Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

ARISAN PAGUYUBAN KARYAWAN FIP UNY

$
0
0

Paguyuban Karyawan (PAKAR) Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menggelar silaturahmi antar karyawan dalam acara arisan PAKAR. Pada kesempatan kali ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di Restoran Pakem Sari, Sabtu (3/1/2015). Dalam pembukaan acara ini, Dekan FIP memberikan sedikit pengarahan kepada para peserta arisan PAKAR untuk dapat menikmati dan memaknai acara pertemuan ini dengan sebaik-baiknya. Acara pertemuan seperti ini bisa menjadi sebuah alternatif untuk sejenak melepas penat dan jenuh dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Beliau berharap agar acara seperti ini berdampak pada kerukunan antar karyawan. Ditambahkan lagi pada karyawan yang mendekati masa pensiun agar tidak menurun kinerjanya. Beliau mencontohkan Rasulullah SAW bila mengerjakan sesuatu tidak pernah setengah-setengah.

Hadir pula dalam acara tersebut Dr. Haryanto, M.Pd. (Dekan FIP) dan keluarga, Dr. Sugito, M.A. (WD I FIP) dan keluarga, Sungkono, M.Pd. (WD II FIP), serta keluarga Prof. Dr. Anik Ghufron (kepala LPPM) dan keluarga, Tatang M. Amirin, M.Si., Dr. Edi Purwanto, M.Pd., Dr. Lantip Diat Prasojo dan keluarga, Dra. Trina Wahjuni (KTU) dan keluarga, para Kasubbag di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY serta para karyawan/karyawati ditemani dengan keluarganya masing-masing.

Dalam kesempatan kali ini, acara dibuka dengan sambutan dari Supaya, S.Pd. selaku ketua PAKAR. Beliau berharap acara arisan PAKAR ini bisa mendorong semangat kebersamaan, kekompakan dan silaturrahmi sehingga dapat memotivasi semangat kerja para karyawan/karyawati di Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.
Selain sambutan dan arahan dari pimpinan, dalam kesempatan kali ini panitia juga memberikan kesempatan kepada para karyawan yang telah purna karya untuk ikut berbaur memeriahkan acara tersebut. Selanjutnya pihak panitia juga memberikan sedikit kenang-kenangan kepada para karyawan yang dimutasi keluar FIP. Terakhir, acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang. (ant)

Label Berita: 

PENGALAMAN GURU SM3T DI BAJAWA

$
0
0

Khusniyatil Karinah adalah salah satu guru SM3T UNY yang ditempatkan di Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores NTT. SM3T merupakan program pengabdian sarjana kependidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Dia ditempatkan di SLB Negeri Bajawa yang merupakan satu-satunya SLB di Kabupaten Ngada. Sekolah ini memiliki sekitar 32 orang guru dan 127 orang siswa. Bangunan sekolah yang dipimpin oleh Frederikus Ame Kae, S.Pd. sebagai kepala sekolah ini mempunyai luas tanah 1.755 m2.

Gedung sekolah ini memang kondisinya tidak sebagus SLB di Jawa, lantai dan tembok sedikit kotor, terlihat kurang terawat. Banyak kelas yang disekat-sekat dengan papan tripleks, bahkan beberapa pintu sudah tidak berfungsi dengan baik. Ruang perpustakaan yang harusnya digunakan untuk menyimpan buku dan mengeksplor pengetahuan siswa, juga ikut digunakan sebagai ruang kelas. Meskipun demikian, siswa-siswinya sangat bersemangat.

“Pertama kali melihat siswa-siswi SLB Negeri Bajawa terlihat ada yang berbeda,” kata Khusniyatil Karinah. “Bukan saja karena rambut atau kulitnya yang eksotis, namun raut muka mereka agak berbeda.” Baju mereka banyak yang kumal, bahkan tidak memakai seragam yang seharusnya. Pernah terjadi pada Sabtu, yang seharusnya menggunakan seragam pramuka malah menggunakan seragam merah putih. Pergi ke sekolah yang harusnya mengenakan sepatu, banyak dari mereka yang masih menggunakan sandal japit. Terlihat pula beberapa anak yang badannya kurang terawat, tampaknya beberapa hari belum mandi. Biasanya mereka yang seperti itu merupakan anak-anak asrama.

Alumni Prodi Pendidikan Luar Biasa FIP UNY tersebut mengatakan bahwa adat istiadat di Bajawa sangat beragam, mulai dari cara berjalan sampai dengan cara makan. Orang di Bajawa terbiasa jalan kaki di sebelah kanan, karena takut di tabrak oleh pengendara sepeda motor atau oto (mobil) dari arah belakang. Padahal sudah dipasang rambu peringatan di dekat Resor Ngada agar berjalan kaki di sebelah kiri, namun masih saja ada orang yang berjalan di sebelah kanan.

Uniknya, penduduk Bajawa tidak lagi menggunakan uang koin. “Uang koin tidak berlaku, bahkan uang Rp 1000 hanya beberapa saja yang mau menerima,” ungkap Khusniyatil Karinah. “Terkadang jika belanja di toko mendapat kembali Rp 1000, diberi permen atau coklat yang seharga sama.” Uang kertas di sini rata-rata sudah kucel-kucel, jarang ditemui uang baru, kecuali menukar di bank.

Menurutnya, Ngada tidak hanya memiliki alam yang kaya namun juga kebudayaannya. Setiap kecamatan di Ngada memiliki bahasa daerah dan adat istiadat yang berbeda-beda dan tentu saja orangnya ramah-ramah. Istimewanya, meskipun mereka memiliki bahasa masing-masing, namun hampir seluruhnya menguasai bahasa Indonesia. Hal tersebut menjadikan bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu mereka.

Kain adat yang biasa mereka pakai untuk acara besar pun berbeda. Setiap kain dari setiap kecamatan memiliki corak yang berbeda, yang memiliki filosofi berbeda pula. Bajawa memiliki kain adat dengan lambang kuda.   Dalam tiap rumah suku asli di Bajawa memiliki rumah adat di dalamnya. Rumah tersebut di sebut Sa’o. Sa’o biasa digunakan untuk perayaan hari-hari besar seperti reba. Reba merupakan tradisi memberikan makan untuk nenek moyang yang biasa dilakukan setelah panen pada bulan Desember atau Januari.

Setiap ada perbaikan di Sa’o harus menggunakan ritual-ritual khusus dan penyembelihan hewan kurban. Ukiran-ukiran kayu di setiap sudut Sa’o juga dibuat dengan ritual khusus. Semua ritual tentu saja memakan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Khusniyatil Karinah akan bertugas di Ngada selama setahun hingga September 2015. (dedy)

Label Berita: 

MAHASISWA BIOLOGI UNY STUDI EKSKURSI KONSERVASI PENYU PULAU SERANGAN

$
0
0

Mahasiswa Prodi Biologi Reguler 2011, FMIPA UNY melaksanakan konservasi ke Turtle Education and Conservation Center (TCEC) di Serangan, Denpasar, Bali. Kegiatan ini dalam rangka studi ekskursi yang dilaksanakan baru-baru ini. TCEC merupakan wahana konservasi yang diprakarsai oleh sejumlah tokoh pelestarian lingkungan di Bali, WWF, dan pemerintah Provinsi Bali.

Dian Rahmawati, salah satu peserta studi ekskursi mengatakan telur penyu yang ditangkarkan di pulau Serangan ini berasal dari berbagai daerah seperti Jember, Kediri, Banyuwangi, dan Alas Purwo yang dibeli dari para nelayan. Biasanya pada bulan Desember, tukik didatangkan dari daerah Jember, Menubetiri (pantai Sukamade). Telur-telur ini tidak diperoleh secara gratis, melainkan dengan membeli dari penemu telur seharga Rp. 50.000,00 per butir. Penyu dapat bertelur hingga 100 butir telur dalam sekali bertelur. Telur-telur ini akan mengalami masa inkubasi selama 50 hari hingga akhirnya menetas.

Pada prosesnya, telur yang diperoleh ini kemudian diletakkan pada tempat khusus yang telah diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai lingkungan aslinya, yaitu pasir. Pada tempat buatan ini, telur dengan jumlah tertentu akan dimasukkan kedalam lubang dan kemudian ditimbun dengan pasir, kemudian pada pagian pinggir lubangnya diberikan jaring yang terbuat dari kawat dan diberikan tanda yang menunjukkan waktu telur mulai ditimbun. Hal ini dilakukan supaya tukik yang nantinya telah menetas tidak saling bercampur dengan kelompok telur lainnya.

“Setiap harinya penangkaran ini melepaskan 10—20 ekor tukik ke pantai dengan melalui kegiatan adopsi yang dilakukan para wisatawan, yaitu dengan cara setiap wisatawan yang diharuskan membayar sebesar 10 dollar untuk setiap ekornya. Kemudian tukik yang mereka beli ini nantinya akan dilepas ke laut. Rata-rata dalam setahun sebanyak 6000—7000 tukik telah dilepas ke laut. Pada proses pelepasan, tukik yang telah dilepaskan secara alamiah akan segera menuju ke arah laut,” terang Dian.

Perlu diperhatikan bahwa pada saat pelepasan ini adalah tukik tidak boleh dipegang kembali jika tukik tersebut justru tidak berjalan ke arah pantai. Hal ini dilakukan supaya tukik dapat mengenali medan magnet bumi sehingga memudahkan ia kembali ke tempat asalnya ketika akan bertelur. Penyu yang siap bertelur biasanya ketika usia 12—15 tahun. Dalam satu kali peneluran, penyu dapat menghasilkan 100—300 butir telur yang terjadi mulai bulan April sampai Agustus.

Penyu di pulau Serangan ada 3 jenis, antara lain Penyu Hijau, Penyu Sisik, dan Penyu Lekang. Ciri morfologi masing-masing penyu berbeda setiap spesies. Ciri yang membedakannya adalah warna dan motif cangkangnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penetasan telur penyu, tambah Dian,  adalah suhu, proses relokasi, dan predator. Tinggi-rendahnya suhu akan mempengaruhi jenis kelamin dari tukik tersebut. Suhu normal penetasan penyu 30--38°C. Telur yang menetas pada suhu ˂30°C selama 60—70 hari akan menjadi penyu jantan. Saat di penangkaran, daya tetas telur tidak setinggi jika dibandingkan dengan di habitat asli tanpa relokasi yakni sebesar 40—60% saja. Namun jika telur tersebut dibiarkan menetas secara alami, daya tetas telur dapat mencapai 80%. (witono)

Label Berita: 

NUNUNG MANFAATKAN INTERNET UNTUK PERDALAM PEMAHAMAN

$
0
0

Sebanyak 41 orang mahasiswa dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan akademik dan administratif, sehingga berhak menyandang gelar akademik S1 atau D3 dalam upacara yudisium di Fakultas Ekonomi (FE) UNY Rabu (31/12/2014) lalu. Dalam laporannya selaku Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd. menyampaikan, “Peserta yudisium bulan ini terdiri dari 27 orang S1 Kependidikan, 10 orang S1 Non-Kependidikan, dan 4 orang Program D3. Sebanyak delapan orang mendapat predikat Dengan Pujian, dan peraih IPK tertinggi pada periode ini adalah Nunung Khusnul Khotimah dengan IPK sebesar 3,78 dari Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran S1,” urainya. Selain para peserta yudisium, acara dihadiri kabag, kasubag, serta kajur kaprodi di lingkungan FE UNY.

Upacara yudisium menandai pencapaian bersejarah bagi seorang mahasiswa. Dengan upacara yudisium, seorang lulusan S1 dan D3 sudah berhak menyandang gelar meskipun upacara wisuda belum dilaksanakan. “Oleh karena itu, setelah acara ini, silakan ke percetakan, lalu membuat kartu nama kalian yang sudah dibubuhi gelar masing-masing. Jangan cepat puas. Sebaliknya, justru ini menjadi awal perjuangan kalian,” ungkap Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam arahannya.

Nunung Khusnul Khotimah yang akrab dipanggil Nunung, menjadi peserta peraih IPK tertinggi pada yudisium periode ini. Anak sulung dari tiga bersaudara putra pasangan Bapak Yasin Widodo dan Ibu Siti Maemunah ini merasa sangat bersyukur bisa lulus dengan IPK yang baik. “Selain mencatat penjelasan dosen, saya selalu mencari tambahan materi perkuliahan melalui internet dan sumber lain untuk semakin memahami materi,” jawabnya ketika ditanya rahasianya meraih IPK sebesar 3,78.

Nunung yang memiliki keinginan segera bekerja seusai lulus ini memiliki tips bagi mereka yang sama-sama tinggal menghadapi skripsi. “Milikilah komitmen yang kuat untuk menyelesaikan skripsi. Jangan mudah menyerah, jangan galau, dan jangan mudah ngambek,” ujar alumni SMKN 1 Depok Sleman ini. (fadhli)

Label Berita: 

MAHASISWA BIOLOGI UNY AMATI PERILAKU MONYET ABU-ABU

$
0
0

Mahasiswa Biologi FMIPA UNY melakukan pengamatan terhadap perilaku monyet abu-abu (Macaca fascicularis) yang ada di Taman Nasional Bali Barat (TNBB), belum lama ini. Para mahasiswa tersebut yaitu Fitriana, Siti Ismawati, dan Nanik Ismiyani dengan dosen pendamping dr. Tutiek Rahayu, M.Kes., Tri Atmanto, M.Si., dan Paramita C.K., M.Sc. Pengamatan dilakukan pada pukul 08.20--1.00  WITA di sekitar pohon Sawo Kecik yang merupakan salah satu sumber makanan monyet abu-abu.

Berdasarkan pengukuran faktor klimatik kondisi habitat monyet abu-abu bahwa suhu udara sebesar 370C, kelembapan udaranya 66%, dan intensitas cahayanya 7700 lux. Perilaku monyet abu-abu yang teramati yaitu perilaku mencari makanan, makan, minum, mengasuh anak, dan istirahat.

Perilaku mencari makanan dan makan, jelas Fitriana, yaitu diawali dengan berjalan di daerah sekelilingnya. Jika monyet melihat makanan dia akan menggerakkan bibirnya (membuka menutup secara cepat), kemudian mendekat ke posisi makanan dan menyentuhnya. Makanan diendus kemudian dimasukkan mulut. Berdasarkan wawancara penduduk sekitar, monyet abu-abu melakukan aktivitas mencari makan mulai dari jam 04.00 hingga 09.00 WITA.

Perilaku minum monyet yaitu dengan mendekati sumber air (di TNBB terdapat sebuah kolam kecil berisi air) kemudian duduk di tepi kolam dan selanjutnya mengambil air dengan tangannya dan meminum langsung. Perilaku mengasuh anak teramati ketika aktivitas mencari makan. Sang induk selalu mendampingi anaknya dengan cara berjalan berdampingan saat berkeliling mencari makan. Selain itu, bayi monyet yang belum bisa berjalan, selalu digendong dibagian perut oleh sang induk ke mana pun pergi.

“Perilaku lain yang teramati adalah saat monyet istirahat. Ketika beristirahat monyet mencari tempat teduh seperti di bawah naungan pohon. Kemudian duduk dan menggaruk anggota-anggota tubuhnya secara berulang. Biasanya anggota yang lain datang dan saling menggarukkan punggung dan mencari kutu secara bergantian,” lanjutnya.

Monyet abu-abu di TNBB, tambah Fitriana, memiliki perilaku unik yaitu jika ada kendaraan yang melintas sebagian monyet tidak takut. Mereka malah keluar dari persembunyian dan mendekat ke jalan. Para wisatawan yang datang biasanya memberikan makanan dari dalam kendaraan sehingga bunyi kendaraan menjadi indikator dan kebiasaan bagi monyet abu-abu untuk mendapatkan makanan. (Siti/witono)

Label Berita: 

ORMAWA FE UNY LANJUTKAN TONGKAT ESTAFET KEPEMIMPINAN

$
0
0

Setiap akhir pasti akan memunculkan awal yang baru, begitu juga dengan estafet kepengurusan Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (ORMAWA FE UNY). Setelah semua pengurus 2014 telah resmi demisioner melalui sidang umum akhir tahun masing-masing, kini tibalah saatnya pada kepengurusan 2015 yang akan melanjutkan amanah. Setelah melewati masa Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILUWA), akhirnya masing-masing pemimpin dari ORMAWA dilantik. Satu tahun ke depan merupakan waktu yang harus diisi dengan segala kreativitas dan karya yang membanggakan. Itulah tugas yang harus diemban oleh seluruh ketua ORMAWA beserta jajaran pengurusnya nanti.

Sebanyak 10 ketua ORMAWA yang terdiri dari ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), enam Himpunan Mahasiswa (HIMA), dan dua Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) secara resmi dilantik pada Jumat (2/1) di Auditorium FE UNY. Seperti pada tahun sebelumnya, agenda ini dihadiri oleh ketua ORMAWA terpilih beserta Pengurus Harian dan Pengurus Inti (PHPI), ketua ORMAWA 2014, pembimbing kemahasiswaan, dan jajaran Dekanat.

Pada tahun ini, Zakiyudin (Mahasiswa Pendidikan Akuntansi) dan Almuarief (Manajemen) terpilih menjadi pemimpin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY 2015 yang akan mendampingi para ketua ORMAWA tingkat fakultas lainnya di lingkungan FE. Ketua ORMAWA lain yang turut dilantik yaitu Abi Sofyan Risdiyantara (DPM), Reza Agung Prabowo (UKMF Al-Fatih), Titik Ulfatun (UKMF KRISTAL), Linda (HIMA ADP), Afrial Irfa’ (HIMA DIKSI), Ayodya (HIMA MANAJEMEN), Pandu (HIMA P. EKONOMI), Aditya Galan (HIMA AKUNTANSI), dan Rezza Winar Nugroho (HIMA D3 FE).

Agenda pelantikan pengurus ORMAWA FE UNY 2015 ini dimulai pukul 14.30 WIB. Acara pertama pembukaan dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya dibacakan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi tentang pelantikan pengurus ORMAWA 2015 oleh Bapak Siswanto, M.Pd. selaku Wakil Dekan III FE UNY. Acara selanjutnya ialah serah terima jabatan dari ketua ORMAWA lama kepada ketua ORMAWA yang baru, dan terakhir penyampaian sambutan sekaligus arahan dari Bapak Sugiharsono, M.Si. selaku Dekan FE UNY.

Dalam arahannya, Sugiharsono menyampaikan, ”Menjadi pengurus ORMAWA adalah salah satu jalan menuju kesuksesan, karena banyak hal yang bisa dipelajari dalam lingkungan ORMAWA.” Sugiharsono juga berpesan agar selama satu tahun ke depan agenda ORMAWA yang dilaksanakan dapat membawa nama baik FE UNY, baik bagi masyarakat kampus maupun luar kampus. Setelah selesai memberikan arahan, beliau juga memberikan piagam penghargaan kepada ketua ORMAWA lama atas pengabdiannya selama satu tahun. Agenda ditutup dengan foto bersama antara pihak Dekanat dengan seluruh pengurus ORMAWA yang baru dilantik. (arizqi)

Label Berita: 

AMATI KERA HITAM, MAHASISWA BIOLOGI UNY STUDI KE BALI

$
0
0

Kehidupan dan perilaku kera hitam (Tracyphitchecus auratus) yang ada di Taman Nasional Bali Barat rupanya menarik minat mahasiswa Biologi FMIPA UNY untuk melaksanakan pengamatan di sana. Pengamatan dilaksanakan dalam rangka studi ekskursi belum lama ini. Para mahasiswa tersebut terdiri dari Trisnani Alif, Siti Shofiyati, Futicha Sirrulhayati Muna, dan Ramsi Widya Pujiarti.

Pengamatan dilakukan di dua lokasi pengamatan, yaitu pada 8o09.501’ LS dan 114o28.878’ BT dengan ketinggian 38 m dan pada koordinat 8o09.513’ LS dan 114o28.982’ BT dengan ketinggian tempat 37 m. Jarak antara kedua lokasi pengamatan yaitu ± 4 m.

Trisnani Alif menjelaskan, metode yang digunakan dalam pengamatan perilaku kera ini yaitu dengan menggunakan metode observasi dan wawancara kepada pemandu maupun pihak terkait. Metode observasi dilakukan dengan mencari kera hitam yang ada kemudian mengamati pola pergerakan (tangan, kaki, kepala, dan mata), serta suara yang dikeluarkan kera. Pengamatan dilakukan selama 2 jam.

“Perilaku kera hitam yang dapat teramati yaitu perilaku makan, perilaku mengasuh anak, perilaku minum dan interaksi sesama kera maupun dengan lingkungan sekitarnya. Kera hitam biasanya mengendus- endus untuk mencari makanan dan ketika menemukan sumber makanan, kera tidak langsung memakannya melainkan mengendusnya terlebih dahulu. Kera mengambil daun pohon yang dipanjatnya dan memakan daun tersebut, sesekali menolehkan kepala ke kanan-kiri. Sementara perilaku minum kera sendiri yaitu kera biasanya langsung mendekati sumber air dan meminumnya,” lanjutnya.

Pada hasil pengamatan, jelas Trisnani Alif, anak kera selalu mengikuti induknya di belakang. Selain itu, ibu kera juga biasa menggendong anaknya di bagian depan sebagaimana yang dilakukan manusia. Pada dasarnya pembagian tugas antara jantan dan betina dalam mengasuh anak hampir sama dengan pembagian tugas mengasuh anak pada manusia.

Perilaku birahi kera betina bertemu dengan jantan yang berkuasa mereka akan melakukan perkawinan dan dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari. Jika masa birahi sudah lewat, yang betina akan mencari kutu jantannya. Selama perkawinan berlangsung, jantan akan mengawini betina beberapa kali. Baru keempat atau kelima kalinya terjadi ejakulai selama 10—15 gerakan.

Kera hidup berkelompok terdiri dari 30 sampai 60 ekor dan kelompok tersebut biasanya dipimpin oleh beberapa kera jantan besar yang dominan. Primata berkomunikasi satu sama lain melalui suara vokal dan ekspresi muka yang diubah-ubah. Berdasarkan hasil pengamatan kera menakut-nakuti orang yang datang sambil berlari dan berbunyi. Sementara saat sedang mengamati dia akan bersembunyi di semak-semak kering. Pada saat mereka mendengar suara mobil melintas mereka akan bergegas keluar dan mengejarnya atau bahkan menunggu di jalan.

“Aktivitas ini mereka lakukan sebagai bentuk kebiasaan, saat ada mobil melintas mereka beranggapan akan diberi makanan. Saat melihat orang, kera terus mengamati orang tersebut sambil perlahan-lahan turun dari pohon dan mendekat. Selain itu, mereka juga sangat senang bermain. Mereka berkejar-kejaran dengan kera yang lain dan biasanya mengeluarkan suara tanda memanggil temannya,” tambah Alif. (Alif/witono) 

Label Berita: 

PEMENTASAN SAMPEK ENGTAY DAN GUBERNUR NYENTRIK

$
0
0

Satu lagi produksi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) muncul di permukaan. Adalah pementasan drama “Sampek Engtay” karya Nano Riantiarno.

Doorr!!! Suara petasan meledak ketika kuburan Sampek terbuka diiringi riuh tepuk tangan penonton yang memadati Stage Tedjokusumo Fakultas Bahasa dan Seni UNY, Senin (22/12/2014) lalu. Adegan ini merupakan ending dari pentas drama yang berjudul “Sampek dan Engtay”.

Pentas drama ini menarik animo masyarakat, baik mahasiswa maupun masyarakat umum. Penonton juga ada yang datang dari luar kota, seperti Cilacap, Purwokerto, dan daerah lainnya.

Hujan gerimis tidak mengurangi antusiasme penonton untuk tetap menyaksikan pentas yang merupakan pentas terakhir dari parade pentas drama mahasiswa PBSI angkatan 2012 di tahun 2014 ini. 

Selain karena cerita ini sudah melegenda, konsep dekorasi luar dan dalam Stage Tedjokusumo menarik minat penonton. Begitu menginjakkan kaki di pelataran menuju stage, pengunjung disambut dengan dekorasi khas China dan klenteng. Lakon ini dipentaskan oleh Teater Topeng, komunitas teater dari mahasiswa kelas A Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, UNY.

Pementasan ini dilakukan sebagai tugas akhir mata kuliah drama yang diampu Dr. Nurhadi, M.Hum. Meski bisa dibilang sebagai tugas kuliah, tapi penggarapan lakon tetap dilakukan dengan serius, mulai dari keaktoran, make up, kostum, setting, sampai lightingnya.

Sampek Engtay berkisah tentang cerita cinta yang terhalang kehendak orang tua. Ditulis Nano Riantiarno, berdasarkan legenda cinta rakyat China. Pertunjukan lakon ini dibawakan dalam genre komedi.

“Dua jam pementasan diwarnai banyolan dan candaan segar para pemain, sehingga penonton pun di jauhkan dari rasa bosan. Dan asyiknya lagi, sebelum masuk ke stage tiap pengunjung mendapatkan angpao yang berisi voucher dan stiker,” kata sutradara Azizi.

Empat hari sebelumnya, tepatnya 18 Desember 2014, di tempat yang sama dipentaskan “Gubernur Nyentrik (Episode: Negeri Para Pelupa)” oleh Sanggar Arcana. Pementasan ini menyedot perhatian peminat teater untuk berbondong-bondong menyesaki salah satu gedung pertunjukan tersebut.

Dua orang pengamen berdiri di muka panggung menyanyikan lagu untuk sang Gubernur Nyentrik, Gubernur Negeri Para Pelupa. Suasana berubah seketika, ketika lampu panggung menyorot ke arah seorang lelaki dengan sepeda antik memasuki panggung. Ya, itulah Gubernur Nyentrik, gubernur yang rela memiskinkan dirinya dan telah merencanakan pembangunan mega proyek sebagai monumen atas karirnya sekaligus untuk kesejahteraan rakyatnya.

Pementasan ini merupakan serangkaian dari pementasan ujian akhir mata kuliah Drama (pengampu Dr. Nurhadi, M.Hum) di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sanggar Arcana, yang dimotori oleh mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia A 2012, berusaha menampilkan garapan terbaik mereka dengan mengangkat naskah karya Agustan T. Syam. Dengan didukung tata artistik yang apik dan unik, pementasan ini memadukan konsep ala negeri dongeng (kostum dan make up) yang mendapat respon luar biasa dari para penonton.

Disutradarai Weda S. Atmanegara dan pendamping proses Febrinawan “Giant” Prestianto, Sanggar Arcana berserta segenap crew telah berusaha menampilkan teks sebagai sesuatu yang dimainkan.

“Pengembangan trik-trik yang spectacle, gimick, pemanggungan yang mengacu pada spirit teater tradisional dan sedikit kontemporer ini. Kami tempuh untuk lebih banyak menciptakan kejadian, peristiwa di panggung,” ungkap Febrinawan selaku pendamping proses. (mar/jko/weda)

Label Berita: 

1000 FORMASI GURU UNTUK LULUSAN PPG-SM3T

$
0
0

Pemerintah telah menyediakan 1000 formasi guru bagi lulusan Pendidikan Profesi Guru Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (PPG SM3T) tahun 2013 dari 2.448 lulusan PPG SM3T. Formasi guru ini hanya dapat didaftar oleh lulusan PPG SM3T tahun 2013 melalui sandi khusus yang hanya dapat diketahui oleh lulusan PPG SM3T. Demikian papar Dr. Paidi,  staf ahli Wakil Rektor I UNY dalam acara Rakor Pembekalan Persiapan Ujian Akhir bagi peserta PPG SM3T angkatan 2014 pada Kamis (8/1/2015) di Auditorium  UNY Kampus Wates.

Program PPG SM3T  selama 1 tahun telah menempuh workshop, PPL di sekolah dan berakhir pada uji kompetensi. Uji kompetensi terdiri  ujian kinerja di sekolah dan ujian tulis. Sementara ujian tulis terdiri dari Ujian Tulis Lokal dan Ujian Tulis Negara.  Salah satu persyaratan yang menentukan dalam kelulusan program PPG SM3T adalah Ujian Tulis Negara. “Ujian Tulis Negara diselenggarakan secara online dengan bentuk soal objektif pilihan ganda. Soal-soal untuk Ujian Tulis Negara PPG SM3T ini dibuat oleh tim Dikti,” lanjut Paidi.

Pada acara tersebut, Dr. Margana, M.Hum., M.A., staf ahli Wakil Rektor I juga menjelaskan tentang tingkat kelulusan Ujian Tulis Lokal untuk angkatan 2013 untuk tahun ini berjumlah 159 orang dari 225 peserta PPG SM3T. Bagi peserta Ujian Tulis Lokal yang belum lulus disediakan remidi untuk memperbaiki nilai. Ujian Tulis Lokal diselenggarakan oleh LPTK penyelenggara dengan soal lebih detail dan menyeluruh berupa studi kasus.

Selain itu juga disampaikan motivasi untuk para peserta PPG SM3T oleh Kepala BAKI UNY, Sukirjo, M.Pd. bahwa untuk meraih kesuksesan dibutuhkan sebuah energi positif untuk  yakin  pada diri sendiri  dan memiliki komitmen dan integritas yang kuat serta tidak melupakan kekuasaan sang Pencipta. Acara yang dibuka oleh Ketua Pengelola Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Pd.  ini diakhiri dengan tanya jawab oleh peserta PPG SM3T.  (tst) 

Label Berita: 

KUNJUNGAN LPPM UPN VETERAN YOGYAKARTA KE LPPM UNY

$
0
0

Rombongan  LPPM UPN Veteran Yogyakarta melakukan kunjungan terkait pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di LPPM UNY pada Rabu (7/1/2015). Ketua rombongan sekaligus Sekretaris LPPM UPN Veteran Yogyakarta Dr. Meilan Sugiarto mengatakan kunjungan ini pertama kali dilakukan LPPM UPN Veteran Yogyakarta semenjak perubahan status ke perguruan tinggi negeri.

Ketua LPPM UNY, Prof. Dr. Anik Ghufron, yang menerima langsung rombongan LPPM UPN Veteran Yogyakarta mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan ini. “Kami berharap LPPM UPN Veteran Yogyakarta bisa menjadi mitra kerjasama terkait research maupun kegiatan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Anik Ghufron menambahkan, LPPM UNY dalam sejarahnya selalu mengawal kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan UNY, bahkan LPPM UNY juga mengirimkan reviewer penelitian dan PPM ke berbagai perguruan tinggi. Pada tahun 2014 menurut Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Dikti LPPM UNY dinobatkan sebagai peringkat satu pada Kelompok Utama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Sekretaris LPPM UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Meilan Sugiarto memberikan apresiasi capaian LPPM UNY selama ini. “Kami melakukan lawatan ke LPPM UNY untuk “ngangsu kawruh” terkait pelaksanaan, pengelolaan dan manajemen kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat setelah perubahan status UPN Veteran Yogyakarta menjadi PTN sehingga kami harus menyesuaikan dengan prosedur yang berlaku,” tuturnya.

“Harapan kami bahwa lawatan ini membuka kerjasama dalam bidang research khususnya pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat karena di UPN masih sedikit penelitian terkait pendidikan,” tambah Sugiarto. (ags)

Label Berita: 

PELATIHAN SOFT SKILL PPG SM-3T : MEMBANGUN MENTALITAS WIRAUSAHA

$
0
0

Faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi wirausaha adalah kekuatan dasar yang tumbuh atau berhasil ditumbuhkan dalam diri seseorang.  Kekuatan dasar itu sederhananya merupakan rangkaian nilai yang membentuk karakterisik mentalitas wirausaha. Mentalitas merupakan serangkaian nilai positif yang dapat digali dari berbagai sumber baik dari keluarga maupun lingkungan.  Dan terjadi  proses pencerapan atau internalisasi nilai-nilai yang akan mewarnai proses sebagai wirausaha. Jadi, wirausaha merupakan proses pembelajaran yang terus menerus dan menguat. Demikian  papar Amir Panzuri, Direktur  Apikri Craft dalam acara pelatihan Soft Skill Kepimpinan dan Kewirausahaan bagi PPG-SM3T   pada Sabtu (10/1/2015) di Auditorium UNY Kampus Wates.

Mentalitas wirausaha diibaratkan sebagai roda pedati.  Bila roda itu bagus dan kuat ada harapan pedati itu mudah bergerak. Roda itu adalah landasan agar rumah pedati diatasnya ikut bergerak. Gerak itu kian cepat bila kuda penghelanya juga bagus , sehat dan kuat. “Dan dalam bisnis kuda itu adalah bagian pemasarannya,” lanjut Amir Panzuri.

Pembicara lainnya Dr. Endang Mulyani, M.Si. memaparkan bahwa untuk mengubah mindset dari seorang pekerja menjadi wirausaha itu tidaklah mudah. Mengubah sesuatu yang telah menjadi kebiasaan membutuhkan kerja keras dan pengorbanan apalagi menyangkut pola pikir. Hal-hal yang harus didengungkan setiap saat adalah memiliki motivasi diri untuk berani memulai, tidak takut gagal dan terus mencoba.

Pada sesi mengenai kepemimpinan, Prof. Dr. Nahiyah J. Faraz, M.Pd. memaparkan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin wajib bagi dirinya memiliki etika dalam berorganisasi dan berinteraksi dengan orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin bertanggung jawab membuat keputusan yang etik, berperilaku etik dan mengupayakan agar organisasi memahami dan menerapkan dalam kode-kode atik. Seorang pemimpin hendaklah selalu memegang prinsip-prinsip  kepemimpinan yang etis seperti  selalu bersikap menghargai orang lain, melayani orang lain, menunjukkan keadilan, menampilkan kejujuran, dan membangun komunitas. 

Hal serupa juga disampaikan oleh Lies Endarwati, M.Si.  bahwa membangun jiwa kepemimpinan harus dikelola secara kontinyu agar dapat mencapai kepemimpinan yang efektif. Kebutuhan untuk mengembangkannya  disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu karena tiap pemimpin memiliki gaya kepimpinan yang berbeda-beda. Tapi ada sebuah pedoman bagi pemimpin yang baik yakni memperlakukan orang lain sebagaimana ingin diperlakukan dan selalu berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandang orang lain.

Pada pembukaan pelatihan Wakil Rektor I, Drs. Wardan Suyanto, Ed.D menyampaikan harapannya bahwa dengan pelatihan soft skill para peserta PPG SM-3T dapat mengelola waktu dengan baik. Para pemimpin yang sukses adalah orang-orang yang disiplin terhadap waktu dan mampu mengendalikan orang lain.

Pada akhir sesi peserta dibagi menjadi 5 kelas dengan materi business plan dengan instrukutur Penny Rahmawati, M,Si., Endra Murti Sagoro, M.Sc., Supriyanto, M.M., Dr.Kokom Komariah,M.Pd., dan Tejo Nurseto, M.Pd.,  Setiap kelas berisi 45 peserta.

Pelatihan soft skill ini bertujuan untuk membekali para pendidik profesional pengetahuan kepemimpinan dan  pelatihan kepemimpinan. Acara ini  diselenggarakan selama dua hari (10--11/1/2015) dan ditutup dengan outbond oleh Pusat Studi Kreativitas UNY. (tst)

Label Berita: 

KERJASAMA UNY DAN SUN MOON UNIVERSITY, KOREA SELATAN

$
0
0

Senin (12/1/2015), Universitas Negeri Yogyakarta kembali memperbaharui kegiatan kerjasama dengan salah satu universitas dari Korea Selatan, Sun Moon University - di Ruang Rapat RKU. Delegasi dari Sun Moon University, Korea Selatan melakukan kunjungan untuk memperbaharui MoU antara kedua universitas yang ditandatangani pada tahun 2002.

Dalam kunjungan ini, delegasi dari Sun Moon University yang terdiri dari Prof. Dr. Ismail Won Sam Lee selaku Director of Sun Moon Center for Islamic Studies, Prof. Dr. Ho Tae-Hoi selaku Dean of College of International Peace dan Prof. Park Heung-Soon, Ph.D. diterima langsung oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. beserta jajaran Wakil Rektor dan Pimpinan Program Pasca Sarjana di Universitas Negeri Yogyakarta.

Kedua perwakilan universitas mendiskusikan peluang kerjasama dalam  dalam bidang international peace education, joint programs serta  program potensial lainnya dengan dukungan dana dari pemerintah Korea Selatan.

“Universitas Negeri Yogyakarta adalah mitra yang tepat bagi Sun Moon University untuk berkolaborasi dalam program yang didanai oleh pemerintah Korea Selatan. Kunjungan kali ini bertujuan untuk semakin mempererat kerjasama antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan Sun Moon University. Apabila disetujui,  program tersebut akan didanai pemerintah Korea Selatan kurang lebih selama 4 tahun,” jelas Prof. Park Heung-Soon, Ph.D.

Dalam diskusi ini, tercapai kesepahaman antara kedua universitas mengenai potensi kerjasama pada semua level studi yang ada di Universitas Negeri Yogyakarta. Ada juga peluang untuk mengembangkan program untuk semakin memperkuat posisi kedua universitas dalam kapasitas internasional seperti peluang bagi Universitas Negeri Yogyakarta untuk mengembangkan  kurikulum International Peace Education.

“Setelah mengunjungi UNY, diharapkan delegasi dari Sun Moon University kembali berkunjung ke universitas ini untuk membantu mengembangkan kurikulum di bidang International Peace Education,” Terang Prof. Pardjono, M.Sc., Ph.D.

Selain bidang International Peace Education, ada juga peluang kerjasama dalam  merintis program bahasa Korea di Universitas Negeri Yogyakarta.

“Sun Moon University terkenal dengan pusat pendidikan bahasa Korea yang masuk 3 besar terbaik di Korea Selatan dan sangat dimungkinkan untuk mengirimkan dosen ke Universitas Negeri Yogyakarta untuk mengajar Bahasa Korea,” terang Prof. Park Heung-Soon, Ph.D. (Yuhda)

Label Berita: 

TIM KARNAVAL FT UNY SPONSORI BUSANA PUTRI PARIWISATA DARI DIY

$
0
0

Busana Tim Karnaval FT UNY tampil di Pemilihan Puteri Pariwisata Indonesia 2014 pada Opening Ceremonial Malam Puncak Grand Final yang tayang di Kompas TV November lalu. Busana Tim Karnaval ini dikenakan oleh Perwakilan dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Secara keseluruhan ada dua busana Tim Karnaval FT UNY yang dibawa untuk mewakili kekhasan Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu busana berwarna merah muda yang diberi nama Ngambar Sekar Dhatu. “Busana ini dilengkapi dengan sayap diadaptasi dari lambang Kraton Yogyakarta dan memiliki arti sebagai pelindung menuju tatanan yang lebih baik,” tutur Afif Ghurub Bestari, dosen Pendidikan Teknik Busana, selaku perancang dan Pembimbing Tim Karnaval FT UNY

“Busana tersebut dikenakan pada malam puncak dan pemotretan busana tradisional,” bebernya.

Kemudian busana yang kedua dengan nuansa warna oranye dengan nama Kluweng Kesuma yang mana merupakan modifikasi dari busana pesiar Jogja.

Busana ini dikenakan oleh Ade Irma Suryani, S.St saat unjuk bakat yaitu menari di Hotel Merelyn Park. Menurut Ade busana  yang dibuat oleh Tim Karnaval FT UNY ini merupakan salah satu contoh pihak lokal yang mengangkat kelokalan menjadi unggulan. “Produk hasil karya mahasiswa ini membuktikan bahwa mahasiswa-mahasiswa Jogja  sangat kreatif serta memiliki kepedulian tinggi untuk memperkenalkan potensi Jogja ke nusantara.”

Ade juga menyampaikan rasa terimakasih dan kebanggaanya kepada Tim Karnaval FT UNY karena telah banyak membantu serta mendukung perwakilan Puteri Pariwisata Indonesia 2014 dari DIY. (ratri)

Label Berita: 

SENI DAN SASTRA ANAK DIAMBANG LENYAP?

$
0
0

Dunia anak perlu diselamatkan dari prahara budaya pop yang tiap harinya mendoktrin secara implisit melalui media elektronik. Implikasinya, sikap anak terhadap lingkungan sosialnya berkembang ke arah pendewasaan dini dan tak mengenal moralitas yang “seharusnya” sesuai usia normalnya. Asupan media tiap detiknya menjadi penyebabnya. Bila hal itu tak di-filter sesuai porsinya, harapan bangsa terhadap anak-anak sebagai sendi peradaban masa depan akan lenyap. Berangkat dari persoalan itu BEM FBS UNY kabinet Serawung 2014/2015 menginisiasi kegiatan Seminar Internasional bertajuk Improving the Role of Arts and Literatures as a Medium of Character Education for Children pada 17 Desember 2014 di Laboratorium Karawitan, FBS, UNY.

            Strategi dan siasat terhadap gempuran identitas kebudayaan “anak-anak” di Indonesia tersebut ditelaah melalui perspektif seni dan sastra. Dua elemen itu dipercaya menjadi pembangun karakter (pendidikan moral/karakter) pada anak. Oleh karenanya, BEM FBS menyatu-padukan empat pembicara yang mengkaji seni dan sastra anak dalam satu forum. Pembicara sekaligus pemakalah dalam Seminar Internasional yang juga didukung oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY, mendatangkan Dr. Katrin Bandel (Pakar sastra dan filsafat post-kolonialisme berkebangsaan Jerman), Dik Doang (Pegiat Seni Pengajaran Bagi Anak-anak di Kandang Jurang Doang Jakarta), Anandayu Suri Ardini (Pegiat sastra anak di Komunitas Kolong Tangga yang diasuh oleh Rudy Corens), dan M. Bayu Tejo Sampurno (Mahasiswa Pascasarjana Seni Pertunjukan UGM dan juga peneliti pengajaran melukis bagi anak-anak berkebutuhan khusus).

            Pergolakan tingkah laku dan dunia anak ternyata dinarasikan melalui novel remaja, ungkap Bandel dalam pemaparannya tentang novel remaja. Uniknya, lanjut Bandel, novel remaja di Indonesia ditulis sendiri oleh sang remaja. Berbeda dengan kondisi di Jerman: pelbagai ceritera keremajaan di dalam novel pastilah ditulis oleh orang dewasa secara mandiri—yang secara psikologis tidak bisa dikatakan lagi sebagai remaja. “Kondisi ini memang menarik. Mengingat, pengetahuan empiris yang dapat dipetik langsung oleh pembaca saat membaca novel remaja; ternyata ceritera (dalam novel itu) ditulis langsung berdasarkan pengalaman pribadi remaja,” ungkap dosen yang mengajar sastra di Universitas Sanata Dharma itu. Menurut Bandel, di Indonesia belumlah banyak penelitian hal ihwal pendidikan moral dalam sebuah novel remaja. “Padahal, melalui pengkajian ilmiah terhadap novel remaja, kita dapat mengetahui dunia anak secara langsung. Hal ini sangat berguna bila ingin mengeksplorasi lebih dalam tentang sastra anak,” jelasnya.

            Sebaliknya, ihwal pengajaran seni untuk anak-anak Dik Doang menyampaikan strategi khusus andalannya. “Pengajaran seni untuk anak haruslah dibarengi dengan permainan kreatif, sehingga sang anak menikmati proses pembelajarannya,” jelas pengasuh sekaligus pendiri Kandang Jurang Doang itu. Doang menitikberatkan pada kenyataan pembelajaran yang ada di komunitas yang diasuhnya. Di sana, pengajaran dilakukan dengan mengacu pada “pendidikan haruslah diarahkan pada kemerdekaan kreativitas siswa”. Oleh karena itu, tak heran apabila anak jalanan yang diasuh Doang di tempatnya itu malah melahirkan seniman hebat—terutama pelukis.

            Selain itu, Anandayu memaparkan makalahnya dengan berpijak pada penelitian tentang Dekonstruksi Konsep Kepahlawanan oleh JK Rowling dalam Dongeng Berjudul The Warlock’s Hairy Heart. Ia mengulas tuntas tentang teori dekonstruksi yang dicetuskan oleh Derrida. Melalui teori itu, ia secara garis besar menguak antara konsep ideal versus marginal yang didekonstruksikan dengan penggambaran hubungan antara Sang Ksatria dan Pelayananya. Senada dengan Anandayu, Tejo berangkat dari persoalan penelitian mandirinya tentang seni lukis. “Setiap anak memiliki keunikan yang sering diekspresikannya dengan spontan tanpa terhalang oleh batasan-batasan pemahaman layaknya orang dewasa,” paparnya di alinea akhir makalahnya. Ia berkeyakinan bahwa seni menjadi penghalus etika anak. Apalagi, jika seni lukis diajarkan sejak dini, katanya. “Melalui seni, maka sang anak akan ada. Lalu, kreativitas otak pun berkembang,” tutur Tejo yang alumnus Pendidikan Seni Rupa, FBS, UNY angkatan 2010 itu.

            Melalui gelaran internasional yang diadakan BEM FBS ini, Akhlis M. Makrifat selaku ketua panita mengatakan: “Semoga tercipta sebuah konsepsi pemahaman alternatif tentang seni dan sastra anak untuk pendidikan karakter.” Terlebih, acara ini sangat relevan dengan pendidikan karakter yang didengungkan oleh UNY—menjadi istilah “luhur”—sebagai kampus yang dikenal publik nasional sebagai punggawa “Leading in Character Building”. Dengan demikian, harapannya Seminar Internasional ini menjadi kontribusi kecil bagi kemaslahatan kolektif. (Rony)

Label Berita: 

JUARA LOMBA DESAIN BATIK CARNIVAL TEMANGGUNG 2014

$
0
0

Kusminarko Warno, mahasiswa Pascasarjana UNY dan Nur Amin, mahasiswa Pendidikan Elektronika FT UNY menjuarai Lomba Desain Batik Carnival Temanggung 2014 (24/11–19/12/2014) yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung. Dalam kompetisi ini Kuminarko serta Nur Amin dinobatkan sebagai juara I dan II setelah melalui serangkaian penilaian dari dewan juri yang terdiri dari Tokoh Budaya Daerah Temanggung.

Dalam mengkreasi busana karnaval peserta harus menyisipkan beberapa unsur yang menjadi ciri khas Kabupaten Temanggung.

Kusminarko Warno yang meraih juara I mengkreasi desain busana karnaval dengan judul “Permata Temanggung”. Dalam busananya Kusminarko mengaplikasikan sumber ide tembakau, jaran kepang, cengkeh, ayam kedu, kopi dan Candi Pringapus yang menjadi khas Temanggung. “Semua kekhasan dan karakteristik Temanggung tersebut terangkum pada bagian sayap, mahkota hingga tongkat kebesaran,” jelasnya.
“Kostum tersebut memiliki dua sisi berbeda antara depan dan belakang. Selain itu kostum “Permata Temanggung” ini juga dilengkapi dengan aksesoris, rias fantasi, dan body painting,” tambahnya.

Sementara Nur Amin menjadi juara II dengan desain berjudul “The Given of Temanggung”. Dalam desainnya, Nur Amin mengambil sumber ide dari cengkeh, Candi Pringapus, dan ayam. (ratri)

Label Berita: 

MAHASISWA ELEKTRONIKA RAIH GS ASTRA POWER OF INNOVATION AWARD 2014

$
0
0

Anang Prasetyo mahasiswa dari Prodi Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNY berhasil menyabet juara pertama dan juara favorit kategori umum dalam GS Astra Power Of Innovation Award 2014. Anang menciptakan inovasi terbaru, yaitu sebuah penyiram ladang sayur otomatis.

Dengan inovasi yang berhasil masuk ke jajaran lima besar tersebut, Anang berhak atas dana sebesar Rp10 juta‎ untuk pembuatan prototype.

Selain itu, ia juga berhak mendapat hadiah uang pembinaan Rp50 juta sebagai juara pertama dan uang pembinaan Rp10 juta sebagai juara favorit kategori umum.

Rencananya, alat penyiram ladang otomatis ciptaan Anang itu akan pertama kali digunakan Kelompok Pertanian Sedyo Rukun, Desa Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul.

Anang menjelaskan, penyiram ladang sayur otomatis ini merupakan inovasi penyiraman menggunakan alat sehingga petani tidak lelah untuk menyirami tanaman pada lahan yang cukup luas.

"Ladang sayur yang ada di Karangrejek sangat luas padahal teknologi yang digunakan untuk menyiram ladang sayuran tersebut masih manual. Sehingga sangat menyita waktu dan tidak efektif dalam pendistribusian air sehingga hasil produksi kurang maksimal," jelas ‎Anang, Selasa (6/1/2015).

Oleh karena itu, lanjutnya, dirancanglah alat penyiram otomatis yang menggunakan beberapa komponen seperti pompa air, inverter, solar cell, accu, mikrokontroler ATMega8, Modul SHT11, dan LCD.

Alat ini disetting untuk menyiram tanaman pada dua sesi, yaitu pukul 08.00-10.00 dan 15.00-17.00.

"Cara kerjanya adalah modul SHT11 membaca sensor pada waktu-waktu tersebut, dan apabila terdeteksi kering maka modul akan memerintahkan pompa air untuk menyiram tanaman di ladang. Setelah ladang cukup basah atau hingga limit waktu yang ditentukan, pompa air akan berhenti menyiram tanaman," jelas Anang. (tribunJogja)

Label Berita: 

MEMBENTUK KEPERCAYAAN DIRI DENGAN BERPIKIR POSITIF

$
0
0

Prinsip berkumpul secara melingkar memungkinkan setiap orang untuk saling dekat dan mudah mendapatkan feedback dari  teman  kanan dan kirinya. Alangkah baiknya jika feedback tersebut berupa hal-hal postif.  Terlalu mudah untuk mencari negatif dari orang lain. Sebagai seorang pendidik diharapkan untuk fokus kepada hal-hal yang positif. Hal-hal positif ini yang akan memunculkan sisi-sisi confidence seseorang. Demikian papar Instruktur  Pusat Studi Kreativitas UNY, Dr. Suwarjo, M.Si.  di sela-sela acara Team building dan outbond bagi peserta PPG SM-3T pada  Minggu (11/1/2015) di Halaman Rusunawa UNY Kampus Wates.  Acara ini merupakan rangkaian acara Pelatihan Soft Skill Kepemimpinan dan Kewirausahaan PPG-SM3T angkatan 2014.

Acara outbond ini dibuka dengan senam dan dilanjutkan ice breaking dengan permainan tembak negara. Peserta PPG SM-3T dibagi  dalam nama-nama negara yang per kelompok terdiri 10 orang. Setiap kelompok negara menembak negara lain secara bergantian.  Sesi ini berlangsung meriah dan berhasil mencairkan suasana.

Permainan outbond  yang pertama adalah birthday line.  Menurut Instruktur outbond, Dr. Tri Arif Rahman bahwa birthday line merupakan permainan yang setiap peserta berbaris dan berdiri di atas garis yang telah ditetapkan sesuai dengan kelompoknya. Jika harus melakukan perpindahan, minimal 1 kaki masih di atas garis.  Perpindahan ini dilakukan atas perintah dari instruktur. Seperti mengurutkan barisan berdasarkan tinggi badan, tanggal lahir dsb. “Pemainan ini melatih keterbukaan dan saling mengenal lebih dekat antara satu sama lain,” lanjut Tri Arif Rahman.

Setelah istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan permainan rantai bahagia. “Rantai bahagia ini merupakan permainan dengan menggunakan tali yang dibentuk lingkaran dan setiap kelompok berdiri berjejer dengan tangan saling mengait dan tali tersebut harus melewati tubuh tiap peserta tanpa menggunakan bantuan tangan,” ujar Suwarjo. Permainan ini melatih taktik dan strategi agar tali tersebut dapat cepat sampai di ujung kelompok.  

Di tengah terik matahari yang mulai meninggi, para peserta tetap bersemangat melanjutkan permainan yang melatih kerjasama tim yang solid dan aspek kepemimpinan. Instruktur Dr Rukiyati, M.Hum. meminta para peserta untuk mengangkat pipa sepanjang 1 meter dengan dua jari dan dilakukan oleh 10 orang. Peserta dituntut kekompakannya agar pipa tersebut dapat diangkat kemudian diturunkan. ”Jika tidak kompak, pipa tersebut akan jatuh,” tambah  Rukiyati.

Acara diakhiri dengan peserta duduk bersama melingkar dan saling mengisi kartu berisi hal-hal positif teman  sejawat  dan hal hal positif tersebut akan menjadi pencapaian diri pribadi untuk bekal di masa yang akan datang. (tst)

Label Berita: 

KUNJUNGAN PPG SM-3T DAN PPGT UPI KE UNY KAMPUS WATES

$
0
0

Indikasi alumni yang sukses salah satunya adalah jebolan asrama. Asrama menjadikan seseorang lebih disiplin, lebih tertata, dan terjadwal. Pola hidup di asrama akan membentuk karakter seseorang lebih baik. Asrama merupakan ajang pengemblengan bagi seseorang untuk menjadi insan yang lebih baik. Begitulah paparan Dr. Sahidin, M.Pd., Direktur Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia dalam acara kunjungan PPG SM-3T dan PPGT UPI pada Senin, (12/1/2015) di Ruang Auditorium UNY kampus Wates. “PPG SM-3T dan PPGT merupakan ‘produk’ dari asrama sehingga kelak menjadi orang-orang yang sukses,” imbuh Sahidin.

Lanjut Sahidin, PPG SM-3T dan PPGT merupakan duta dari negara dan masyarakat yang turut andil dalam memperekat persatuan. “Para PPG SM-3T dan PPGT  pada saat terjun di masyarakat kelak dapat saling melihat dan memahami karakter setiap individu untuk mempererat persaudaraan,” harap Sahidin.  Kunjungan ini terdiri dari mahasiswa PPG SM-3T Prodi Fisika, Prodi Matematika , Prodi PJKR, Prodi Kimia sebanyak 70 mahasiswa dan PPGT sebanyak 101 mahasiswa.

Pada sambutannya, Ketua Pengelola Kampus Wates, Bambang Saptono, M.Si.  mengungkapkan menyambut baik kunjungan ini. “ Kunjungan PPG SM-3T dan PPGT  ini merupakan kunjungan persahabatan yang dapat mempererat tali silahturahmi,” papar Bambang. Pada kunjungan ini dilaksanakan pertandingan persahabatan antara lain badminton, bola voli, tenis meja dan futsal. “Acara ini tidak mencari menang kalah tapi sebagai ajang refreshing dan pengenalan,” lanjut Bambang.

Pada kunjungan ini juga turut serta Kepala Manajer Asrama UPI Dr. Edi Sureswan, M.Ag., Kepala Asrama Putri, Dr. Isah, Kepala Asrama Putra, Dr. Mupid, M.Pd. Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan. (tst)

Label Berita: 

MUSYAWARAH MAHASISWA PG PAUD 2015

$
0
0

Musyawarah mahasiswa (Musma) Pendidikan Guru (PG) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan sidang tertinggi dalam Ormawa di tingkat Prodi PG PAUD FIP UNY. Musyawarah mahasiswa PG PAUD tahun 2015 ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Januari 2015 yang bertempat di Kampus 3 UPP2 FIP UNY. Musyawarah mahasiswa tersebut dihadiri oleh pengurus HIMA PG PAUD 2014, Dewan Pertimbangan Organisasi, perwakilan kelas, perwakilan lembaga ormawa FIP UNY dan dibuka secara langsung oleh Nelva Rolina, M.Si. selaku pendamping mahasiswa PG PAUD.

Musyawarah mahasiswa dimulai sekitar pukul 08.30 WIB yang diawali dengan sambutan dari Sri Maharini selaku ketua panitia Musma 2015, Wening Endah Subekti selaku Ketua Hima PG PAUD 2014 dan pendamping mahasiswa oleh Nelva Rolina, M.Si. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan dan pengesahan tata tertib Musma 2015 yang dipimpin oleh Evania Istiqomah selaku Ketua Sidang I,  penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) oleh pengurus Hima PG PAUD 2014 terkait kinerjanya selama satu periode, tanya jawab terkait dengan LPJ dan penilaian kepengurusan Hima PG PAUD 2014,  pembahasan dan pengesahan Anggaran Dasar,  Anggaran Rumah Tangga dan Garis Besar Haluan Kerja. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Garis Besar Haluan Kerja ini digunakan sebagai acuan kerja pengurus HIMA PG PAUD 2015.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemilihan Dewan Pertimbangan Organisasi dan simbolisasi serah terima jabatan yang diwakili oleh ketua Hima PG PAUD 2014 dan ketua Hima PG PAUD 2015. Dalam acara tersebut juga ada pemberian kenang-kenangan oleh Hima PG PAUD 2014  kepada Hima PG PAUD 2015 dan memberikan pengumuman terkait dengan bidang yang akan diamanahkan selama satu periode.  HIMA PG PAUD 2014 juga memberikan kenang-kenangan kepada prodi PG PAUD sebagai ucapan terima kasih kami kepada Bapak/Ibu dosen yang telah mendukung dan membimbing  dalam melaksanakan program kerja. Acara musyawarah mahasiswa PG PAUD tersebut berjalan dengan lancar  sesuai dengan rencana. Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama pengurus HIMA PG PAUD 2015. (wen/wil/ant)

Label Berita: 

PEMANFAATAN BUAH LABU SIAM JADI SIRUP

$
0
0

Labu siam (Sechium edule) merupakan sayuran yang cukup familiar bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Labu siam dikenal dengan beberapa sebutan, seperti labu jipang (Jawa Tengah), manisah (Jawa Timur), serta waluh siam (Jawa Barat). Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sebagai lalapan, sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam.

Dari hal tersebut mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA FMIPA UNY membuat inovasi dengan memanfaatkan buah labu siam menjadi sirup buah labu siam “SILABUS” sebagai inovasi minuman sehat. Para mahasiswa tersebut yaitu Fauzia Budi Mariska, Hanifah, Isna Amanatul Hayati, Siti Rahmawati dari Prodi Pendidikan IPA dengan pembimbing Putri Anjarsari, M.Pd.

Menurut Fauzia, buah labu siam mempunyai prospek sebagai dietary food, karena mempunyai kandungan kalori yang rendah dan digunakan sebagai makanan penambah rasa. Buah labu siam yang bersifat menyejukkan ini juga banyak mengandung getah serta zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi.

 Manfaat dan kegunaan labu siam di antaranya penurun kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, baik untuk penderita asam urat, baik untuk penderita diabetes, menjaga kesehatan ginjal, memperlancar peredaran darah, mencegah kanker, mengurangi resiko bayi lahir cacat.

Tahap pembuatan sirup, jelas Fauzia, meliputi tahap persiapan dan tahap pembuatan sirup buah labu siam. Tahap pembuatan sirup dari buah labu siam yang pertama adalah memilih buah labu siam yang bagus dan tidak ada yang busuk, kemudian mengupas buah labu siam. Dalam pengupasan buah labu siam ini dilakukan dengan mengoles-oleskan terlebih dahulu bagian yang telah dipotong agar getah pada buah tersebut hilang. Setelah getah dirasa telah hilang, mencuci bersih buah yang telah dikupas. Langkah selanjutnya yaitu memotong-motong buah labu siam menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mempermudah dalam melakukan pemblenderan. Setelah buah labu siam menjadi potongan yang lebih kecil dimasukkan ke dalam blender dan memblendernya hingga menjadi seperti bubur.

Setelah menjadi bubur, adonan blender tersebut disaring dan diambil sari buahnya. Setelah itu, sari buah dipanaskan dengan menambahkan gula pasir dan garam secukupnya hingga mendidih. Setelah mendidih, mematikan api dan menambahkan sedikit asam sitrat ke dalam cairan. Kemudian  dinginkan cairan sirup yang telah jadi dan sirup siap untuk dikonsumsi.

Dalam penelitian pembuatan sirup ini, lanjut Fauzia, mereka membuat 3 jenis sirup dengan beberapa perlakuan yang berbeda. Untuk sirup A dengan komposisi 1 kg buah labu siam tanpa penambahan air, kemudian sirup B dengan komposisi 1 kg buah labu siam dengan penambahan 250 mL air, sedangkan sirup C dengan komposisi 1 kg buah labu siam dengan penambahan 500 mL air. Penambahan gula pada pembuatan sirup ini sama dengan jumlah penambahan gula sebesar 1 kg. Sementara untuk jumlah penambahan asam sitrat, pada sirup A 10 gram, sirup B 8 gram, dan sirup C 6 gram.

Dari hasil ketiga formula tersebut, formula yang tepat adalah formula A yaitu dalam pembuatan sirup perbandingan sari buah dan gula pasir menggunakan perbandingan 1:1 dan dalam pembuatan sari buah tidak ditambahkan dengan air. Penambahan asam sitrat setiap 1 kg buah sebesar 10 gram.

Setelah diujikan ke beberapa responden (masyarakat), produk sirup buah labu siam “SILABUS” yang lebih disukai dan diterima oleh masyarakat yaitu sirup buah labu siam A, di mana warnanya menarik, kental, enak, dan aromanya harum. (Witono N).

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live


Latest Images