Salah satu program pemerintah dalam memantau proses dan hasil belajar para peserta didik yaitu ujian nasional. Ujian nasional merupakan langkah yang diambil pemerintah untuk mengevaluasi proses hasil belajar di sekolah pada semua tingkatan karena melalui ujian nasional pemerintah dapat mengetahui hasil evaluasi belajar dari seluruh siswa se-Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta selaku koordinator pengawasan ujian nasional tingkat SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK serta pendidikan kesetaraan Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan di wilayah provinsi DIY, melakukan monitoring pelaksanaan ujian nasional ke kabupaten Bantul dan Gunungkidul yang dilaksanakan pada Senin, 14 April 2014.
Monitoring ke Gunungkidul diikuti oleh Moh Slamet, M.S. dari UNY serta Dr. Mustofa dan Asrofi Hilal, M.Ag. dari UIN Sunan Kalijaga. Tim monitoring ujian nasional mengunjungi tiga sekolah di kabupaten Gunungkidul yaitu SMAN 1 Patuk, SMAN 1 Playen, dan SMAN 1 Rongkop. Tujuan monitoring tersebut adalah untuk dapat memantau jalannya ujian nasional sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Di SMAN 1 Patuk rombongan disambut oleh kepala sekolah, Drs. Hananto yang mengatakan bahwa ujian nasional di sekolahnya diikuti oleh 108 siswa terdiri dari 22 siswa IPA dan 86 siswa IPS. Sementara di SMAN 1 Playen, rombongan disambut oleh kepala sekolah Sarjuna, M.Pd. SMAN 1 Playen memiliki 180 siswa peserta ujian nasional yang terdiri dari 58 peserta IPA dan 122 peserta IPS.
Ujian nasional di SMAN 1 Rongkop diikuti oleh 100 siswa terdiri dari 35 siswa IPA dan 65 siswa IPS. Di sekolah ini terdapat 1 siswa berkebutuhan khusus yaitu Agus Triyono yang menyandang tunanetra low vision. Menurut kepala sekolah SMAN 1 Rongkop, Ekwantoro, S.Pd., pada ujian nasional ini Agus Triyono dibantu oleh guru dari SLB Rongkop untuk mengarsir lembar jawab ujian nasional, sedangkan untuk membaca soal Agus Triyono bisa membaca sendiri dengan mendekatkan buku soal dengan indra penglihatannya.
Salah satu peserta ujian nasional, Renika, dari SMAN 1 Playen mengaku bahwa dia tidak merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal ujian nasional Bahasa Indonesia yang diujikan hari ini. (dedy)