dan afektif 0,74.
Kedua, instrumen penilaian hasil pembelajaran rebab, kendang, dan gender barung terdiri atas dimensi keterampilan dan dimensi sikap. Dimensi keterampilan dengan indikator kualitas melodi (rawit), kualitas bunyi ricikan (raras), kualitas irama/laya (rampak), dan kualitas keseimbangan bunyi ricikan (rempeg); sedangkan dimensi sikap dengan indikator kognitif, afektif, dan psikomotorik. Khusus indikator sikap instrumen penilaian kendang hanya terdiri atas indikator kognitif dan psikomotorik.
Ketiga, cara menilai hasil pembelajaran tersebut meliputi skor mentah ricikan yang merupakan penjumlahan dari hasil kali skor amatan dengan bobot, sedangkan nilai akhirnya ditetapkan melalui konversi. Keempat, implementasi instrumen menemukan banyak mahasiswa semester dua tidak lulus dan nilai mahasiswi lebih rendah dibanding nilai mahasiswa. Jumlah ketidaklulusan banyak ditindaklanjuti dengan mengadakan penilaian di tengah semester untuk mendeteksi mahasiswa yang belum menguasai materi ajar untuk diberi latihan tambahan, sedangkan nilai mahasiswi rendah ditindaklanjuti dengan memotivasinya untuk belajar lebih giat.
Penyelesaian disertasi di bawah bimbingan promotor Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dan Sumarno, Ph.D. tersebut dinilai dapat dipertahankan dengan baik di hadapan tim penguji. Oleh karena itu, promovendus diberikan gelar doktor kependidikan dalam bidang penelitian dan evaluasi pendidikan dengan predikat Memuaskan. Dr. Budi Raharja, M.Hum., merupakan doktor ke-218 PPs UNY dan ke-133 pada Prodi PEP. (Rb)