Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

STUDI BANDING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNESA KE FE UNY

$
0
0

Bergulirnya Kurikulum 2013 di Indonesia menyebabkan para Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia bekerja menyiapkan sistem agar terlahir lulusan tenaga kependidikan yang siap membumikan Kurikulum 2013 ini kepada segenap siswa. Di ranah Pendidikan Tinggi, berbagai universitas dan perguruan tinggi mulai menyusun rancangan kurikulum yang memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), tak terkecuali Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Sejak setahun terakhir di lingkungan FE UNY sudah diselenggarakan beberapa seminar dan workshop tentang penyusunan kurikulum berbasis KKNI ini. Hal ini rupanya tak luput dari perhatian Universitas Negeri Surabaya (UNESA), yang Jumat (24/1/2014) lalu mengirimkan utusan dari Program Studi Pendidikan Akuntansi untuk mempelajari langkah-langkah penyusunan kurikulum tersebut.

Sebanyak sepuluh wakil dari UNESA, yang dipimpin oleh Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi, Drs. Eko Wahjudi, M.Si., disambut oleh jajaran Dekanat FE serta Ketua Jurusan (Kajur) Pendidikan Akuntansi dan dosen-dosen jurusan di Ruang Sidang Dekanat FE UNY.

Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd. selaku Kepala Program Studi (Prodi) Pendidikan Akuntansi UNESA menegaskan, “Studi banding ini kami adakan karena merupakan tuntutan bagi para lulusan Akuntansi, terutama dengan basis KKNI, agar terjadi link and match dengan kebutuhan di dunia perindustrian.” Joni melanjutkan, “Bukankah output kita sebenarnya sama? Tapi masalahnya apakah proses yang kita lakukan sama?”

“Meskipun kurikulum terus berganti setiap periode, tapi inti atau core dari masing-masing prodi harus dipertahankan. Misalnya Pendidikan Ekonomi akan tetap mempertahankan mata kuliah ciri khasnya dalam ilmu Ekonomi,” papar Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si.

Kajur Pendidikan Akuntansi FE UNY, Sukirno, Ph.D. menyambut baik studi banding dari UNESA. “Kalau memang dibutuhkan, kami siap mengembangkan kurikulum bersama-sama dengan UNESA,” terangnya di sela-sela menjelaskan rancangan kurikulum Pendidikan Akuntansi di lingkungan FE UNY.

Selain menggagas penyusunan kurikulum, pertemuan tersebut juga mengagendakan hal penting lainnya, yaitu tentang pembentukan Asosiasi Program Studi Pendidikan Akuntansi Indonesia. Asosiasi program studi (aspro) menjadi salah satu elemen penting dalam pembahasan dan pembentukan kurikulum yang terintegrasi secara nasional. (fadhli)

Label Berita: 

PRODI S3 PTK PPS UNY GELAR SEMINAR PRA-PROPOSAL DISERTASI

$
0
0

Banyak upaya dilakukan agar para mahasiswa dapat menyelesaikan studi mereka tepat waktu. Salah satu fasilitas yang diberikan yaitu melalui seminar pra proposal disertasi yang digelar Prodi S3 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK). Menurut Kaprodi S3 PTK, Prof. Soenarto, Ph.D., seminar tersebut bertujuan untuk menyempurnakan proposal disertasi yang telah dikonsultasikan dengan promotor. Proposal yang sudah dinilai baik dalam seminar ini maka dapat segera diujikan sehingga penelitian disertasi dapat segera dilaksanakan. Sebaliknya apabila dalam seminar ini proposal masih diperlukan perbaikan maka mahasiswa diberikan kesempatan untuk merevisi secukupnya.

Disertasi merupakan karya ilmiah yang disusun oleh setiap mahasiswa S3 berdasarkan hasil penelitian suatu masalah yang dilakukan secara seksama dengan bimbingan promotor dan co-promotor. Disertasi juga merupakan salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa. Ketentuan-ketentuan mengenai penulisan disertasi diatur oleh masing-masing fakultas/unit, dengan mengikuti standar universitas. Ketentuan yang berlaku di PPs UNY, alur penulisan disertasi didahului dengan proposal disertasi. Untuk menghasilkan proposal disertasi yang berkualitas maka harus diseminarkan di depan penguji dan teman sejawat agar mendapatkan masukan, saran demi kesempurnaan karya ilmiah tersebut.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu dan Kamis, 22 dan 23 Januari 2014 tersebut diikuti oleh 9 mahasiswa angkatan 2012dan dihadiri oleh Promotor dan Co-Promotor. Hadir di antaranya Prof. Pardjono, Ph.D. (Asdir I PPs UNY), Prof. Soenarto, Ph.D. (kaprodi S-3 PTK), Prof. Dr. Herminarto Sofyan, Prof. Zamroni, Ph.D., Prof. Dr. Sugiyono, Prof. Slamet PH., Ph.D., Prof. Dr. Husaini Usman, Prof. Djemari Mardapi, Ph.D., Prof. Sukamto, Ph.D., Prof. Sukardi, Ph.D., dan Prof. Adhi Susanto, Ph.D.

Setiap mahasiswa memaparkan rancangan proposal disertasinya. Judul disertasi yang dipaparkan telah disetujui dalam rapat tingkat prodi PTK. Selanjutnya tanggapan dan masukan serta pertanyaan diberikan oleh tiap promotor dan co-promotor. Mahasiswa memperhatikan dengan seksama dan membuat catatan kecil. Dari kegiatan ini diharapkan para mahasiswa dapat lebih percaya diri dalam penyusunan disertasi mereka. (Rb)

Label Berita: 

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA STUDI BANDING KE PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

$
0
0

Universitas Trunojoyo Madura melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Jurusan Pendidikan Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika, Selasa (28/1/2014). Rombongan dari Madura diterima langsung oleh Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY, K. Ima Ismara, M.Pd., M.Kes. (In), Koorprodi Pendidikan Teknik Elektro, Khoirudin, Ph.D. serta Koorprodi Pendidikan Teknik Mekatronika, Herlambang, M.Cs.

Hakam Muzzaki., M.T., pimpinan rombongan dari Universitas Trunojoyo Madura dalam sambutannya menjelaskan bahwa maksud dan tujuan rombongannya melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik UNY adalah untuk menimba ilmu khusunya tentang sistem pembelajaran di Program Studi Mekatronika. “UNY adalah institusi besar dan berpengalaman, tentu ini menjadi tempat yang baik bagi kami untuk belajar karena Jurusan D3 Mekatronika di tempat kami (Madura) masih tergolong baru yang dibuka pada tahun 2011,” tuturnya.

Sementara itu, K. Ima Ismara, M.Pd., M.Kes., menyambut baik kedatangan rombongan dari Universitas Trunojoyo. “Kami sangat terbuka untuk bertukar informasi karena dengan networking yang kuat, tentu akan menjadi fondasi yang kuat untuk pengembangan suatu institusi,” ujarnya.

“Semoga ke depan kita bisa berkolaborasi lebih jauh secara lebih riil baik dalam bidang pendidikan,  penelitian, maupun bidang-bidang lainnya,” harapnya.

Kemudian Herlambang, M.Cs., saat mempresentasikan mengenai profil Pendidikan Teknik Mekatronika menjelaskan bahwa aspek pedagogik menjadi landasan yang kuat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. “Para mahasiswa digembleng untuk menjadi seorang pendidik dan juga dibekali dengan kompetensi yang mumpuni,” ungkapnya.

“Sehingga pada implementasinya, proses belajar disesuaikan dengan kebutuhan sekolah vokasi serta industri dan saat ini alumni kami terbukti mampu untuk beradaptasi dan menjalankan perannya sebagai seorang pendidik maupun bekerja di area industri,” tambahnya.

“Namun, jika dibuat perbandingan, alumni kami banyak yang terserap di wilayah industri,” bebernya.

Agenda ini dilanjutkan dengan diskusi tentang kurikulum dan persiapan akreditasi. Setelah sesi diskusi, rombongan diajak berkeliling mengobservasi fasilitas laboratorium dan bengkel yang ada di Fakultas Teknik, khususnya Program Studi Mekatronika. (hryo)

Label Berita: 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FIS UNY TERAKREDITASI A

$
0
0

Kualitas dan kapasitas Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali mendapatkan pengakuan. Pengakuan kali ini datang dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan memberikan penilaian sangat baik (A) kepada Prodi Pendidikan Sejarah UNY. Hal tersebut tertuang dalam Surat Nomor 227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013 tertanggal 9 November 2013. Nilai dan peringkat akreditasi ini berlaku selama 5 (lima) tahun. Bersamaan dengan itu, telah diakreditasi pula sekitar 174 Program Studi, baik Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia

Menurut M. Nur Rokhman M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah UNY, proses pemberian akreditasi A kepada lembaganya, dimulai semenjak penyerahan portofolio hingga visitasi oleh tim penilai dari BAN-PT yang dilakukan secara maraton pada bulan Mei hingga Agustus 2013. Akreditasi A yang diperoleh Prodi Pendidikan Sejarah UNY bukan yang pertama. Sebelumnya, Salah satu Prodi tertua di UNY ini sudah memperoleh akreditasi yang sama. Tetapi istimewanya kali ini, nilai yang diperoleh merupakan nilai tertinggi diantara prodi lain yang juga diakreditasi.

Prodi Pendidikan Sejarah UNY mendapat nilai 389, dari nilai maksimal 400. Menurut M. Nur Rokhman, secara umum akreditasi pada prodi ini berbentuk evaluasi dan penilaian terhadap kapasitas lembaga di bidang akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, manajemen SDM, dan lain-lain. Masih menurut M. Nur Rokhman, semua didukung dengan adanya fasilitas ruang kuliah, laboratorium dan perpustakaan sangat baik dan memadai di lingkungan FIS UNY.

M. Nur Rokhman juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan fakultas dan pimpinan universitas atas dukungan selama proses akreditasi prodi. Perolehan peringkat tertinggi tersebut menurut M. Nur Rokhman merupakan hasil kerja kolektif dari semua unsur prodi baik pimpinan, dosen, mahasiswa, maupun alumni.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Tim Akreditasi atas kerja kerasnya baik dalam proses penyusunan dokumen akreditasi maupun penyiapan dan pelaksanaan visitasi tim BAN-PT beberapa bulan yang lalu,” jelas M. Nur Rokhman di kantornya.

Oleh karena itu, M. Nur Rokhman berharap penilaian tertinggi yang diberikan oleh lembaga independen ini, bisa menjadi cambuk bagi dosen dan mahasiswa agar kerja keras dapat terus ditingkatkan, dalam rangka mendukung cita-cita besar UNY menuju universitas berkelas dunia  atau move to world class university. (Danu)

Label Berita: 

SPORTIVITAS TIADA BATAS MENUJU OLAHRAGA JAYA

$
0
0

Dengan mengucap rasa syukur yang tiada taranya, Ormawa FIK akhirnya bergerak cepat untuk mempersiapkan insan-insan organisasi yang lebih maksimal dan lebih sportif. Terhitung sejak Sabtu (11/1/2014), Ormawa FIK resmi dilantik dan mulai bekerja sesuai dengan apa yang sudah menjadi harapan para mahasiswa olahraga. Dengan dilantiknya Ormawa ini diharapkan lebih menunjukkan aksinya dan ikut serta menumbuhkan peran organisasi baik di tingkat fakultas, universitas, maupun nasional.

Acara pelantikan  yang berlangsung sejak pukul 08.31 WIB  dihadiri oleh para jajaran Dekanat Fakultas Ilmu Keolahragaan baik dari Dekan, Wakil Dekan II, dan Wakil Dekan III, Kepala Jurusan, Staff Ahli, Kabag. TU, Kasubag,  karyawan, dan seluruh calon pengurus ormawa serta para ketua lembaga ormawa periode 2013 lalu. Rangkaian acara pelantikan yang dilaksanakan di GPLA Lt.3 FIK UNY ini diawali dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UNY.

“Ucapan terimakasih dan permohonan maaf serta harapan yang besar untuk FIK menjadi kampus yang lebih sinergis dan optimal terutama di bidang organisasi mahasiswa dengan lebih mengembangkan sayap lebarnya dengan jiwa kepemimpinan yang sudah terbangun pada periode sebelumnya.” Demikian sambutan Ketua BEM FIK UNY 2013 Faiq Fajar Nasrullah. Tak hanya itu, Wakil Dekan III FIK UNY juga memberikan sambutan serta manaruh ekpektasi yang tinggi pada Ormawa FIK di tahun 2014.

Acara pelantikan Ormawa FIK 2014 ini berlangsung cukup meriah.  Meski sedikit terlambat, namun antusias para peserta dan calon pengurus Ormawa sangat istimewa.  Selaku Dekan FIK UNY, Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. melantik kepengurusan Ormawa FIK periode 2014 dengan kepercayaan yang tinggi. Lembaga yang dilantik di antaranya BEM, DPM, Hima seluruh prodi di antaranya HIMA PJKR, Hima PGSD Penjas Pusat, Hima Penjas Wates, Hima IKORA, HIMA PKO, dan UKMF Al-Hidayah.

“Ormawa bukanlah tempat mencari popularitas tapi menjadi tempat di mana mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk kemajuan bangsa dan olahraga pada khususnya . Enam  visi dan misi Ormawa FIK ke depan salah satunya adalah akan dibangunnya gedung khusus Ormawa FIK,” kata Dekan. Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. juga berharap agar kepengurusan periode tahun ini lebih maksimal. 

Sambutan meriah pun datang untuk Ormawa tahun ini meskipun bersamaan dengan tahun politik dan tahun olahraga tapi Ormawa FIK harus tetap mawas diri, jangan sampai kepengurusan ini terlena olehnya. “Karena kepengurusan Ormawa tahun ini tidak membutuhkan banyak teori tapi membutuhkan kerja-kerja nyata dan Ormawa FIK adalah ladang untuk menunjukkan aksi dan kontribusi,” kata Isman Wiratmadi selaku Ketua BEM FIK UNY 2014 dalam sambutan dan orasi pembuka Ormawa FIK UNY 2014.

Karena itulah, dengan ekspektasi yang tinggi dari semua warga FIK, tahun ini Ormawa FIK akan menjawab semuanya, mulai dari tingkat fakultas sampai nasional. Impian semua jajaran pengurus adalah mewujudkan “Ormawa Emas FIK UNY 2014” dengan kebanggaan sebagai mahasiswa olahraga dengan Spirit Olahraga Jaya.

Label Berita: 

KEMENRISTEK SIAP BERDAYAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KARYA FT UNY

$
0
0

Kabid Pemetaan di Asdep IPTEK Masyarakat Kemenristek Republik Indonesia, Syachrial Annas, meninjau langsung teknologi tepat guna karya mahasiswa dan dosen di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Rabu (29/1/2014). Agenda ini adalah langkah awal untuk pemberdayaan teknologi tepat guna karya FT UNY yang akan dikelola Kemenristek RI untuk disalurkan ke pelosok-pelosok daerah demi memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Pada agenda ini, FT UNY mempresentasikan beberapa karya Teknologi Tepat Guna dari jurusan Sipil dan Perencanaan, Mesin, Otomotif, Elektro, Elektronika, Boga, Busana, serta Rias dan Kecantikan.

Setelah menyimak sesi presentasi, utusan Kemenristek ini langsung meninjau karya-karya dari tiap jurusan di laboraturium dan bengkel. Syachrial tampak puas dengan karya-karya teknologi yang dihasilkan FT UNY. “Saat ini saya sudah mendapat gambaran jelas mengenai potensi dan inovasi yang dimiliki fakultas ini, dan nantinya bila hal-hal lain telah disepakati, Kemenristek siap untuk menjembatani karya-karya ini hingga dapat digunakan masyarakat luas, UKM, maupun pihak industri,” tutur  Syachrial di sela-sela observasi alat di bengkel FT UNY.

“Nantinya, bila alat-alat ini telah diproduksi dalam skala besar dengan Kemenristek sebagai penyokongnya, tentunya pihak Kemenristek juga mengharapkan pihak UNY untuk membantu pula dalam fungsi diseminasi dan edukasi atau pendampingan, sehingga masyarakat di daerah bisa benar-benar mengoptimalkan karya teknologi tersebut,” sambungnya.

“Selain itu, Syachrial juga berpesan agar pada pengembangan inovasi ke depan aspek pengggunaan energi listrik harus benar-benar diperhatikan sehingga alat-alat yang dihasilkan dapat sesuai dengan beban listrik yang dipakai di rumah tangga atau dengan kata lain daya listriknya rendah,” tambah Syachrial.

“Kami (Kemenristek) harus selalu hati-hati dalam memberikan karya teknologi, karena harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai teknologi yang disalurkan malah menjadi beban masyarakat,” ungkap Syachrial.

Kemenristek, kata Syachrial, merasa berkewajiban untuk menyajikan hasil penelitian dan rekayasa yang telah dilakukan tiap institusi pendidikan. “Harus diingat, kami bukan memberikan bantuan karena karya yang diberikan bukan bersifat bantuan, karena itu memang hak rakyat,” tutupnya. (hryo)

Label Berita: 

SALEP LUKA BAKAR LENDIR BEKICOT

$
0
0

Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) yaitu Rekno Wulan, Apriyana Sandranuari, Rachma Trihani Praptiwi, Nuri Kiswandari, dan Avi Nurul Makrifah dengan dosen pembimbing Asri Widowati, M.Pd.  berhasil membuat Saleb Luka Bakar dari Lendir Bekicot (Achatinafulica) dan Uji Aktivitasnya sebagai Anti Bakteri Pseudomonas Aeruginosa.

Ketua tim, Rekno mengatakan bahwa latar belakang penelitian ini bermula di desa Tegal Grudo Mojayan Klaten. Masyarakat di sana belum memanfaatkan bekicot secara optimal.  Padahal, di sana terdapat banyak bekicot. Kebanyakan  dari masyarakat menganggap bekicot hanya sebagai hama tanaman. Bekicot atau achatina fulica ferussac selama ini dianggap sebagai hewan yang menjijikkan, tidak berguna, dan kurang memberikan kontribusi dalam kehidupan manusia, serta harus dibasmi. Padahal jika dikaji dan diolah lebih dalam, hewan ini memberikan manfaat yang luar biasa untuk manusia, antara lain dagingnya bisa sebagai bahan pakan ternak dan sumber makanan alternatif.

Bekicot tidak hanya berfungsi sebagai barang konsumsi semata. Bagian bekicot yang paling menjijikan, yaitu mucusnya memiliki manfaat yang besar. Menurut pengamatan peneliti, sebagian kecil masyarakat di desa Tegal Grudo Mojayan memanfaatkan mucus bekicot sebagai obat luka luar. Pada saat mereka terluka, mereka mengoleskan mucus bekicot pada luka tersebut dan luka lebih cepat kering.

“Berdasarkan alasan tersebut, kami tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang salep luka bakar lendir bekicot dan uji aktivitasnya  sebagai anti bakteri dan uji aktivitasnya dalam membunuh bakteri pseudomonas aeruginosa,” lanjut Rekno.

Bahan kimia yang terkandung di dalam mucus/lendir bekicot antara lain achatin isolat, heparan sulfat, dan calsium. Achatin isolat bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti nyeri. Sementara heparan sulfat bermanfaat dalam mempercepat proses penyembuhan luka dengan membantu proses pembekuan darah dan calsium berperan dalam hemostatis.

Pada Uji  Anti  Bakteri Lendir Bekicot terhadap pseudomonas aeruginosa, penelitian ini mengunakan lendir bekicot sawah dan dilakukan uji aktivitasnya untuk bakteri pseudomonas aeruginosa. Dalam pengujian ini digunakan tiga variasi lendir bekicot, yaitu 25%, 50%, dan 75%. Pengujian dilakukan dengan teknik wall difuson.

Setelah melakukan uji aktivitas bakteri, salep luka bakar lendir bekicot yang dibuat ialah salep dengan menggunakan konsentrasi lendir sebanyak 25%. Uji bakteri dengan konsentrasi tersebut telah mampu menghambat aktivitas anti bakteri pseudomonas aeruginosa sehingga salep luka bakar lendir bekicot yang akan dibuat ialah dengan konsentrasi 25%. Jumlah salep yang dibuat pada penelitian ini adalah 100 gram dengan perbandingan lendir bekicot 25 gram dan bahan campuran pembuat salep yaitu vaselin sebanyak 75 gram.

Pembuatan salep ini dilakukan dengan cara mencampurkan lendir dan vaselin menjadi satu sampai tercampur menjadi homogen. Setelah adonan salep tercampur menjadi homogen, bahan salep ini di-inkubasi di dalam freezer kemudian didiamkan selama 24 jam. Setelah itu, salep lendir bekicot siap digunakan. Salep luka bakar tersebut merupakan salep tingkat ringan yang digunakan di bagian kulit epidermis. (witono)

Label Berita: 

DINAS PENDIDIKAN MENTAWAI TENGOK PARA MAHASISWANYA DI UNY

$
0
0

Kamis, 30 Januari 2014. Mahasiswa program kerjasama Universitas Negeri Yogyakarta asal Mentawai bertemu dengan perwakilan Dinas Pendidikan Mentawai, Ibu Sirmalina, yang berkunjung ke UNY. Pertemuan yang  dilaksanakan di Ruang Abdullah Sigit, FIP ini di hadiri oleh Wakil Dekan I, II, dan III FIP, serta Kabid. Kerjasama Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) UNY, beserta beberapa jajaran dari FIP.

Acara tersebut merupakan wadah untuk berbagi pengalaman bagi para mahasiswa selama belajar di UNY. Banyak pengalaman yang menyenangkan dan masalah-masalah yang mereka hadapi selama hidup jauh dari keluarga yang mereka sampaikan dalam kesempatan ini. Ibu Sirmalina meminta para mahasiswa untuk tetap bersemangat dalam menuntut ilmu dan tidak mengecewakan orang tua serta Dinas Pendidikan Mentawai yang membiayai mereka untuk belajar di UNY.

Bapak Wakil Dekan III FIP, Dr. Suwarjo, M.Si., menyampaikan bahwa mahasiswa Mentawai sudah banyak berubah menjadi lebih baik dibandingkan awal mereka datang ke UNY.  Beliau berharap mereka dapat mengambil nilai-nilai baik yang ada di UNY yang beliau gambarkan dengan 3K, Keraton, Kampus, dan Kampung. Maksudnya adalah nilai-nilai baik dari keraton yang merupakan simbol dari Yogyakarta dapat mereka pahami dan ambil nilai baiknya.

Selain itu, diharapkan mereka mendapat nilai positif dari lingkungan kampus yang notabene tempat orang-orang terpelajar menuntut ilmu. Satu hal yang tidak kalah penting adalah mereka harus rendah hati dan tidak sombong yang mencerminkan orang kampung yang bersahaja dan tidak lupa asal-usulnya. Beliau juga berpesan kepada para mahasiswa agar segera lulus dan nantinya setelah menyelesaikan studi di Yogyakarta, mengabdi dan membangun daerah asal mereka, Kepulauan Mentawai.  (aji/yla)

Label Berita: 

MENJADI WALI KELAS DI GAYOLUES

$
0
0

Pertama kali datang di Gayo Lues, Tika Risti Mulawati ditempatkan di SMAN I Pantan Cuaca selama 4 bulan. Guru SM3T UNY  tersebut lalu dipindahtugaskan dari Kecamatan Pantan Cuaca ke Kecamatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh dan mengajar di SMPN 1 Rikit Gaib.  Suasana kekeluargaan sangatlah nampak  karena sebagian guru berasal dari luar Kabupaten Gayo Lues, sehingga ada perasaan senasib di “negeri orang”. Para guru senior ini juga berasal dari kota-kota besar di Pulau Sumatera. Mereka tidak segan untuk berbagi pengalaman dan kisah selama mengajar di daerah 3T.

“Pada awal pembagian tugas, saya langsung mendapat 24 jam pelajaran ditambah dengan tugas tambahan sebagai wali kelas di kelas VIII.2” kata Tika Risti Mulawati. “Ini adalah pengalaman pertama saya mengajar dengan jam terbang yang penuh ditambah pula dengan jabatan wali kelas”.

Tika menceritakan bahwa rasa penasaran nampak di wajah para murid saat pertama kali masuk ke kelas, apalagi guru baru tersebut berasal dari daerah lain yang masih asing bagi mereka. Pertanyaan tentang pulau Jawa dan sejenisnya terucap dari para siswa. Bagi anak-anak seperti mereka, dunia luar itu layaknya barang baru yang belum pernah mereka lihat. Anak-anak dari daerah ini sebagian besar menghabiskan masa bermainnya di kebun ataupun sawah untuk membantu orang tua mereka.

Menurut alumni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY tersebut selama menjadi wali kelas VIII.2 tidak ada kesulitan yang berarti. Ketika usai mengajar ataupun sebelum pelajaram selalu disempatkan untuk bertanya tentang keadaan kelas. Kadang siswa mengadu karena ada temannya yang tidak membayar uang kas, tidak melaksanakan piket, sering tidak masuk kelas karena alasan membantu orang tua. Hingga pada satu moment saat mereka harus menjadi petugas upacara bendera Hari Senin. Anak-anak ini meminta Tika melatih mereka.

Berbekal pengalaman sewaktu sekolah dulu, warga Kaligesing Purworejo tersebut melatih mereka selama dua hari. Pada hari pelaksanaan, Tika sengaja datang pagi-pagi untuk mempersiapkan mereka. “Beberapa nampak gugup, namun saya yakinkan mereka pasti bisa,” ujarnya. “Saya pun merasa gugup karena ini pengalaman pertama bagi saya.” Namun semua berjalan lancar walaupun ada petugas yang masih melakukan kesalahan.

Setelah upacara selesai, mereka mendekat dan mengatakan menyesal karena melakukan kesalahan. “Saya hanya tersenyum melihat mereka. Saya katakan bahwa orang itu belajar dari kesalahan untuk kemudian menjadi tahu mana yang benar. Pengalaman ini mungkin sederhana, namun besar maknanya.” (dedy)

Label Berita: 

BKK FT UNY SELENGGARAKAN REKRUTMEN DARI SUGAR GROUP COMPANIES

$
0
0

Bursa Kerja Khusus Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (BKK FT UNY) bersama Sugar Group Companies (SGC) menyelenggarakan rekrutmen kerja di Aula KPLT lantai III, Senin (3/2/2014). Koordinator BKK FT UNY, Nurhayat menjelaskan bahwa rekrutmen ini  dibuka untuk umum yang diikuiti sekitar 400 peserta dan ada sekitar 80 alumni FT UNY yang ambil bagian. “Karena jumlah pesertanya cukup banyak, kami membagi menjadi dua sesi, yakni pagi dan siang,” ungkap Nurhayat.

Nurhayatmenambahkan untuk rekrutmen SGC yang diselenggarakan di FT UNY merupakan tahapan awal sehingga bagi peserta yang lolos akan diundang untuk interview serta menjalani tes medis di kantor pusat SGC.

“Dalam rekrutmen ini, SGC menawarkan posisi sebagai “Technical” dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan di antaranya, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Alat Berat, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Sipil, Pertanian, serta Akuntansi“ beber Nurhayat.

“Ini sudah untuk kesekian kalinya SGC mengadakan tes rekrutmen dengan menggandeng kami (BKK FT UNY) sebagai partner dan penyelenggara bahkan bila dirata-rata dalam setahun hampir 3-4 kali, tambah mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif ini.

“Tentunya ini menunjukkan tingkat kepuasan dan kepercayaan pihak SGC terhadap kinerja BKK FT UNY sangat baik, nampaknya  kami mampu melayani sesuai dengan SOP rekrutmen perusahaan tersebut,” jelas Nurhayat.

“Serta tentunya karena alumni FT UNY memiliki kompetensi dan skills yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga mereka berulang kali melakukan rekrutmen di sini,” imbuhnya.

Sugar Group Companies (SGC) adalah perusahaan grup dengan basis di industri gula pasir. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen gula ternama di Indonesia. Letak perusahaan ini di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Perusahaan ini merupakan perusahaan terintegrasi dari perkebunan tebu dan pabrik gula. Ada empat anak perusahaan tergabung dalam kelompok bisnis SGC yang terdiri dari tiga pabrik gula dan satu pabrik ethanol.

Anak perusahaan SGC ini adalah PT. Gula Putih Mataram (GPM), PT. Sweet IndoLampung (SIL), PT. IndoLampung Perkasa (ILP), dan PT. IndoLampung Distillery (ILD). Tiga anak perusahaan yang disebutkan paling awal bergerak dalam produksi gula. Sedangkan anak perusahaan yang terakhir bergerak dalam produksi ethanol. (hryo)

Label Berita: 

STUDI BANDING SISTEM ADMINISTRASI FIP UNP KE FIP UNY

$
0
0

Kamis (30/1/2014), sebanyak 15 wakil yang terdiri dari Pembantu Dekan I dan II, beserta kasubbag dari perlengkapan, pendidikan keuangan, dan kemahasiswaan FIP Universitas Negeri Padang (UNP) bersilaturahmi ke FIP UNY. Ditemui langsung oleh Dekan, WD I, II, dan III FIP UNY. Kedatangan mereka bertujuan untuk mempelajari sistem renumerasi dan studi banding antar-subbag yang mereka kelola yang diterapkan di FIP UNY.

Dibuka oleh Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto yang mengucapkan selamat datang di kampus hijau ini. Beliau kemudian menjelaskan mengenai UNY yang memiliki banyak unit usaha  dan sanggup meraup keuntungan yang tidak sedikit untuk kesejahteraan mahasiswanya. Studi banding ini sebenarnya merupakan wadah berbagi informasi dan pengalaman antara UNY dan UNP.

Diwakili oleh Drs. Taufik, M.Pd., Kons. selaku Pembantu Dekan II FIP UNP yang menyampaikan bahwa kegiatan studi banding seperti ini merupakan agenda dari UNP agar pengadministrasian di UNP bisa mendapatkan banyak referensi dari  universitas lain, terutama universitas negeri. Persoalan yang didiskusikan terutama mengenai penataan SDM dan keuangan universitas, sistem akademis, masalah kemahasiswaan dan alumni, dan juga mengenai kesiapan jaringan online dalam mendukung kegiatan perkuliahan. Acara selanjutnya yaitu serah terima cinderamata dan diskusi internal yang diikuti oleh Kabag TU, Kasubbag UKP, Kasubbag Pendidikan, Kasubbag Keuangan dan Akuntansi serta Kasubbag Kemahasiswaan dari masing-masing lembaga. (ant)

Label Berita: 

STUDI KOMPARASI SISTEM OSPEK ANTARA UMI MAKASSAR DAN FIP UNY

$
0
0

Senin (3/2/2014), FIP UNY mendapat kunjungan dari Fakultas Tarbiyah Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makasar, Sulawesi Selatan. Kunjungan ini merupakan salah satu dari program kerja dari kepengurusan himpunan mahasiswa dan pengurus BEM dari fakultas tersebut guna melakukan perbandingan dan diskusi mahasiswa mengenai berbagai hal dalam hal civitas akademika, kaderisasi kepengurusan aktivis mahasiswa, metode, fasilitas, dan berbagai permasalahan seputar kegiatan mahasiswa dalam lingkungan kampus.

Setelah sambutan dari kedua belah pihak dan serah terima cidera mata, dibuka sesi pertanyaan bagi mahasiswa UMI bagi Dekan dan Wakil Dekan FIP UNY. Diskusi antar-mahasiswa dan pimpinan di FIP UNY pun berjalan sangat menarik dan komprehensif. Berbagai pertanyaan mengenai bagaimana sarana dan prasarana serta bagaimana metode pengajaran dosen agar para mahasiswa dapat menyerap sepenuhnya materi dari dosenpun mendapat tanggapan positif dari para pimpinan FIP UNY.

Dekan dan Wakil Dekan FIP UNY menjelaskan secara bertahap dan terperinci mengenai beberapa program dari FIP UNY. Dimulai dari bimbingan dan pembentukan karakter yang dicanangkan oleh FIP UNY bagi mahasiswanya. Seperti salah satunya yaitu seperti membiasakan para mahasiswa melakukan semenit untuk kebersihan kelas sebelum pelajaran, dilarang merokok di lingkungan kampus.

Selain itu, diskusi pun membicarakan tentang kebijakan dan kegiatan yang dilakukan selama OSPEK (Orientasi Pengenalan Kampus). Dekan FIP UNY menjelaskan mengenai kegiatan tersebut memang diagendakan untuk mahasiswa baru agar lebih mengenal kampus baru mereka. Namun, kegiatan OSPEK di UNY mengutamakan interaksi humanis antar senior, junior, dan para dosen serta pimpinan di UNY. Sehingga, kesan OSPEK yang sering terekspos di media yang melakukan kekerasan dan perpeloncoan adalah hal yang tidak mungkin ditemui di kampus FIP UNY ini.

Kemudian acara selanjutnya yaitu diskusi mahasiswa yang dipimpin oleh ketua BEM FIP UNY. Para peserta sangat antusias menanyakan berbagai kegiatan civitas akademika, kaderisasi kepengurusan aktivis mahasiswa, metode, fasilitas, dan berbagai permasalahan seputar kegiatan mahasiswa dalam lingkungan kampus serta mendiskusikan berbagai fenomena pendidikan dari lingkup daerah masing-masing.

Sebelum melangkah pada sesi pertanyaan, dari kepengurusan mahasiswa UNY menjelaskan sekilas tentang program kerja dari setiap departmen, kemudian para mahasiswa UMI pun menjelaskan pula beberapa program kerja dan departemen yang mereka miliki. Selain hal tersebut, mereka pun berdiskusi mengenai kegiatan OSPEK (Orientasi Pengenalan Kampus) yang telah turun temurun menjadi tradisi setiap masyarakat Indonseia ketika seorang siswa mulai menginjakkan kaki menjadi siswa yang bergelar mahasiswa.

Di UMI, mereka tidak melakukan kegiatan tersebut, namun setiap mahasiswa baru wajib mengikuti pesantren kilat dan pencerahan kalbu yang telah diagendakan oleh pihak universitas. Hal tersebut dikarenakan, UMI merupakan universitas berbasis agama Islam yang mengedepankan dan mempunyai misi mengembangkan intelektual pun dengan bersamaan berkembangnya spiritual setiap insan mahasiswa dengan kegiatan keagaaman yang ditekankan sejak mahasiswa baru.

Sementara UNY, sebuah universitas negeri yang memiliki berbagai ras dan agama yang berbeda setiap mahasiswanya yang mempunyai visi dan misi menciptakan insan manusia yang bertaqwa, mandiri dan cendekia. Tentunya manusia yang bertaqwa sesuai dengan Tuhan dan kepercayaan mashing-masing rekan mahasiswa. Dalam kegiatan pengembangan spiritual pun UNY menyediakan Emotion Spiritual Quotient (ESQ) dalam hal pembentukan karakter yang spiritual sesuai dengan kepercayaan rekan mahasiswa.

Selain itu, UNY pun menggelar kegiatan yang disesuaikan dengan minat setiap mahasiswa yang diselipkan dalam kapita selekta pada acara OSPEK. Seperti pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, dan penulisan jurnalistik. Dengan begitu kegiatan OSPEK pun tidak hanya sekedar penyambutan bagi mahasiswa baru saja. Perbedaan tersebut, dapat menjadikan pelengkap dari setiap program dari UMI maupun UNY. (lar/ant)

Label Berita: 

MAHASISWA FT RAIH 4 BESAR LOMBA MOBILE APPS NASIONAL

$
0
0

Tiga mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2011, kembali mengukir prestasi. Mereka adalah Miftah Rizqi Hanafi, Sidik Nurcahyo, dan Azis Amirulbahar. Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam tim RAS beberapa waktu lalu berhasil merebut juara keempat dalam Lomba Aplikasi Mobile Windows Phone 8 UMDC (UIN Micro Developing Competition) yang merupakan kompetisi tingkat nasional dari UIN Jakarta.

Dengan aplikasi berjudul “Cerita Indonesia”, tim RAS berhasil lolos dari 40 tim lain dalam seleksi aplikasi, dan maju presentasi 5 besar di Jakarta.  Cerita Indonesia merupakan aplikasi yang menceritakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Aplikasi pembelajaran ini digunakan oleh para pelajar untuk belajar sejarah ataupun masyarakat umum untuk menambah wawasan mereka tentang sejarah perjuangan bangsa. Aplikasi ini mengemas sejarah berbasis time line sejarah yang ada, sehingga user dapat dengan mudah memahami materi sejarah Indonesia secara urut dan runtut,” ungkap Azis salah satu anggota tim.

“Aplikasi ini menggunakan gambar ilustrasi tertentu untuk menambah daya ingat dan daya tarik user terhadap materi sejarah yang ada. Penggunaan aplikasi ini juga dibuat semudah mungkin, yakni dibuat dengan basis panorama, sehingga prinsip utamanya adalah menggunakan swiper.”

“Menurut kami pembelajaran sejarah sekarang kebanyakan masih klasikal, guru menjelaskan di depan, murid hanya mendengarkan. Penggunaan teknologi masih minim dalam proses pembelajaran, terutama sejarah. Maka kami mulai membangun aplikasi Cerita Indonesia ini,” papar Azis mengenai latar belakang pembuatan aplikasi.

Aplikasi Cerita Indonesia sendiri sudah bisa diunduh secara gratis di Windows Phone Store. Tim RAS berharap dengan adanya aplikasi Cerita Indonesia dapat memberikan alternatif media pembelajaran sejarah kemerdekaan Indonesia yang lebih fresh dan sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. (meg)

Label Berita: 

PELATIHAN PEMBINAAN KARAKTER MAHASISWA PPGT

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta mengadakan pelatihan dan pembinaan karakter bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Berkewenangan Tambahan (PPGT) UNY yang berlangsung di UNY dan AAU Adisutjipto Yogyakarta sejak Selasa hingga Sabtu, 4—8 Februari 2014. Tujuan pelatihan ini agar para mahasiswa PPGT mampu melaksanakan tugas dengan disiplin tinggi dan memperkuat karakter pada penempatan di daerah 3T. Pelatihan yang diikuti oleh 64 orang tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur AAU Iman Sudrajat dan dihadiri Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, Ed.D. beserta staf.

Pada pelatihan ini mahasiswa diberikan materi di antaranya mountaineering, halang rintang, team work building, wawasan kebangsaan, bela negara, dan outbond yang akan diasuh oleh pelatih dari AAU. Sementara para dosen UNY akan memberi materi tentang guru profesional, strategi belajar di perguruan tinggi, dan pejelasan program PPGT. Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Berkewenangan Tambahan (PPGT), merupakan salah satu subprogram dari Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia, dimaksudkan untuk memenuhi kekurangan guru pada daerah yang masuk katagori terdepan, terluar dan tertinggal.

Oleh karenanya peserta Program Rintisan PPGT diprioritaskan berasal dari daerah yang memiliki latar belakang katagori tersebut dan memiliki kualifikasi akademik minimal lulus Sekolah Lanjutan Atas (SMA/MA/SMK) dari satuan pendidikan yang terakreditasi. Peserta PPGT UNY berasal dari beberapa daerah seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan, Papua, dan sebagainya. Durasi Pendidikan Program Rintisan PPGT ini  selama lima tahun. (dedy)

Label Berita: 

DUA LULUSAN TERCEPAT PPS UNY PERIODE YUDISIUM JANUARI 2014

$
0
0

Pada awal tahun 2014, Program Pascasarjana UNY kembali menggelar upacara yudisium periode Januari. Yudisium periode Januari tersebut diikuti oleh 96 orang yang terdiri dari 85 orang lulusan magister dan 11 orang lulusan doktor. Yang paling istimewa pada acara tersebut adalah terdapat 31 lulusan berpredikat cumlaude. Purnama Sidi yang menempuh studi S2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) dari SMP Negeri 3 Leksono Wonosobo, menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3.92 dan masa studi 17 bulan. Selain itu, terdapat 2 orang lulusan yang lulus tercepat dengan masa studi 16 bulan, yaitu, Hartini dengan IPK 3.91 lulusan Prodi S2 Pendidikan Sains (PSn) dari SMPN 1 Karangkobar, Banjarnegara dan Romafi lulusan dari Prodi S2 Linguistik Terapan (LT) program kerjasama dengan P2TK Dikdas, Kemdikbud dari SMPN 1 Ketanggungan, Brebes. Acarayang digelar di Aula PPs UNY pada Kamis (30/1/2014) tersebut dihadiri juga oleh para pejabat dan pengelola di PPs UNY. 

Dr. Zaenal Fanani yang diberi mandat sebagai wakil mahasiswa menyampaikan rasa terima kasih karena telah mendidik dan memberikan ilmu bagi mereka. Menurutnya lulus bukan berarti akhir dari perjalanan pendidikan, tetapi awal untuk melanjutkan apa yang sudah didapat selama studi. “Kultur positif yang didapat selama studi harus diterapkan ketika kembali ke lembaga asal,” lanjutnya. Baginya ketika menempuh studi di PPs UNY, banyak pikiran negatif mengenai saran atau masukan dari pembimbing. Namun setelah diresapi dan diterapkan, ternyata pikiran negatif tadi menjadi positif dan membawa manfaat.

Direktur PPs UNY, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. menyampaikan bahwa terdapat mahasiswa yang lulus tercepat yaitu 16 bulan dan berpredikat cumlaude. Hal tersebut merupakan sebuah bukti untuk menepis anggapan bahwa kuliah di PPs UNY lulusnya lama. “Dalam rangka mengurangi lama masa studi, pihak pengelola selalu mencari solusi sehingga mahasiswa tidak berlama-lama di UNY. Namun apalah artinya lulus cepat jika outcome atau hasil yang diberikan setelah lulus tidak ada,” tambahnya. Dalam hal ini diharapkan para lulusan dapat mengabdikan ilmunya semaksimal mungkin sehingga dapat memajukan lembaga asal. “Jadi, jangan berbesar kepala dulu sebelum dapat menunjukkan outcome atau hasil pada lembaga asal. Kami akan terus memantau para lulusan melalui tracer study,”tutupnya. (Sinta)

Label Berita: 

MAHASISWA FMIPA LULUS 3,5 TAHUN

$
0
0

Sebanyak 9 mahasiswa  FMIPA UNY berhasil lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun. Mereka dari Prodi Pendidikan (Pend) Fisika 6 orang dan Prodi Pendidikan Kimia 3 orang. Di antara mereka salah satunya adalah Ginanjar Winar Putra, mahasiswa bidikmisi angkatan 2010. Sementara peraih IPK tertinggi adalah Yulianti Fitriana Nur Aisah dari Prodi Pendidikan Fisika dengan IPK 3,73.

Hal tersebut terungkap pada Yudisium FMIPA UNY periode Januari 2014 yang diselenggarakan baru-baru ini di FMIPA. Pada kesempatan ini FMIPA meluluskan sebanyak 102 orang. Untuk prodi kependidikan terdiri dari Prodi Pendidikan Matematika 6 orang, Pend Fisika 20 orang, Pend Kimia 9 oarang, Pend Biologi 9 orang, dan Pend IPA 7 orang.

Sedangkan untuk Prodi non kependidikan yaitu Prodi Matematika 16 orang, Prodi Fisika 9 orang, Prodi Kimia 5 orang, Prodi Biologi 12 orang. Selain itu 6 orang berhasil menyelesaikan  jenjang S1 ke-2 yaitu 1 orang dari Prodi Pend Fisika, 2 orang dari Prodi Pend Kimia, dan 3 orang dari Prodi Pend Biologi. Ikut yudisium juga tiga orang yang dinyatakan lulus per 28 Juni 2013 dari Prodi Pend Matematika 1 orang, Prodi Pend Kimia 1 orang, dan Prodi Biologi 1 orang.

Wakil Dekan I FMIPA, Dr. Suyanta dalam sambutannya mengatakan bahwa sampai saat ini pemerintah terus menaikkan angka partisipasi kasar (APK) . Orang-orang yang bisa kuliah di perguruan tinggi terus naik sehingga kalau Indonesia sudah banyak orang pandai, Indonesia akan lebih cepat maju.

Indonesia, tambahnya, punya modal besar untuk menjadi negara maju, yaitu wilayah luas dengan sumber kekayaan alam yang melimpah seperi ikan, hutan, dll. Potensi yang lain adalah jumlah penduduk yang banyak.

“Yang jadi masalah, mayoritas penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa. Sementara di pulau lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua masih jarang penduduknya. Jadi, kalau mau cepat dapat pekerjaan silakan untuk keluar Jawa,” lanjutnya. (witono)

Label Berita: 

TRAINING KETERAMPILAN DASAR KONSELING

$
0
0

Keterampilan konseling merupakan salah satu aspek penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses konseling yang dibangun oleh konselor. Dengan demikian, penguasaan konselor terhadap keterampilan-keterampilan tersebut merupakan jembatan menuju terbangunnya hubungan interpersonal efektif yang diharapkan berujung pada terfasilitasinya perkembangan konseli ke arah perkembangan yang optimal. Keterampilan konseling dapat dikuasai melalui berbagai pelatihan, baik pelatihan mandiri, terbimbing, maupun pelatihan dengan memanfaatkan peer di antara sesama konselor. Apapun model pelatihannya, yang terpenting adalah termanfaatkannya umpan balik (feed back) guna meningkatkan performance penguasaan keterampilan-keterampilan tersebut. Demikian ungkap Dr. Suwarjo, M.Si. pada acara training Keterampilan Dasar Konseling, Selasa (4/2/2014).

Acara yang diselenggarakan oleh Prodi BK FIP UNY di ruang Abdullah Sigit ini diikuti oleh 150 mahasiswa Jurusan BK FIP IKIP PGRI Madiun yang berkunjung ke FIP UNY untuk memperdalam ilmu mengenai Keterampilan Dasar Konseling. Dalam presentasinya, Suwarjo menjelaskan 7 keterampilan konseling yaitu Keterampilan Attending, Keterampilan Empati, Keterampilan Bertanya, Perilaku Genuine, Keterampilan Konfrontasi, Keterampilan Merangkum, dan Keterampilan Pemecahan Masalah.

Materi-materi pelatihan tersebut  diharapkan dapat mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal konselor yang medukung pemberian bantuan kepada konseli. Penulis berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi upaya peningkatan kualitas layanan konselor di sekolah yang  akan berujung pada pencapaian perkembangan konseli secara optimal. 

Beliau menambahkan bahwa merujuk pada Standar Kompetensi Konselor yang dirumuskan oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konselor sekolah terhadap kompetensi: ”Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat”. (ant)

Label Berita: 

PERESMIAN GEDUNG UKM MENWA PASOPATI

$
0
0

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. meresmikan penggunaan Gedung UKM Resimen Mahasiswa Pasopati Universitas Negeri Yogyakarta pada Selasa, 4 Februari 2014 di kompleks Student Centre UNY. Gedung UKM Menwa seluas 506,4 meter persegi yang terdiri dari 2 lantai tersebut dibiayai secara keseluruhan melalui anggaran BLU atau PNBP tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 1.827.220.000,00. Lantai I untuk pos jaga Menwa dan tempat parkir kendaraan roda dua, lantai II untuk ruang komandan, sekretariat, raung rapat, gudang Menwa serta 5 gudang untuk menunjang kegiatan yang ada di student centre UNY. Selain itu juga ada hall, ruang tamu dan kamar mandi yang dapat digunakan oleh UKM yang lain.

Rektor mengatakan bahwa pembuatan Gedung UKM Menwa ini merupakan wujud perhatian UNY terhadap unit kegiatan mahasiswa. “Gedung ini dapat digunakan oleh semua unit kegiatan mahasiswa” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. “Dan dengan berpindahnya kegiatan Menwa di gedung ini diharapkan juga dapat menjaga keamanan di wilayah barat UNY.”

Menurut Kepala Biro Umum, Perencanaan dan Keuangan UNY, Setyo Budi Takarina, M.Pd., tujuan pembangunan gedung UKM Menwa ini adalah memberikan fasilitas bagi UKM melengkapi yang sudah ada di kompleks gedung student centre dan multi kultural UNY yang sudah tidak mencukupi lagi seiring dengan peningkatan aktivitas dan kreativitas mahasiswa.

“Dengan disatukannya semua unit kegiatan mahasiswa dalam satu kompleks diharapkan bisa saling interaksi, bekerjasama dan saling bantu antar UKM,” kata Setyo Budi Takarina, M.Pd. Pembangunan gedung ini dikerjakan selama 120 hari kalender, sejak 30 Agustus hingga 27 Desember 2013. (dedy)

Label Berita: 

UNY TEBAR STICKER DONASI “CINTA INDONESIA”

$
0
0

Senin (27/1/2014), Badan Eksekutif Mahasiswa FIP UNY melaksanakan aksi sosial untuk membantu korban bencana alam yang terjadi di beberapa kota di Indonesia seperti banjir, longsor, dan bencana gunung meletus. Aksi sosial ini dilaksanakan dengan menyebar sticker donasi “Cinta Indonesia” dan pengumpulan dana sukarela ke berbagai tempat. Penyebaran sticker dimulai dari kampus FIP, kemudian dilanjutkan ke fakultas lain. Penyebaran sticker dan pengumpulan dana mulai pukul 09.00—14.00 di seputar kampus UNY, kemudian setelah pukul 14.00 mulai menyambangi daerah-daerah padat pengunjung, yaitu di perempatan ringroad Condongcatur, Jalan Kaliurang, titik 0 km, perempatan Galeria Mall, perempatan Tugu, dan Alun-alun Selatan Yogyakarta.

Aksi ini diakhiri pada pukul 18.00 menjelang Maghrib, dan dana yang terkumpul mencapai total Rp 4,3 juta. Seluruh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah menyumbangkan dana untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah. Selanjutnya dana tersebut akan disalurkan ke berbagai wilayah yang terkena musibah melalui komunitas ACT (Aksi Cepat Tanggap). Semoga dengan adanya donasi tersebut diharapkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita, dan amal baik akan selalu menyertai kita. (roz/ant)

Label Berita: 

UNY RAIH JUARA I MUDA-MUDI GEOGRAFI BERPRESTASI NASIONAL ‘14 UI

$
0
0

Muda, intelektual, bermisi-visi ke depan, dan inovatif itulah salah satu pemuda yang menjadi harapan bangsa dan negara Indonesia. Mengingat Indonesia saat ini tengah mengalami masa transisi menuju kemajuan dan menjawab tantangan dunia. Muda-Mudi Geografi Berprestasi 6th Annual Geography Day diselenggarakan beberapa waktu lalu di Universitas Indonesia (UI). Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaring muda dan mudi generasi bangsa Indonesia dalam bidang geografi yang mampu berkontribusi dan berprestasi bagi bangsa dan negara Indonesia.

Pebri Nurhayati, mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), berhasil menyisihkan puluhan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Setelah melalui kegiatan seleksi prestasi secara nasional, akhirnya Pebri terpilih menjadi juara I muda-mudi (wanita) Geografi.

Febri menceritakan, “Dari kegitan tersebut dipilih 3 Muda dan 3 Mudi Geografi yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Geografi baik murni maupun pendidikan dari seluruh Indonesia untuk menghadiri tahap selanjutnya yaitu presentasi karya tulis, dan unjuk bakat serta terakhir adalah communication skill. Penjurian ini dilakukan oleh 2 orang dosen yang sudah pakar dalam bidang geografi dari Universitas Indonesia dan tahap selanjutnya unjuk bakat serta communication skill penjurian dilakukan oleh pemenang Abang dan None Jakarta, serta mahasiswa berprestasi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2012,”urainya.

Pada kegiatan unjuk bakat, Pebri Nurhayati yang terpilih sebagai kandidat lolos seleksi menceritakan pengalamannya, saat itu ia menampilkan tarian dari Papua. Ketika ditanya oleh pembawa acara kenapa membawakan tarian Papua, Pebri menjawab untuk melestarikan budaya bangsa, “Papua merupakan salah satu suku dan wilayah yang patut dijaga oleh kita baik budaya dan seluruh kelestarian yang ada di dalamnya, mengingat budaya merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya,” tegas Pebri.

Pada sesi communication skill mendapatkan pertanyaan dari Fahmi pemenang Abang None Jakarta terkait peran yang akan dilakukan setelah menjadi alumni geografi dan aplikasi terhadap pertahanan Indonesia. Pebri menegaskan bahwa salah satu cabang yang dipelajari dalam dunia geografi adalah geografi politik dari hal tersebut dia akan belajar dan mengetahui tentang kebijakan politik dan keadaan pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia termasuk perbatasannya dan tingkat kerawanannya. Melihat kondisi Indonesia yang besar pada bagian maritim, membutuhkan perhatian khusus dan peningkatan keamanan di bidang pertahanan serta perbatasan. Mengingat saat ini rentan konflik dan pulau yang semakin berkurang berdasarkan data BPN (Badan Pertahanan Nasional) RI 2013. Saat ini juga dibutuhkan kebijakan yang terpadu.

Sekilas tentang Pebri, sebelumnya ia adalah mahasiswa yang menjadi delegasi kegiatan Konferensi International Environment di Dubai tahun 2012, peserta Summer School di University of Derby, UK sekaligus delegasi visited university di Istanbul, dan yang tak kalah penting ialah meraih beasiswa kegiatan The 8th ICAST Kumamoto University, Jepang. (febri/sari)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live